Pagi hari sudah tiba, Gracia baru saja selesai menata makanan ke dalam kotak bekal untuk Zee. Menunya tentu makanan sehat, yaitu tumis brokoli wortel, lima potong nugget, dan tentunya juga nasi putih, ada beberapa potong buah mangga juga untuk mengisi bagian kotak yang kosong.
Zee itu sebenernya paling anti membawa bekal ke sekolah, anak itu lebih suka jajan langsung di kantin saat istirahat nanti tapi sekarang Gracia memberinya bekal karena takut Zee jajan sembarangan.
Menutup rapat kotak bekal itu dan tak lupa mengisi air putih di botol minum Zee, setelah itu wajahnya menunduk guna menatap jam di pergelangan tangannya, itu menunjukkan pukul lima lewat.
"Eh Gre, udah siap semua ternyata sarapannya." ujar Shanju yang baru saja muncul ke dapur, matanya menatap meja makan yang sudah ada makanan untuk sarapan.
"Iya mami, tadi aku sekalian masak dikit buat bekal Zee."
"Oh ya sudah... anaknya pasti belum bangun ya? Sana gih bangunin dulu."
"Iya belum, yaudah aku ke atas dulu ya mami."
Gracia membuka pintu kamarnya, senyuman memudar seketika kala tidak melihat batang hidung anaknya di dalam. Langsung saja kakinya melangkahkan ke kamar sebelah dan ternyata Zee ada didalam kamarnya sendiri.
"Aduuu tumben gausah di bangunin?" ucap Gracia tak menyangka melihat Zee yang sudah menggunakan seragamnya, terlihat anak itu cukup kesulitan memakai dasinya.
"Gapapa, aku tadi sebenernya udah bangun waktu mama bangun."
"Seriusan? Jam setengah 5 dong berarti?" sepagi itu memang, Gracia sejak bangun tadi langsung pergi ke kamar mandi untuk sekedar sikat gigi dan cuci muka setelah itu ia langsung ke bawah.
"Iya, eh kok mama belum mandi sih? Aku aja udah." pamer Zee sambil menunjukkan wajah tengilnya.
"Mama abis bikin sarapan dulu tadi, sama siapin buat bekel kamu."
Spontan raut wajah merengek Zee timbul. "Ih ndak mau bawa bekel." rengeknya seraya memegang tangan Gracia.
"Harus! Kalo ga gitu kamu jajannya pasti sembarangan. Mama ngga suka ah," kata Gracia tak suka.
"Hmm... yaudah deh." pasrah Zee, Gracia pun mengambil alih dasi Zee yang masih belum terpasang.
"Duduk kamunya." titah Gracia dan Zee langsung duduk di atas tempat tidurnya.
"Masih pagi banget ya Mah." Zee medongak melihat Gracia yang tengah fokus memasang dasi di kerah seragamnya.
"Iya, kamu cepet banget mandinya, ngga bersih nih pasti." tuduh Gracia.
"Dih mana ada, aku mandi 30 menit loh mama."
"Pasti lamanya diem diem doang, kamu kan anti banget mandi pagi."
"Ih ndak... mamaaa mau peyuk dong~" rengek Zee manja membuat Gracia langsung mendudukkan dirinya dan merentangkan tangannya.
"Gemasnyaa anakkuu, semangat ya belajarnya. Ciee udah kelas 11 aja nih bocil." goda Gracia.
"Iya dong! Aku kan udah bes– eh masih kecil ah hehehe."
Gracia hanya tersenyum dengan gelengan kepalanya, ia melerai pelukannya dan menyuruh Zee agar duduk di meja riasnya.
"Mama cantik." puji Zee menatap Gracia lewat pantulan kaca.
"Ah yang bener? Mama belum mandi loh ini." sahut Gracia jahil, tidak tahu saja ia sedang mengulum senyumnya.
"Beneran."
Gracia hanya tersenyum dalam diamnya, ia senang anaknya ini sekarang sangat mudah untuk mengatakan hal apa pun itu, tidak gengsi seperti dahulu.

YOU ARE READING
Beloved S2 [END]
RandomCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.