10. Savero, Kian, Ryuu

84 9 9
                                    


Apa yang Kian sembunyikan? Kenapa Ryuu terus bermimpi? - KKN ZERO UNIVERSITY



















~~~~~ CHAPTER 10 ~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~ CHAPTER 10 ~~~~~

Setelah peristiwa penemuan kuburan di belakang rumah Pak Pradana, Ryuu serta Nero bungkam. Ryuu yang masih syok karena dirinya bisa melihat sesuatu di masa lalu dan Nero yang memilih untuk tutup mulut, berusaha bersikap seolah tidak ada yang terjadi

Malam pun tiba, para anak KKN sudah terlelap di jam sembilan malam. Kejadian di mana Ziven melihat sosok perempuan di kamar mandi membuat mereka tak mau ke kamar mandi di malam hari. Jika ingin buang air kecil ataupun besar mereka memilih menahannya atau meminta ditemani.

Pada saat jam menunjukkan pukul setengah 12 malam kurang, Savero pergi ke dapur seorang diri untuk menuntaskan rasa hausnya. Akan tetapi, saat ingin kembali ke kamar ia melihat Kian yang pergi keluar dari rumah. Takut Savero salah lihat, ia pun mengecek di kamar satu dan ternyata benar saja, Kian tidak ada di sana.

"Dia mau ngapain keluar rumah malam-malam," monolognya.

Merasa ada sesuatu yang aneh, Savero pun bergegas menyusul Kian yang keluar dari rumah. Ia berusaha menjaga jarak dari Kian dan juga suara langkah kakinya. Tanpa membawa penerangan apapun, Savero mengerutkan keningnya kala melihat Kian yang masuk ke hutan Leungit.

"Dia mau ngapain ke hutan Leungit tengah malam kayak gini? Apa jangan-jangan dia kesurupan?" Savero bertanya-tanya. "Enggak mungkin deh orang kesurupan bisa waspada kayak gitu sama sekitarnya."

Memberhentikan dulu sejenak berbagai pertanyaan di benaknya, Savero mengikuti Kian masuk ke dalam hutan Leungit. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, Savero melihat Kian yang masuk ke dalam rumah kecil atau bisa dibilang gubuk. Savero ingat akan perkataan Pak Galih yang mengatakan bahwa Arman tinggal di gubuk kecil yang ada di hutan Leungit. Apa jangan-jangan Kian ingin menemui Arman? Tapi untuk apa?

Setelah berperang dengan pikirannya sendiri, akhirnya Savero memilih untuk mendekati gubuk itu. Ia penasaran dengan apa yang dilakukan Kian di dalam sana. "Dari pada gue mati penasaran, mending nguping aja deh!"

Dengan hati-hati Savero mendekat. Dari celah-celah gubuk yang berlubang kecil, Savero melihat Kian yang sedang berbicara sesuatu kepada Arman. Ia pun menajamkan pendengarannya agar bisa mendengar obrolan kedua orang di dalam sana. Namun belum juga Savero sempat mendengar sesuatu, ia dikejutkan dengan Kian yang tiba-tiba keluar dari gubuk lalu berlari kencang.

Tentu saja Savero yang melihat itu panik, ia takut sesuatu hal yang buruk akan terjadi. Maka dari itu, Savero pun berlari menyusul Kian.

"Kian!" Peduli setan dengan dirinya yang mengikuti Kian diam-diam, Savero memilih menunjukkan penyamarannya kepada Kian. Akan tetapi, Kian seperti tak peduli, ia tetap berlari sekuat tenaganya.

KKN ZERO UNIVERSITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang