enam🐰

225 21 0
                                    

Happy reading🐰



Nathan kini berusaha menyadarkan matanya karena sedari tadi juga ia tidur terus,mungkin karena lelah.

"lio,lo udah siuman!? Syukurlah gw minta maaf banget.semua ini gara-gara gw lo jadi kayak gini." ucap nathan yang baru saja terbangun dari tidurnya dan melihat temannya sudah sadar itu.

"Iya gw gapapa kok,jangan bilang kepapa gw kejadian sebenarnya ya than gw mohon sama lo."

"Ga bisa gitu dong,ini salah gw.gw harus jujur sama bokap lo," ucap nathan merasa heran.

"Pliss kali ini aja,bantuin gw. Gw bakal maafin lo kalo lo ga bilang kejadian sebenarnya sama papa gw,tapi kalo lo bilang jujur gw ga bakal mau maafin lo." ucap lio dengan nada serius.

Nathan menoleh kearah gavin mencoba mencari jawaban kearahnya pun hanya dibalas gelengan pelan.tapi akhirnya nathan pun terpaksa meng'iya'kan permintaan temannya itu.

Tak lama terlihat Deon memasuki ruangan lio sambil menenteng 1 kantong kresek yang isinya makanan dan cemilan untuk lio dan temannya itu.

"Papa beliin ayam bakar sama cemilan buat kamu sama teman-temanmu."ucap Deon sambil memberikan 1 kantong kresek berisi makanan utuh kelio.

"Makasih pa,"ucap lio dan dibalas senyuman oleh deon.

"Cepat sembuh ya anak papa," ucap deon sambil mengusap rambut kepala putranya dengan sayang.

"Oiya bang bintang kok gak keliatan dari pertama papa datang kesini!?,jangan bilang abang mu itu ga jenguk kamu sama sekali!? " tanya deon yang merasa kesal karena bintang yang disuruhnya untuk menjaga lio malah kini tak kelihatan batang hidungnya sama sekali.

"Tadi abang bilang ke lio katanya ada urusan sebentar,"jawab lio bohong.
Padahal lio sendiri tak tau dimana abangnya berada saat ini.
saat ia bangun pun tak melihat sosok abangnya diruangan lio dirawat sekarang.
Apa mungkin saking bencinya bintang ke Lio sampai ia tega saat adiknya masuk kerumah sakit pun tak ada niatan sedikitpun untuk sekedar melihat keadaannya.
Deon pun bangkit dari duduknya dan merogoh ponsel yang berada disakunya untuk menghubungi seseorang.

"Sebentar ya," ucap deon sambil mengelus bahu putranya dan berjalan menuju jendela kamar lio.

"Dimana kamu!?," ucap Deon lantang dengan lawan bicaranya ditelfon.

"Dirumah pa!!,kenapa!?" sahut seseorang yang menjadi lawan bicara Deon saat ini yang diduga itu adalah Bintang.

"kamu ini gimana sih,adeknya lagi dirumah sakit tapi kamu malah asik-asikan dirumah!?," bentak deon pada putra sulungnya.

"kenapa sih pa!? lagi pula lio juga ga terlalu parah kan lukanya. Dia juga ga koma,kenapa bintang harus repot-repot jagain dia.toh udah ada papa sama dua teman lio disitu.bikin repot aja." bintang langsung memutuskan sambungan panggilan dari papanya itu.

Lio yang mendengar percakapan antara papa dan abangnya kini malah merasa bersalah karena bintang terus dimarahi oleh papanya akibat dirinya.

"Abang pa!?" lio pura-pura bertanya.
Deon hanya mengangguk saat ini.Dirinya pun tak tau jalan pikiran bintang yang terlihat tak ada raut khawatir akan hal yang terjadi pada lio.
Lio yang menatap raut wajah kesal dari papanya mengusap tangan papanya agar lebih tenang.
"Sabar pa,mungkin abang lagi banyak tugas dari kampus hari ini,maka nya ga bisa jengukin lio." deon pun hanya bisa diam mengangguk sambil memijat pelipisnya yang merasa sedikit pusing memikirkan sifat putra sulungnya.
"Kalian berdua pulang saja dulu,saya yang akan menjaga lio.orang tua kalian pasti khawatir mencari kalian."ucap Deon kepada nathan dan gavin.

"Ta_tapi om," belum sempat nathan berucap,ia melihat lio yang mengangguk kepada mereka berdua.akhirnya mereka pun pamit untuk pulang.

"Kami berdua pulang ya om, lio cepet sembuh,"ucap gavin dan diangguki oleh lio.

ADELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang