88

132 24 1
                                    

Hari pernikahan yang telah di nanti dengan segala persiapan pun, akhir nya kini dapat di laksanakan oleh kedua pasangan yang sudah berada pada posisi nya masing-masing.

Di mana haruto dan juga yoshi yang saat ini berdiri di depan altar, menunggu junkyu dan juga mashiho yang sudah berdiri di balik pintu masuk gereja.

Mengatur nafas mereka, dengan tangan yang memeluk lengan yuta, yang akan membimbing mereka menuju haruto dan juga yoshi.

"sudah siap?" tanya yuta.

Menatap ke arah mashiho terlebih dahulu dan ketika diri nya sudah mendapatkan jawaban dari mashiho yang menganggukkan kepala nya.

Yuta beralih menatap ke arah junkyu, yang terlihat lebih gugup dari mashiho.

Membuat yuta memerintahkan junkyu, untuk menarik nafas dan mengeluarkan nya secara berulang, hingga junkyu tidak lagi terlihat gugup.

Hingga akhir nya kini menatap yuta dengan senyum lembut, lalu berkata jika diri nya sudah siap.

Sehingga setelah junkyu memberikan jawaban pada yuta, ketiga nya pun memasuki gereja dengan langkah yang seirama dengan musik yang di mainkan, ketika pintu gereja di buka.

Menampilkan isi gereja yang telah sedikit di dekorasi, dengan pita dan bunga berwarna putih.

Dan menampilkan beberapa tamu undangan, yang mendapatkan undangan khusus untuk menghadiri pernikahan tersebut.

Juga yang terakhir terlihat ketika pintu gereja terbuka, terdapat haruto dan juga yoshi yang berbalik arah.

Menanti kedatangan junkyu dan juga mashiho, yang berjalan masuk bersama dengan yuta.

Yang entah mengapa, hal itu membuat haruto dan juga yoshi secara bersamaan mengeluarkan air mata kebahagiaan.

Saat melihat seseorang yang akan menjalani sisa hidup dengan mereka, kini tengah berjalan menghampiri mereka, untuk mengucapkan janji suci dengan mereka.

"cengeng amat lu hyung" ucap haruto.

"gini aja nangis" lanjut haruto.

"lakik bukan?" tambah haruto.

Mengusap sudut mata nya, untuk menghilangkan jejak air mata yang tercipta.

"ngaca bego, lu juga cengeng" ucap yoshi.

Tidak terima akan haruto yang mengatai nya cengeng, padahal haruto sendiri sama seperti diri nya, saat di lihat dari ekor mata nya.

Dan di saat mengatakan hal itu, yoshi pun seperti haruto yang menyeka bekas air mata, yang tersisa di sudut mata nya.

Yang setelahnya kembali fokus pada mashiho, yang semakin dekat dengan diri nya.

"tapi cengengan lu hyung" ucap haruto.

Tidak dihiraukan oleh yoshi, karena mashiho dan junkyu yang hanya tinggal beberapa langkah di depan mereka.

Di mana saat haruto akan kembali berucap, hal itu diurungkan karena junkyu sudah berdiri di hadapan nya.

Sehingga haruto menelan kembali apa yang diri nya ingin katakan dan mengulurkan tangan nya, agar di genggam oleh junkyu.

Setelah yuta berkata pada diri nya dan juga yoshi, untuk berjanji pada yuta, agar menjaga kedua menantu nya dengan baik.

Sebelum pada akhir nya, yuta melepaskan junkyu dan juga mashiho, untuk di bawa mendekat ke arah altar oleh haruto dan juga yoshi.

"kamu nangis?" tanya junkyu.

Tanpa mengalihkan atensi nya dan tetap menatap lurus ke arah altar.

"sedikit" jawab haruto.

Tidak berniat menutupi yang terjadi pada diri nya, kepada junkyu yang bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang