꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 21⋯🧸ᵎ❞꒱

84 18 0
                                    

Bae berdiri kaku didepan sosok yang ia panggil sebagai ibunya yang tengah duduk di atas sofa, namun suasana yang tercipta justru canggung karena selain Bae telah dewasa, alasan mahluk itu mendatanginya pasti karena sebuah alasan.

Ya, karena biasanya memang begitu.

"Ada apa Lo pulang?" Pertanyaan itu lebih dulu meluncur dibandingkan tubuhnya yang seharusnya berlari memeluk hangat dan erat sang ibu. "Anjir suasana apalah ini"

Suzy memandangnya tajam, tidak begitu suka dengan ujaran sembrono Bae. "Jinsol, Language"

"Jawab aja gak usah basa-basi" Bae berdecak, memandang tidak senang kehadiran Suzy di rumah yang notabene memang milik wanita itu juga.

"Saya ingin kamu pindah ke Jepang"

Benar-benar to the points, Bae bahkan membeku dengan fungsi otak yang mendadak tidak bisa digunakan. Terlalu terkejut dengan permintaan ah tidak, perintah tersebut.

Bae memandang Suzy dengan penuh protes, tidak mengerti dengan isi pikiran Suzy dan maksud dibalik perintah tersebut.

"Gua gak mau!" Bae menggeleng dengan hebat, lantas mendelik dengan tajam. "Apa sebenernya niatan Lo nyuruh gua pergi ke jepang?"

Suzy diam, wajah wanita itu dingin tanpa ekspresi yang membuat Bae muak melihatnya. "Kamu harus kembali ke Jepang sebelum ayah mu membuang kita berdua"

Bae tertawa dengan sedikit meremehkan, termuda melipat tangannya didepan dada. "Maksudnya Lo aja? gua kan emang udah di buang dari awal juga"

Suzy mendelik tajam, merasa tidak senang dengan ucapan Bae yang masuknya tidak memiliki sopan-santun tersebut. "Begitu caramu bicara kepada orang yang melahirkan mu?"

"Kalo boleh nawar sama tuhan gua juga ogah lahir dari Lo" Bae menjawab cepat, ia berdecak malas. "Gak usah berdebat intinya gua gak mau ke jepang"

"Itu bukan permintaan-"

"Itu perintah" Bae memotong, menghela nafas sembari berbalik dan melangkahkan kakinya menuju tangga rumahnya. "Gua udah muak jadi pembantu Lo jadi bantu diri Lo sendiri"

Bae melangkahkan kakinya menaiki tangga, gema langkahnya mengisi keheningan karena Suzy nampak tidak berniat menjawab.

Namun ucapan Suzy selanjutnya berhasil menghentikan langkah Bae di tengah anak tangga. Gadis itu membeku di tempatnya dengan Suzy yang menaikan sudut bibirnya.

"Gadis Seol itu, aku tidak akan mengizinkanmu berubah kotor" Suzy tersenyum penuh kemenangan saat melihat Bae membeku di tempatnya. "Kau pikir aku tidak tahu mengenai hubunganmu dan putri Lesbian Seol itu? Keluarga kotor itu tidak akan pernah bisa menjadi bagian keluargaku yang bermartabat"

Bangsat, begitulah makian Bae dalam hatinya namun memilih untuk tak berdebat dan segera melanjutkan larinya menaiki anak tangga.

Sesampainya didepan pintu kamarnya, Bae melemparkan tasnya sembarangan dan menjatuhkan tubuhnya keatas kasur dengan frustasi. Teriakan terdengar dari si cantik yang langsung menenggelamkan wajahnya pada boneka yang ada di kamarnya.

Boneka milik Sullyoon, gadis itu dan bonekanya memang selalu merajai setiap sudut rumah ini dan Bae tidak pernah mempermasalahkan nya. Hening sesaat kala Bae mengangkat wajahnya untuk memandang boneka tersebut dalam diam.

Ah, Bae jadi sangat frustasi dengan masalah yang dibawa Bae Suzy kerumahnya.

****

Bae membuka jendela kamarnya, malam itu dirinya sama sekali tidak bisa tidur dan waktu menunjukan pukul 10 malam. Besok adalah hari pertama ujian namun Bae tidak bisa fokus untuk belajar karena kepulangan Suzy.

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang