Dave terlihat sibuk lagi dengan layar laptopnya. Dengan kedua lengan kecilnya melingkari leher pria di depannya. "Masa ada libur juga kamu masih kerja," keluh Mawar yang baru saja datang
Dave berbalik memandangi Mawar. "Kemari lah!" pinta Dave lembut. Mawar langsung mengambil posisi duduk di samping Dave.
"Kamu lihat nilai ujian kamu!" Mawar memperhatikan laptop mencari nama dan daftar nilai yang diperolehnya
Mawar tersenyum. "Hmm. Aku pintar kan?"
Dave tersenyum memandangi Mawar. "Bukan. Tadi aku yang kasih nilai kamu gitu sebenarnya nilai kamu itu jelek semua karena aku kasian jadi aku kasih nilai bagus," ucap Dave bercanda.
Mawar mengangkat alis. "Nggak mungkin. Kamu bohong kan?"
Dave tersenyum mencolek hidung mancung Mawar. "Iyaa, ini memang nilai yang kamu dapatkan sendiri, tapi kamu kan tidak pernah belajar?" ejek Dave
"Memangnya yang di rumah kamu itu tidak belajar," sindir Mawar tersenyum
Dave tersenyum dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Aku di cuekin lagi nih," sindir Mawar merasa terabaikan
"Gimana kalau kamu nonton tv saja atau main ponsel," ujar Dave. Mawar memanyunkan bibirnya. Sejenak Dave berbalik memperhatikan tingkah manja Mawar.
"Iya. Ini dikit lagi selesai," seru Dave tersenyum memandang layar laptop dengan jarinya yang lincah mengotak-atik keyboard laptop. Mawar yang berada di sampingnya terpaksa memperhatikan Dave menyelesaikan pekerjaannya.
"Ok, Selesai." Dave memandang Mawar yang sudah lesu menunggunya. "Trus sekarang kita mau buat apa?" tanya Dave. Mawar terdiam tak menjawab.
"Ya Udah kita nonton saja. Ada beberapa film di laptop ku." Dave membuka file di laptopnya. "Kamu mau nonton film romantis atau horor atau berperang?"
"Film horor saja," pinta Mawar
"Kamu yakin nonton film horor?" tanya Dave meyakinkan jawaban Mawar
"Iya. Kamu kira aku penakut?" ketus Mawar
"Nggak juga." Dave mulai memutarkan film di laptopnya.
Dave memperbaiki posisi duduknya dengan bersandar pada sofa sehingga Mawar dapat menyadarkan kepalanya ke bahu Dave.
"Kamu sudah pernah nonton ya film ini?" tanya Mawar
"Sudah. Ini sudah ke tiga kali aku nonton," jawab Dave
"Pantas, kamu santai-santai saja saat menonton," sambung Mawar
Dave berbalik memandangi Mawar. "Jadi kamu nantangin aku?" Senyum Dave
"Nggak. Kok kamu tersinggung," ucap Mawar tertawa kecil
"Itu kamu tertawa." Dave menggelitik pinggang Mawar hingga membuat Mawar tertidur dan posisinya berada di atas Mawar. Keduanya kini bertatapan dengan jarak sangat dekat, kedua jantung pun berdetak dengan cepat. Tak ingin melakukan hal yang melewati batas. Dave langsung mengangkat tubuhnya dari Mawar dan kembali ke posisi duduknya.
"Aku akan mendownload film yang baru," ucap Dave yang masih merasa canggung. Dave langsung mengotak-atik laptopnya mencari film baru untuk di tonton.
Dari tempat duduknya Mawar terdiam, memandangi Dave yang sibuk mencari film untuk di tonton. Mawar merasakan ada hal lain yang dia rasakan. Kini Mawar mulai menyadari jika ia sudah mencintai Dave dan ingin memiliki Dave seutuhnya namum ia menyadari jika Dave tidak akan menjadi miliknya.
"Aku sudah mengantuk. Aku akan pergi tidur duluan," ucap Mawar langsung beranjak dari tempat duduknya perlahan berjalan kamar.
Dave terdiam di tempat duduknya tak sanggup melihat Mawar. Rasa kesal pada diri sendiri. Ia merasa kebingungan dengan perasaannya sekarang. Rasa bersalah dan perasaan cinta yang kini mulai muncul. Dave mengacak-acak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURID ADALAH MAUT
RomanceKisah cinta terlarang antara seorang siswi dengan gurunya 9 Juli 2024