46

1.3K 7 0
                                    

Happy reading

Tanpa berpikir lama setelah mengenakan pakaian, nia meninggalkan kamar tersebut sekaligus rumah kayu dan tua milik pak broto. Ia berjalan pelan langkah demi langkah menuju tempat kosnya kembali. “Bayu kemana ya?” pikir nia ketika membuka pintu. Wanita itu tak melihat sang putra di ruang depan tempat kosnya.

Padahal, sebelumnya ia melihat bayu sedang tertidur di lantai dengan buku-bukunya. Lantas ia tutup rapat-rapat tempat kosnya. Setelah itu ia langsung menuju kamarnya untuk mengecek apakah bayu ada di dalam.

Ternyata anak itu sudah berbaring tengkurap di atas kasur. Nia menarik nafas lega. Ia susul sang anak dengan berbaring di sebelahnya. Wanita itu berpikir sejenak sambil mencoba menutup matanya untuk beristirahat.

Sementara sang anak di sebelahnya hanya memejamkan mata. Padahal anak itu belum tertidur. Dia terengah-engah usai berjalan terburu-buru dari rumah pak broto setelah baru saja menyaksikan untuk kesekian kalinya persetubuhan sang mama.

“De, ade, bangun sebentar de. Mama mau ngomong” ucap nia mengelus kening sang putra

“hoaaaaheeem…..Ada apa sih maaa?, aku kan masih ngantuk banget” jawab bayu yang sebenarnya pura-pura sedang tidur.

“Emmm….. besok kamu gak usah sekolah dulu ya de” terang nia

Lantas bayu menoleh ke wajah sang mama,”loh kok gitu ma?”

“Iya, besok kita pindah dari sini. Kita bakal ke rumah tante mira” nia menjelaskan dengan lembut

Bayu terdiam sejenak. Anak itu dalam hatinya begitu bahagia karena ia bersama sang mama akan segera meninggalkan tempat kos. Bagi bayu, ini berarti sang mama tidak akan lagi ber keharusan untuk berhubungan badan dengan pak broto. Itu juga berarti lepas sudah ketergantungan ia dan mamanya dengan lelaki paruh baya tersebut.

“rumah tante mira kan jauh maa dari sekolahku, kenapa kita gak pulang ke rumah aja maa biar kita bisa tinggal sama papa lagi” sahut bayu kepada sang mama dengan mata masih mengantuk.

“Bayu, mama kan udah bilang. Mama gak mungkin lagi tinggal sama papa. Udah berapa kali mama jelasin sih” kesal nia pada sang putra.

“yahh mama” gerutu bayu kecewa

“Yaudah de kita tidur sekarang. Besok pagi-pagi banget kita harus meninggalkan tempat ini” timpal sang mama tidur membelakangi bayu

Malam itu nia tertidur lebih dahulu ketimbang putranya. Bayu belum tidur lagi. Ia masih memikirkan kemana gerangan akhir cerita kehidupannya akan berujung kalau terus begini, masih berharap keluarganya dapat utuh kembali, walaupun peluang itu kelihatannya kecil. Di balik itu semua, ia bersyukur akan pergi dari rumah pak broto, lelaki yang mau menikahi sang mama. Tak lama anak itu menyusul sang mama yang sudah terlelap.

Di rumah pak broto, pak arso tampak mengucek matanya. Lelaki yang juga atasan haris tersebut nampak terbangun di ranjang yang baru saja ditinggalkan nia. Ia melihat nia sudah tidak ada lagi di kamar itu. Lekas ia mengambil sarung lusuh pinjaman pak broto yang tergeletak di sisi ranjang.

“Pak broto, pak broto, bangun pak. Nia kok udah gak ada di sini?” teriak pak arso membangunkan musuh yang telah menjadi kawannya tersebut

“Alaaaahhh dia udah balik pak ke tempat kosnya” sahut pak broto lemas masih mengantuk

“Hooohh. Yasudah pak. saya pulang dulu pak. Pakaian saya di mana ya?” tanya pak arso memakai sarungnya

“Itu pakk di bangku ruang tamu depan” jawab pak broto tampak menoleh

Lekas memakai sarungnya, pak arso langsung mengambil pakaiannya di ruang tamu depan rumah pak broto. Buru-buru lelaki itu mengenakannya karena ia akan segera pulang ke rumah. Setelah mengenakan pakaiannya ia pergi meninggalkan rumah pak broto menuju mobil sedannya yang terparkir di halaman. Sebelum masuk ke mobilnya, ia menatap tempat kos nia.

“Ini belum berakhir nia sayang….. hehe. Sampai kamu mengandung anakku” gumamnya dalam hati

Masuklah pak arso ke mobilnya. Tak beberapa lama meluncurlah pak arso meninggalkan tempat yang baru saja disinggahi untuk melampiaskan nafsu birahinya.

•••

Pagi-pagi buta dengan dibalut daster yang sama seperti semalam, nia sudah terbangun. Terlihat ia membereskan dan memasukkan seluruh perlengkapan dan pakaiannya ke plastik dan tas besar. Ia pastikan tidak ada lagi yang tersisa di tempat kosnya. Ia juga sekalian memasukkan perlengkapan dan pakaian bayu ke sebuah plastik dan ransel. Setelah itu ia berganti pakaian langsung tanpa membersihkan dirinya usai bersetubuh semalam. Ia mengganti pakaiannya dengan kaos berkerah berwarna dengan celana jins ketat panjang menutupi bagian bawah tubuhnya. Setelah itu, ia membangunkan sang anak dengan tergesa-gesa.

“De, ayo bangun de. kita musti berangkat sekarang nih” ucap nia dengan nada agak keras

“Addduhhh mamaaaa…. kok buru-buru banget sih. Ke rumah tante mira kan gak harus pagi-pagi begini juga maa” keluh bayu

“Udaahhh buruan bangunn deee… lihat tuh barang-barang udah mama siapin semua” sahut nia kepada putranya seraya menunjukkan semua barang yang sudah dibereskannya.

“huuuuhhh iyaa maa” bayu menarik nafas

Anak itu lekas terbangun. Ia lekas mencari handuknya, tetapi handuk anak itu sudah dimasukkan ke ransel miliknya.

“Ma, handukku mana?” tanya yang sudah beranjak dari kasur

“Gak usah mandi de, kita musti buru-buru nih” sahut sang mama yang masih memeriksa satu per satu seluruh kelengkapan

“gakk mau maaa. Aku mau mandi pokoknya. Kalo gak mandi bau” kesal bayu

“Yaudah sana mandi. Itu handuknya di ransel kamu, bawa baju sama celana kamu sekalian biar langsung dipakai di kamar mandi” jawab nia

“iyaa maa” balas bayu membuka ranselnya

Bayu mengambil handuk, kaos kerah berwarna hitam, celana dalam hitam, dan celana jins panjang dari ranselnya. Lekas semuanya itu ia bawa ke kamar mandi.

Sementara nia sedang mengecek keuangannya. Uangnya akan habis sekali pakai untuk berkunjung ke rumah sang kakak dengan menggunakan taksi. Memang tidak ada pilihan untuk ibu satu orang anak itu. Barang bawaan memaksanya untuk menggunakan taksi agar lebih nyaman.

Lagipula ia yakin sang kakak akan membantu keuangannya. Selama ini ia tidak memilih bernaung di rumah kakaknya selepas pergi dari rumah karena ia khawatir akan membebani sang kakak. Namun karena keadaan mendesak, tidak ada pilihan lain bagi nia kecuali sang kakak sebagai tempat tinggal sementara untuk dirinya dan bayu.

Cukup lama nia menunggu sang putra mandi hingga ia mencoba mengecek ke kamar mandi sekalian memeriksa apakah masih ada barang yang tertinggal. Berjalanlah nia dari kamarnya menuju kamar mandi.

“uuuhhh mamaaaa, bayyuuu mau ngentott mamaaa maa…. mama mau kan bayu ento ma……” suara pelan bayu dari dalam kamar mandi

Mendengar ucapan sang anak, nia sontak kaget. Entah apa yang membuat sang putra yang sedang beranjak dewasa itu mengkhayalkan bersetubuh dengannya. Buru-buru ia kembali ke kamar. Ia berpikir sejenak kiranya apa membuat bayu demikian. Tak lama wanita itu berteriak,

“Dee… buruann mandi-nyaa! Bentar lagi kita harus berangkat!” teriak nia

“Iyaa maa sebentar lagi!” sahut bayu membalas

Continued ☂️

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang