Bab 22

161 20 1
                                    

Saat ini Baili Dongjun sedang berlatih pedang dengan Sikong Changfeng. ia dengan kekuatan penuh dan emosi tidak stabil menyerang Changfeng dengan bertubi-tubi, membuat Changfeng kewalahan untuk menghindari serangan Dongjun padanya.

Changfeng merasakan emosi Dongjun tidak stabil saat menyerang dirinya. seperti ada amarah yang tertahan di dalamnya.

Disaat Sikong Changfeng sibuk dengan pikirannya. ia terkena serangan dari pedang Baili Dongjun yang tepat menggores lengannya.

Changfeng mendesis sakit membuat Dongjun sadar atas tindakannya. Dongjun segera menghampiri Changfeng setelah menghentikan serangannya.

"Sikong Changfeng!"panggil Dongjun dengan cemas ia menghampiri sahabatnya itu.

"Kau baik-baik saja?"lanjut Dongjun bertanya dengan nada khawatir. Sikong Changfeng tertawa kecil melihat Baili Dongjun pertama kalinya bersikap cemas seperti ini terhadapnya.

Dongjun yang mendengar suara tawa kecil dari sahabatnya itu berdecak kesal lalu memukul tengkuk Changfeng membuat sang empunya menghentikan tawanya dan di gantikan dengan desis san sakit.

"Ya! Baili Dongjun!, sakit bodoh!"ujar Changfeng menatap Dongjun kesal. Dongjun tidak menanggapi ujaran kesal sahabatnya itu, ia bangkit dan pergi meninggalkan Changfeng yang berteriak kesal padanya.

"Baili Dongjun!, setidaknya bantu aku mengobati luka ku. heyy!"panggil Changfeng dengan keras saat melihat Dongjun yang mulai menjauh darinya.

"Suruh istrimu untuk mengobatinya!"balas Dongjun dari kejauhan yang masih jelas di dengar Sikong Changfeng.

Sikong Changfeng mendengus kesal mendengar balasan Dongjun padanya. "Dasar Sahabat tidak pengertian"gerutunya dengan kesal.

"Salah mu sendiri yang suka menggodanya"ucap QiuYu yang sudah berdiri di belakang Changfeng dengan perut yang sudah mulai membuncit.

Sikong Changfeng menoleh kebelakang saat mendengar suara sang istri.

ia tersenyum konyol pada istrinya itu, lalu berdiri untuk menuntun istrinya ke kursi yang ada di halaman rumahnya tersebut.

"Istriku kenapa kau kemari?, kau sedang hamil"ujar Changfeng pada istrinya itu.

QiuYu merengut kesal mendengar ucapan suaminya, "anak mu merindukan ayahnya!"balasnya kesal.

Changfeng tersenyum bahagia mendengar itu. matanya berbinar lalu ia menunduk untuk mensejajarkan dirinya dengan perut istrinya.

"Anak ku, kau merindukan ayah hmm?"tanya Changfeng lembut, tangannya mengusap pelan perut istrinya membuat QiuYu tersenyum haru.

Sikong Changfeng membulatkan matanya terkejut saat merasakan tendangan kecil dari dalam perut istrinya. padahal kehamilan QiuYu baru berjalan 6 bln.

(ini aku time skip ya hehehe. jangan kaget kenapa tiba-tiba qianluo udah mau ada aja wkwk)

"Istriku! kau merasakannya?!. anak kita merespon panggilan ku!"seru Changfeng menatap QiuYu dengan benar bahagia di matanya. QiuYu hanya tersenyum hangat menanggapi kegembiraan suaminya itu.

Dari kejauhan terlihat Baili Dongjun yang menatap lurus pada Sahabatnya yang sedang bahagia itu.

ia tersenyum hangat melihatnya, ia berharap sahabatnya itu bisa selalu bahagia.

"Baili Dongjun"panggilan seseorang mengalihkan perhatiannya dari Sikong Changfeng dan istrinya.

Dongjun menoleh menatap kesampingnya saat merasakan ada seseorang yang berdiri di sebelahnya.

"Ji Ruofeng, kenapa kau kemari?"tanya Dongjun penasaran saat melihat pemimpin sekte maha tahu ada di kotanya.

"Apa yang kau fikirakan sampai menatap Sikong Changfeng seperti itu?"tanya Ji Ruofeng pada Dongjun tanpa menjawab pertanyaan Dongjun padanya.

𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐫 𝐢𝐬 𝐨𝐯𝐞𝐫 : 𝐃𝐘 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang