Vote 25 langsung aku gas'in chapter selanjutnya.
.
.
.
Salah satu alasan Yoona Lim memilih profesi sebagai wartawan -selain karena wanita itu memang mencintai dunia jurnalistik, adalah karena dia berkesempatan menjelajahi tempat-tempat baru di seluruh dunia. Yoona menyukai hal-hal baru, bertemu dengan orang-orang baru, mempelajari beragam bahasa dan kebudayaan di wilayah baru, serta merasakan petualangan dan pengalaman menjelajahi setiap sisi dunia.
Jadi ketika Jung Youngmin, sang pemimpin redaksi yang terkenal sangat concern perihal biaya tiket perjalanan dan akomodasi para karyawannya, menugaskan Yoona mendokumentasikan Festival Tiga Budaya di Spanyol, wanita berambut hitam panjang itu langsung mengiyakannya, meski harus duduk di bangku pesawat kelas ekonomi, menginap di motel yang seadanya dan uang saku yang minim. Tak hanya itu... Kali ini Yoona pun harus rela menikmati pelancongannya ke Negeri Matador tersebut bersama Park Chanyeol, kameramen paling pendiam dan karyawan paling penyendiri di Rasengan Daily.
"Seriously, Sir. Tak bisakah aku pergi bersama Baekhyun atau Seohyun saja?"
Berdiri dengan menekuk sedikit lutut kanan, sementara kedua tangan berkacak pinggang, Yoona berusaha melakukan negosiasi dengan sang boss yang menatapnya dengan sorot mata sedingin salju Gunung Fuji sambil bersedekap di kursinya.
Biasanya Yoona bisa memilih sendiri siapa juru kamera yang akan menemaninya mewartakan suatu berita. Seringnya ia selalu berpasangan dengan Baekhyun yang easy going dan selalu membawa banyak stok cemilan sebagai antisipasi keadaan darurat jika kelaparan di tengah-tengah peliputan berita. Tapi kali ini, Youngmin yang menentukannya sendiri, tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Yoona.
Youngmin menjawab enteng, "Aku bisa menyerahkan tugas ini pada Yuri jika kau keberatan."
Pria itu menjulurkan lengannya, hendak menekan tombol interkom di meja yang akan langsung menyambungkannya dengan Yuri dan menyuruh gadis itu ke kantornya sekarang. Tapi Yoona buru-buru mencegahnya.
"Tu-tunggu dulu, Sir!" Upayanya membujuk Youngmin agar mengganti posisi Chanyeol dengan orang lain telah sia-sia. "Baiklah... Aku akan pergi dengan Chanyeol."
Wanita itu mendengus sebal dan bertanya-tanya dalam hati. "Mengapa Youngmin-ssi cenderung mempertahankan Chanyeol dalam reportase kali ini? Dia kan hanya seorang kameramen?!" Yoona pun melenggang pergi dari kantor sang pemimpin redaksi dengan rasa gondok di hati.
.
.
.
Chanyeol dan Yoona tiba di Malaga Airport pukul tiga sore. Dari Malaga, mereka melanjutkan perjalanan ke Frigiliana menggunakan bus. Padatnya kerumunan orang di terminal bus dan antrian panjang penumpang di loket penjualan yang menawarkan tiket dengan tujuan Frigiliana seharga lima euro, menyusutkan semangat Yoona dalam sekejap.
"Inilah yang akan kau dapatkan kalau bepergian dengan budget pas-pasan," keluhnya pada Chanyeol seraya menenggerkan sunglassesnya di atas kepala.
Untunglah Chanyeol berinisiatif mengantri, sedangkan dirinya memilih duduk berselonjor kaki di salah satu bangku terminal yang kosong. Chanyeol mengantri di loket B, hanya berjarak beberapa meter dari tempatnya duduk.
Hari itu matahari bersinar cukup terik. Bulan Agustus merupakan puncak musim panas, tak hanya di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Walaupun tingkat kelembaban udara di setiap negara berbeda-beda. Yoona mengamati keadaan di sekitarnya. Setiap orang tampak kegerahan, berulang kali menyeka keringat di tubuh mereka, menenggak minuman dingin atau mengipas-ngipaskan sesuatu agar mendatangkan semilir angin. Tapi tidak demikian dengan Chanyeol. Pria itu tampak nyaman dalam balutan t-shirt hitam lengan panjang berkerah V, celana panjang jeans, dan sneaker biru navy.
Chanyeol memiliki tinggi badan lebih dari seratus delapan puluh sentimeter, lumayan tinggi untuk ukuran orang Korea pada umumnya. Seorang gadis belia berambut coklat tampak memanfaatkan kelebihan Chanyeol tersebut, dengan berlindung dari sinar matahari di balik punggung tegap Chanyeol. Chanyeol sebenarnya cukup tampan. Yoona pun mengakuinya di depan teman-temannya. Sayangnya, sikap pria itu terlalu dingin, tepatnya menjurus ke anti sosial. Chanyeol hanya bergaul seperlunya. Bahkan pria itu jarang bergabung dalam jamuan makan malam atau acara minum-minum yang sering diadakan para pegawai Rasengan Daily. Namun, rekan-rekan sesama cameraman tampaknya tidak terlalu memedulikan hal tersebut dan tetap menaruh respect padanya.
YOU ARE READING
•SHORT SERIES• Season 2[M]✔️
Short Story[Adult Content 21+]🔞 Private mode, Follow First Kelanjutan dari kumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam beberapa genre. •Tidak diperuntukkan untuk bocil bocil⚠
![•SHORT SERIES• Season 2[M]✔️](https://img.wattpad.com/cover/326564432-64-k208506.jpg)