Dancing With The Dark

Chapter 18

✨nya!!

Dancing With The Dark

Chapter 18

Tak

Suara gelas yang bertubrukan langsung dengan meja mengalihkan perhatian Kim Jisoo yang sedari tadi fokus dengan lamunannya, perempuan dengan surai sewarna arang itu mendongak dan mendapati Kim Junmyeon sedang tersenyum ke arahnya.

Jisoo hanya membalas dengan helaan napas pendek sebelum mengizinkan Junmyeon untuk duduk di hadapannya.

"Kau sudah duduk disini selama sepuluh menit, tapi tidak memesan apa apa?" Pertanyaan Junmyeon sontak membuat Jisoo mengedarkan pandangannya ke kanan dan ke kiri hanya untuk melihat keramaian di sekitar kantin kantor, Jisoo tidak membalas ucapan pria tampan itu selain mengaduk segelas kopi yang diberikan oleh Junmyeon.

"Aku pusing sekali." Keluh Jisoo setelah meneguk kopinya, ia menatap Junmyeon yang duduk di depannya. "Menurutmu, apa perempuan gila itu masih ada di negara ini?" Jisoo menatap penuh harap pada Junmyeon, setidaknya pria itu bisa memberikan jawaban yang dapat membuat perasaannya sedikit lebih tenang.

"Mengingat sudah satu bulan kita belum mendapatkan jejaknya, tidak menutupi kemungkin dia sudah kabur." Junmyeon mengedikan bahunya, ia juga sama seperti Jisoo yang lelah berpikir.

Semenjak kejadian satu bulan yang lalu, Oh Sehun semakin sensitif. Tidak boleh satu pun pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan pria tersebut, suasana dimanapun Sehun berpijak akan menjadi suram dalam satu langkah yang pemimpinnya itu ambil. Maka dari itu beban berat Jisoo dan Jhony sebagai orang kepercayaan Sehun samakin berat. Keduanya bahkan pernah tidak tidur selama dua hari berturut turut karena Sehun yang sangat perfeksionis.

Lagi lagi Jisoo mengambil napas panjangnya, Kim Junmyeon bisa melihat lingkaran hitam yang ada di bawah mata perempuan cantik tersebut.

"Bagaimana keadaan Lisa?" Tanya Junmyeon memecah keheningan antara mereka berdua.

"Tidak baik, Lord selalu mengelilingi Lisa dengan minimal sepuluh penjaga." Junmyeon terkekeh pelan membayangkan betapa tersiksanya Lalisa. Kemanapun Lisa melangkah, Sehun tidak pernah membiarkan perempuan itu sendirian lagi, bahkan dalam urusan remeh sekalipun.

Wajar jika selama satu bulan ini Lisa lebih memilih untuk mengurung diri di kamarnya sendiri, karena hanya tempat itu Lisa bisa mendapatan privasinya, sendirian dan tenang. Oh Sehun juga menambah jumlah penjaga di mansion mewah pria tersebut, ia juga memanggil beberapa anak Black Dragon langsung dari Rusia.

Junmyeon bahkan bingung, untuk apa semua ini?

Bukankah harusnya Sehun tidak perlu serepot ini hanya karena seoarang perempuan yang menjual tubuhnya?

Tapi pikiran tersebut tidak akan pernah keluar dari mulut Junmyeon, karena terakhir kali ia merendahkan Lisa, Jisoo tampak sangat marah.

Jisoo mengangkat pergelangan tangannya dan melihat arloji yang melilit disana, pukul satu siang. Baiklah, sudah cukup Jisoo merenung dengan segelas kopi yang Junmyeon berikan, sekarang waktunya untuk menghadap pada Oh Sehun kembali.

"Lord memanggil ku, sampai jumpa." Jisoo berdiri dari duduknya dan melipir menjauhi keramaian kantin kantor di jam makan siang.

Ketukan sepatu heels Jisoo rupanya menarik perhatian Lisa yang baru saja keluar dari lift khusus redaksi bersama lima orang penjaga di belakangnya, sisa dari penjaga yang lain menyusul setelah Lisa naik.

"Jisoo!" Lisa memanggil Jisoo dan berjalan cepat menghampiri perempuan itu sebelum ia menggapai pintu ruangan Sehun.

"Lisa? Kenapa kau kemari?" Tanya Jisoo lalu menyambut pelukan singkat Lisa, terakhir kali mereka bertemu sekitar satu minggu yang lalu saat lagi lagi Jisoo dan Jhony harus lembur di mansion mewah milik Sehun.