Sesuai dengan rencana awal mereka. Kini Kenza, Noel beserta teman-teman dan keluarga mereka sedang mengadakan acara yg terbilang cukup sederhana, karena Kenza yg tidak suka terlalu berlebihan apalagi terlalu meriah.
Sedang duduk diatas pasir putih yg lembut bersama dengan Noel. Kenza tiba-tiba ingin buang air kecil.
"El? Aku mau ke toilet dulu, yah? Kebelet" cicitnya pelan, takut ada yg mendengarnya.
Noel menoleh, "ya udah, mau aku temenin?" balas Noel dengan raut khawatir dan resah. Entah hanya perasaannya saja atau apa? Ia merasa akan ada sesuatu yg terjadi kepada kekasihnya, ia takut firasat itu terjadi. Tapi semoga saja tidak.
Kenza menggeleng tanda menolak, "gak usah, aku ke toiletnya sebentar doang kok. Gak sampe lima belas menit" ujarnya meyakinkan karena ia sudah tidak tahan lagi.
Dengan ragu-ragu Noel mengangguk pasrah walau ada rasa tak rela dihatinya namun ia buang jauh-jauh pikiran itu.
Kenza berlari cepat dengan kaki kecilnya menuju toilet yg tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat juga. Sedang-sedang saja.
Setelah selesai dengan hajatnya Kenza mencuci tangannya di wastafel lalu memandang penampilannya takut ada yg berantakan. Setelah dirasa cukup rapi ia mulai melangkah mendekati pintu toilet, tapi tiba-tiba ada sebuah tangan membekap mulutnya dengan kain yg diberi obat bius.
Kenza sudah berusaha memberontak disaat kesadarannya sudah diambang batas. Kenza pingsan lalu langsung dibopong oleh orang yg tadi membekapnya.
•••••
Kini diposisi Noel sekarang ia sedang dilanda cemas karena sudah dua puluh menit Kenza pergi ke toilet.
Karena takut terjadi sesuatu yg buruk Noel bergegas pergi menuju toilet tempat Kenza berada. Nuel yg melihat sang abang berlari amat cepat membuatnya mengernyit heran.
"BANG! LO MAU KEMANA?!" teriak Nuel amat kencang membuat semua orang terperanjat kaget lalu ikut menoleh kearah Noel.
"NYARI KENZA! DIA BELUM BALIK-BALIK GUE TAKUT DIA KENAPA-KENAPA!" balas Noel tak kalah kencang karena jarak mereka semakin jauh. Sedangkan mereka semua yg mendengar perkataan Noel dibuat heran. Memangnya Kenza kemana? Itulah isi pikiran mereka semua lalu ikut menyusul Noel takut terjadi sesuatu kepada Kenza.
Kini mereka semua sudah tiba disebuah toilet umum yg sepi. Noel langsung mendobrak pintu toilet dengan kasar membuat engsel pintu itu hampir terlepas satu. Noel mengedarkan pandangannya lalu mata tajamnya tak sengaja melihat sebuah benda yg sangat familiar dimatanya, ia mengambil benda itu dan ternyata itu adalah sebuah liontin dengan bandul daun semanggi.
Noel menggenggam liontin indah itu dengan erat. Liontin ini adalah milik Kenza hadiah pemberian darinya saat ulang tahun gadis itu satu bulan yg lalu.
"Siapa yg berani menculik milik gue?" lirihnya dengan suara yg amat rendah sampai-sampai tidak ada yg mendengarnya.
*****
Kira-kira siapa ya yg nyulik Kenza? Ada yg tau? Aku sih tau, mwehehe (・∀・)
Hai hai ayang ayang kuhh 😉😙
Apa kabar? Aku update lagi guyssss. Semoga kalian suka chapter kali ini yaaa
Endingnya makin deket guys! Oh ya aku mau ngasih tau konflik cerita ini terbilang ringan guys jadi jangan berharap terlalu jauh ^^
Chapter kali ini pendek lagi? Sengaja biar chapter nya buanyak, xixixi
Dadah see you next time guys 👋💓
KAMU SEDANG MEMBACA
LEANDER (Menuju End)
Teen Fiction"Lo punya gue gak ada penolakan!" ucap Noel tiba-tiba dengan nada tak terbantahkan yang berhasil membuat Kenza membulatkan matanya tidak percaya yang di katakan Noel barusan. "eh lo gak usah mimpi deh gue itu bukan milik lo!" ucap Kenza pada Noel de...