Episode 14

95 30 13
                                    

Jeongyeon POV

Clink.. Clink...

"Bunyi apa itu" gumamku saat mata ini masih saling melekat.

Clink.. Clink..

Bunyi itu pun kembali berulang dan mau tidak mau Aku harus segera bangun dari tidurku. Aku khawatir jika bunyi itu bisa jadi alarm emergency di apartemen ini.

Ku bangkit dari tidurku dan membuka mataku perlahan. Aku lihat dari tempat ku duduk saat ini, ada sesosok wanita yang tengah sibuk di dapur.

"Jihyo, Kau sedang apa?" Tanya ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jihyo, Kau sedang apa?" Tanya ku.

"Hmm, Kau sudah bangun Sayang?" Ia kembali bertanya padaku.

"Ne, Aku sudah bangun" Aku pun menghampirinya dan melihat Ia sedang mencuci gelas yang gunakan.

"Apa Kau tidur nyenyak di sofa? Huh, Padahalkan Aku sudah bilang jika tidur dikamar saja" Katanya.

"Tidak apa-apa. Sofamu juga nyaman kok. Buktinya Aku masih tidur saat Kau sudah bangun" kataku. Ya, bagaimana pun Aku dan jihyo belum menikah. Jadi sebisa mungkin Aku akan mengontrol diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ternyata wajah mu juga terlihat tampan saat bangun tidur ya" ucap Jihyo sambil merapihkan rambut ku yang berantakan.

"Kita seperti pasutri yang baru menikah" sambungnya dan Kata-kata yang keluar dari bibirnya membuatku tersedak.

"Uhuk... Uhuk..."

"Ya, Kau kenapa? Minumlah" Jihyo menyodorkan minuman untukku agar batuknya segera hilang.

"Ah" Aku menarik nafas ku dalam-dalam setelah batuk mereda.

"Baju mu jadi basah habis minum. Biar Aku ambilkan Kaos milikku" Katanya sambil jalan tertatih.

"Ya, tidak apa-apa. Nanti juga kering" Aku mencoba memberikan pengertian padanya. Tapi seorang Jihyo tidak gentar dengan ucapan ku. Ia langsung masuk ke kamar miliknya dan membuka lemari pakaian.

Ting..
Tong..

Terdengar suara bel memenuhi ruangan apartemen Jihyo "Oh, sepertinya Pengantar makanan untuk sarapan  datang. Bisa Kau buka kan pintu nya, Sayang?" Kata Jihyo.

"Oh, ne. Biar Aku yang ambil pesanannya" dengan sigap, Aku segera ke pintu dan mengambil pesanan Jihyo.

Namun saat ku buka pintu, bukannya kurir makanan melainkan orang yang pernah atau mungkin masih ada di hatiku.

"Jihyo, maaf Aku dat... tang" matanya terbelalak saat Ia melihatku.

"Na-Nayeon" kagetku.

"Sayang, ini baju.. Loh, Nayeon. Kau ada disini?" Tanya Jihyo.

"Ah, Ne. Maaf Aku tidak memberitahukan mu jika Aku akan kesini" katanya.

"Gwenchana, justru Aku senang jika ada yang berkunjung ke apartemenku. Untung saja Aku belum mengirimkannya melalui kurir" ucap Jihyo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Was Your MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang