Dua puluh delapan

1.5K 87 3
                                    

Happy Reading

¥¥¥

Pagi ini Nazia tidak sengaja bangun terlambat, jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat namun gadis itu masih memakai sepatunya. Biasanya dia akan bodo amat dan sangat santai, tapi sekarang benar-benar tidak bisa. Orang yang sempat taruhan dengannya sudah mengirim pesan berupa ancaman walau tidak berpengaruh sedikitpun; hingga ponselnya kembali menampilkan pesan Kevin membuat Nazia reflek menoleh ke arah ponselnya.

Bunyi decakan keluar dari mulut mungil berwarna pink alami itu, sedikit mendengus pelan. Berniat untuk berdiri tapi Nazia dibuat terdiam kala matanya tak sengaja bertatapan dengan Wijaya. Emosinya mulai terasa saat ingatannya kembali pada kejadian semalam.

Tidak sadar bahwa Nazia sudah mengeluarkan aura mencekam, cewek itu lantas bangkit; melewati sang ayah untuk berjalan ke arah motornya. Nazia Memakai helm full face andalannya lalu melajukan motor itu dengan kecepatan tinggi meninggalkan Wijaya yang menatap sendu kepergian Nazia.

Tentunya tanpa berpamitan pada sang ayah.


¥¥¥

Menghela nafas berat di sertai decakan kesal, karena saat tiba di depan gerbang sekolah, cowok yang menjabat sebagai ketua OSIS itu sedang berdiri sambil bersidekap dada; menatap ke datangan Nazia.

Tak berapa lama, ketiga pentolan sekolah yang baru saja datang pun di buat terheran-heran saat mata mereka melihat Nazia yang hanya berdiri di depan gerbang.

"Kenapa lo diem disini bukannya masuk?" Tanya Caka, sesaat setelah turun dari motornya.

Nazia berdecak, dagunya diarahkan pada gerbang sekolah. Sontak saja Caka dan kedua temannya menoleh ke arah yang dituju Nazia.

Respon ketiga pentolan pun sama seperti Nazia, mereka menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, saat tatapan obsidion hitam kelam dari seseorang terasa begitu menusuk.

"Masuk, dan berdiri di tengah lapangan." Titahnya dengan nada rendah.

Nazia beserta ketiga pentolan pun hendak berjalan masuk ke dalam sekolah namun tiba-tiba...

"WOY TUNGGUIN GUE!!!" Suara teriakan mengalihkan ketiga pentolan dan Nazia, begitupun ketua OSIS.

Di sebrang sana, Siska sedang berlari dengan nafas yang ngos-ngosan. Dahi Nazia mengernyit, kenapa sahabatnya itu malah berlarian seperti di kejar hantu?

Setelah sampai di depan Nazia,Siska bertumpu pada pundak sahabatnya. Nafasnya masih tak beraturan, sesekali tersedak oleh ludahnya sendiri.

"Lo ngapain lari-lari 'kaya gitu?" Tanya Nazia.

"Hah...supir gue...mobilnya mogok." Balas Siska dengan ngos-ngosan.

Nazia mengangguk, lalu kepalanya kembali menoleh ke arah Kevin; cowok itu ternyata juga sedang memperhatikannya, membuat dia berdeham canggung.

"Kalian berlima...berdiri ditengah lapang. Sekarang!" Titahnya lagi, kali ini kelima murid itu bergerak dengan cepat masuk ke dalam.


¥¥¥

Sekitar lima belas menit, kelima murid yang datang terlambat itu berdiri di tengah lapang, menunggu kedatangan ketua OSIS yang belum juga menghampiri mereka. Bahkan Nazia sedari tadi sudah menyumpah serapah Kevin di dalam hatinya.

Berbeda dengan ketiga pentolan, mereka malah asik duduk sambil mengobrol ria, membicarakan hal yang tidak penting seperti ibu-ibu komplek yang gemar bergosip. Sedangkan Siska, cewek itu sedang bercermin tanpa tahu tempat, sesekali cewek yang mengidolakan Alvian itu memoles bibirnya dengan lipgloss agar terlihat semakin berwarna.

Hingga suara derap langkah dari seseorang membuat kelima murid serempak menoleh; di sana, Kevin sedang berjalan dengan langkah tegas, diikuti beberapa siswi yang Nazia tahu adalah anggota OSIS.

Nazia berdecih, bukankah dirinya juga anggota OSIS? Sial, kenapa dia jadi merasa kesal sendiri sekarang.

Setelah berada tepat di depan kelima murid yang akan dihukum, Kevin memperhatikan satu persatu kelima murid yang akan dihukumnya. Obsidion hitam kelam itu terpejam sebentar sambil menghembuskan nafas kasar.

Matanya kembali terbuka, kini dia sedikit melirik ke arah cewek yang sedang berdiri dengan ogah-ogahan. Siapa lagi kalau bukan Nazia, cewek itu memang tidak ada kapoknya; bahkan sudah beberapa kali Kevin menghukum cewek itu, tapi cewek itu terus mengulang kesalahannya hingga mau tak mau Kevin memberikan hukuman yang berat.

Kemudian Kevin memutuskan untuk berjalan memutari kelima murid itu, matanya menatap satu persatu seragam yang di pakai Nazia beserta empat murid lainnya.

Langkahnya berhenti tepat di depan Caka, menatap tanpa minat ke arah seragam cowok itu.

"Lo mau sekolah apa jadi preman? Kancingin seragam lo!"

Beralih ke arah Fajar dan Alvian, Kevin mendengus.

"Dasi kalian mana? orang kaya masa nggak mampu beli dasi yang harganya dua puluh ribuan?!"

"Lo bertiga, push up seratus kali!"

Setelah mengatakan itu, atensi Kevin beralih ke arah Nazia dan Siska, kedua cewek itu malah sedang berbisik-bisik tanpa tahu tempat.

"Dan kalian berdua!" Kevin sampai memejamkan matanya saat giliran dua cewek yang membuat paginya menjadi buruk.

"Kenapa lo berdua telat? Khusus untuk lo, Nazia Wafa Violetta! lo wakil ketua OSIS, harusnya ngasih contoh yang baik bukan malah bersikap seenaknya!"

"Ambil posisi berdiri, tangan lo taruh di bagian belakang kepala!"

Tiga siswa dan dua siswi yang melanggar peraturan itu langsung menurut dengan apa yang Kevin perintahkan. Sikap cowok itu akan sangat berbeda jika berada di depan murid-murid bandel seperti kelima siswa yang ada di hadapannya.

Jika saja dia bukan ketua OSIS, dia tidak akan mau mengurusi murid-murid bandel seperti mereka. Namun sekolah ini membutuhkan dirinya. Hanya dengan Kevin, murid-murid bandel yang ada di sekolah SMA Bayangkara dapat diatur dengan baik, Kevin murid yang di segani oleh penghuni sekolah serta para guru, tidak terkecuali kelima murid yang berada di hadapannya.

"Lain kali jangan di ulangi! atau kalian bakal tahu akibatnya," kata Kevin dengan penuh penekanan. Kedua matanya menatap tajam ke arah lima siswa yang baru saja dirinya kenai hukuman.

"Masuk ke kelas kalian masing-masing, cepat!" titahnya tanpa mau di ganggu gugat. Tiga siswa dan dua siswi itu berjalan dengan santai menuju kelas mereka masing-masing.

.

.

.

.

Vote dulu sayang, atau aku aduin ke tuhan 😏🙏

Spam next disini gaysss 🔥 (⁠☞゚⁠∀゚⁠)⁠☞

O iya guys, gimana kalau kita bikin GC wa? Buat sekedar bahas cerita aku, atau kalian bisa curhat ><
Tapi lebih ke bahas cerita ini sih iya 'kan wkwk nanti kita bahas tentang Nazia, atau nanti aku bakal kasih spoiler lewat GC ><

Gimana? Kalau mau aku deh yang bikin GC nya hehe

Jangan lupa follow akun story ini okeyyy

NAZIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang