36. Pengakuan

1.6K 226 62
                                    




Sialan.

Sasuke tidak tau bahwa pertemuannya dengan viscountess akan menimbulkan masalah. Dia pikir itu hal remeh yang tidak perlu diketahui istrinya. Kenapa? Karena itu sungguh tidak penting. Bagaimanapun mereka hanya berpapasan. Dia tidak benar-benar menemui wanita itu secara pribadi.

Haa... sial. Kenapa semua orang tidak bisa membuatku tenang!

Sasuke meremas surat yang di kirimkan temari. Dia tidak memperhatikan surat dari lady sephra menumpuk di kotak suratnya. Ketika kakashi sedang membereskan surat atas izinnya dengan membaca isinya sesuai instruksi. Kakashi langsung bergegas menemui sasuke dan memberikan inti surat mengenai masalah di pesta teh secara menggebu-gebu.

Pembuat onar selalu berasal dari pesta teh.

Jika saja temari tidak membeberkan kejadian itu, sampai matipun dia tidak akan mengetahui kejadian hari itu. Mata berkilat tajam. Dia kesal, marah. Istrinya terbiasa memendam semuanya sendiri. Dia sangat malu. Sungguh!

Sasuke memukul mejanya hingga retak. Dia sangat jengkel. Ada saja waktu yang membuatnya dalam masalah. Dia bahkan sangat sibuk untuk membuat istrinya memberi hatinya tapi kenapa selalu saja ada halangan? Pantas saja istrinya terlihat tidak ingin dia sentuh semalaman.

Dasar bodoh. Kau bodoh sasuke.

Kenapa aku tidak memeriksa tamu undangan hari itu.

Haa... wanita itu benar-benar menguji kesabaranku.

Malam itu di hanya berprasangka bahwa istrinya hanya sedang tidak dalam kondisi yang baik. Maka dia menerimanya dengan senang hati. Tapi ternyata karena mantan kekasihnya, hubungan mereka lagi dan lagi dalam masalah.

Jika bisa kembali kemasa lalu. Tidak akan pernah dirinya berpikir untuk memiliki kekasih. Ini akibat yang terjadi setelahnya. Sulit sekali baginya mendapatkan cinta dari sang istri.

Istrinya sangat baik hati. Sebab itu sasuke terkadang ketakutan tanpa sebab, bila istrinya memendam masalah. Istrinya bukan wanita yang lebih, setiap masalah bisa diatasi sendiri. Karena itu dia takut bahwa sifat mandiri istrinya membuat kehadirannya tidak berguna. Lihatlah, bagaimana istrinya memukul mundur viscountess hinata tanpa mengotori tangannya.

Tidak bisa. Aku harus membereskannya hingga ke akar.

Dia akan mencabut akar permasalahannya sampai ke dasar.

"Kakashi, panggil sai."

"Baik tuan."

***

Seharian sasuke mendekam di kantornya, biasanya jika di rumah. Setidaknya sasuke akan pergi ke ruang istirahat istrinya untuk minum teh bersama. Namun kali itu dia memutar otak agar bisa segera menyelesaikan viscountess. Dia masih sangat jengkel. Dari semua mantan kekasihnya viscountess hinata adalah yang paling serakah dan tidak tau malu.

Dia sangat benci dengan wanita yang sering berhalusinasi bahwa dia dicintai semua orang. Harus menjadi pusat perhatian, haus validasi orang-orang. Sebab itu dia tidak tahan dengan wanita itu. Dia menganggap dirinya adalah pusat dunia, sangat percaya diri sampai ditahap sangat mengganggu.

Malam harinya dia datang lebih cepat ke kamar. Melewatkan makan malam, sejak siang dia memutasi pekerjaan viscount inuzuka. Mengusir perintis bisnis seperti viscount sangatlah mudah baginya.

Pada awalnya dia ingin membereskannya dengan cepat, seperti membuatnya bangkrut tapi mengingat pria itu berperilaku bersih, dia sedikit meringankan hukumannya. Lagipula yang bermasalah adalah viscountess. Dengan membuat reputasi viscountess buruk, akan membuatnya gila secara perlahan.

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang