Chapter 6

36 22 12
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang yaa ⭐️

---

Dengan dentang cangkir teh yang berada disisi lengan Elletra terjatuh kelantai dan menimbulkan suara yang cukup nyaring.

"Oh astaga..."

Elletra buru-buru membersihkan lantai yang terlihat berantakan dengan beberapa serpihan cangkir yang telah pecah berkeping-keping.

"Saya akan membersihkannya..saya akan membersihkannya..."

Salah satu robot pembersih lantai dengan kecerdasan intelektual menyentuh punggung tangan Elletra berkali-kali dan memberi isyarat untuknya agar menjauh dari lantai kotor itu. Tentu saja Elletra mengangguk patuh setelah mendengar tawaran robot itu, dia sangat senang.

"Terima kasih.."

Elletra tersenyum tipis dan beringsut kesalah satu kursi didapur untuk membersihkan beberapa bahan makanan yang akan diolahnya.

Huh, pagi ini Elletra benar-benar terlambat. Dia bahkan tidak terbangun awal saat fajar menyingsing, itu sebabnya dia benar-benar sibuk pagi ini, bahkan saat matanya teralih pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi, kepanikannya bertambah dua kali lipat.

Setelah malam yang cukup menguras tenaganya dan pesta yang membuatnya pulang larut malam, Elletra harus terburu-buru dipagi hari saat dia mengingat hari ini Rey menghadiri pertemuan penting dikantor tempatnya bekerja. Tidak banyak persiapan yang dia lakukan saat ini, jadi Elletra berharap Rey tidak mencacinya untuk itu.

"Terlihat sibuk sekali pagi ini."

Rey membenahkan dasi hitam yang sedikit melingsir dikerah kemeja putihnya, pagi ini dia benar-benar sangat tampan. Penampilannya terdefinisi baik dan rapi, surai hitam legamnya yang dilapisi gel tersisir rapi kebelakang, jam tangan hitam miliknya yang selalu melekat dipergelangan tangannya memperkuat ketampanannya secara visual.

Haa..Elletra bahkan hampir menghentikan aktivitasnya saat menatap penampilan suaminya yang terkesan berbeda. Terbukti dari surainya yang dirapikan kearah yang sedikit berlawanan dari gaya rambut sebelumnya. Ekspresi dingin dan datar Rey yang biasanya Elletra lihat seperti manusia tanpa emosi, terlihat sangat berbeda. Pagi ini, dia mengangkat senyumnya sedikit lebar dengan perasaan berbeda dari sebelumnya dan Elletra rasa, Rey bersemangat untuk menghadiri beberapa rekan kerja baru dikantor barunya. Elletra berasumsi baik tentang hal itu, jadi dia mulai bekerja dengan cepat saat Rey berjalan kearahnya.

"Ck, sibuk sekali."

Aspirasi Rey terdengar tidak senang, dan yang Elletra lihat saat ini, alis lancip pria itu sedikit menukik kebawah dan intonasi ucapannya mendadak berubah saat satu menit lalu Rey menyambar Elletra yang sedang membersihkan serpihan cangkir dilantai.

'ha? apa? mengapa eskpresinya berubah?'

Tak urung, Elletra tetap saja melanjutkan kesibukannya memotong sayur untuk dimasaknya dan mulai mencucinya. Dia bahkan tidak lagi peduli dengan Rey yang mungkin akan melakukan protes karena Elletra yang dinilai tidak kompeten.

"Maaf...tolong maafkan aku, pagi ini aku melewatkan banyak hal."

Saat Elletra hendak memotong kembali buah yang berada diatas meja, pergelangan tangannya dicengkram erat oleh Rey yang membuatnya langsung merintih kesakitan.

"Ah..."

Elletra segera menghentikan langkahnya, dia mengigit bibir bagian bawahnya menahan sakit. Ha...sekarang, apa lagi yang dia inginkan?

"R-rey..."

Elletra memanggil nama suaminya dengan suara lemah, hampir tidak terdengar. Sebenarnya Elletra tidak mempermasalahkan sikap Rey yang terkadang berubah-ubah sesuai dengan mood nya, tapi yang saat ini dia lihat Rey benar-benar tidak menyenangkan.

Don't Worry Darling 21+ [On-Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang