"Lo lawan gue sini," Ucap Angkasa.
"Okey, siapa takut."
Satria melayangkan satu pukulan namun Angkasa dengan sigap menangkis nya, Satria bukan lawan Angkasa karena Erlan saja kalah dengan nya apalagi Satria.
"Belajar bela diri yang baik sana lo, ilmu lo masih cetak banget." Ucap Angkasa.
Buah!
Krek!
"Sialan lo,"
"Gue bisa aja patahin tangan dan kaki lo tapi gue lagi males."
Willy dan Varo sedang melawan dua orang yang berbadan besar tidak ada rasa takut keduanya sama-sama melawan mereka yang menggunakan belati.
"Tangan kosong atuh om, lawan anak SMA emang engga malu om?" Tanya Varo yang menghindari belati yang hampir menusuk tangan nya.
"Engga kena om."
Seseorang ingin menusuk Varo dari belakang dengan belati, Angkasa yang melihat itu langsung menghampiri Varo dan yang terjadi.
"Varo, awas." Ucap Angkasa
Srek!
Bugh!
Varo yang sedang melawan anak buah Erlan melihat kebelakang dan terkejut saat belati itu sudah menacap di tangan Angkasa, cairan merah mengalir deras dari tangan Angkasa, sudah tertusuk belati seseorang kembali memukul Angkasa dengan tongkat baseball.
"Anjing lo." Ucap Varo.
Angkasa mencabutnya dan melemparkannya ke tanah, Willy yang melihat itu sangat geram dan menghajar anak buah Erlan dengan membabi buta seolah itu samsak tinju.
"Key, lo kedalam sama Eza selamatin Devi biar Angkasa urusan gue sama Varo," Kata Willy.
"Sa, lo engga apa-apa?" Tanya Varo
"Badan gue lemes banget Var," Jawab Angkasa yang sudah terkapar di tanah.
"Sorry, harusnya gue yang kena bukan lo," Kata Varo merasa menyesal.
"Udah tugas gue buat lindungi anggota gue," Ucap Angkasa.
"Diem lo jangan banyak gerak," Ucap Willy.
"Bawa kerumah sakit ayo."
Key dan Eza masuk kedalam ternyata didalam masih ada beberapa anggota Egles, sekitar lima belas sedangkan mereka hanya berdua.
"Gimana Key?" Tanya Eza.
Brak!
Pintu terbuka dan lima orang remaja laki-laki datang dengan seragam yang berbeda tetapi memakai topeng, Key dan Eza dibuat terkejut karena mereka malah membantu.
"Atas lantai tiga, ada kamar," Ucap salah satu dari mereka.
"Abang ke atas aja, biar mereka urusan kita,"
"Lo siapa?" Tanya Key.
"Nanya nanti aja, selamatin Devi yang lebih penting," Ucap Eza.
"Cepat," Ucap salah satu dari mereka.
"Ayo Key, jangan buang-buang waktu."
Key dan Eza menaiki tangga Eza melihat kebawah dirinya sangat terkejut karena melihat seni bela diri mereka, tak lama mereka sampai hanya ada satu kamar yang ada.
"Oh shit dikunci," Ucap Key.
"Dobrak lah," Kata Eza.
"Tolong." Suara seorang perempuan dari dalam.

YOU ARE READING
BUNGA MAWAR TERAKHIR UNTUK KAILA(ON GOING)HIATUS
Teen Fiction"kak, kalo nanti Kaila udah engga ada kakak harus bahagia ya, harus tetap semangat menjalani kehidupan, dan kalo Kaila pergi kakak harus kuat ya ikhlasin Kaila ya kak." ~Kaila Arasya "bahagia aku ada di kamu, kalo kamu pergi aku harus cari kebahagia...