C 7 ✰

21.1K 1.4K 181
                                    

ANGELICA WITHOUT ROLE✰

Paviliun Angelica

Angelica selesai membuat ramuan dari tumbuhan yang Maria beli dari pasar atas suruhan Angelica. Angelica juga sudah menyuruh Maria mencari kios kecil kecilan di pasar untuk usahanya nanti.

Sekarang Angelica sedang berada di dalam kolam mandinya dan mengoleskan ramuan yang ia buat tadi pada P*yudaranya agar selalu kencang. Ya aset seperti ini harus benar-benar di jaga menurut Angelica.

Selesai memakai ramuan Angelica mendengar ada suara di kamarnya. Tapi ia tidak peduli kemungkinan itu adalah Maria. Karena siapa lagi yang mau masuk ke paviliun kecil begini pikirnya.

Ternyata suara berantakan tadi adalah Grand Duke James yang bersembunyi di paviliun kediaman Galdine. Karena sedang di kejar oleh musuh yang berusaha ingin melenyapkan Putra Mahkota.

Grand Duke bisa saja melawannya tapi kali ini dia dalam penyamaran jadi ia tidak ingin ada yang mengetahui.

Grand Duke tiba-tiba berjalan terus tanpa sadar ia dekat dengan tempat mandi yang ada di paviliun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grand Duke tiba-tiba berjalan terus tanpa sadar ia dekat dengan tempat mandi yang ada di paviliun itu. Saat tidak sengaja membuka tirainya ia kaget melihat gadis yang dia tabrak saat perayaan kembang api sedang mandi di paviliun Galdine.


Grand Duke James meneguk ludahnya kasar melihat tubuh molek Angelica. Grand Duke membolakan matanya saat melihat Angelica membuka kain mandinya lalu membilasi p*yudara besarnya. Grand Duke melihat dengan jelas p*ting pink yang mencuat membuatnya menjadi panas dingin saat ini.

Demi dewa Grand Duke menegang tiba-tiba. Padahal selama 24 tahun belum pernah p*nisnya setegang ini. Grand Duke menjadi gelisah.

Mata Grand Duke terus melihat apa yg di lakukan Angelica. Semakin lama semakin tidak kuat lalu Grand Duke keluar dari jendela kamar Angelica dan pergi dari sana. Kalau dia di sana terus sudah pasti sp*rmanya akan keluar.

Grand Duke merasa dia pria yg sangat mesum saat ini.

Kediaman Grand Duke

"Gadis itu ada di paviliun Galdine siapa dia. Atau jangan jangan putri yang di sembunyikan adalah dia. Tapi kenapa di sembunyikan, wajahnya dan tubuhnya benar benar indah " ucap James dan dia mengeleng gelangkan kepalanya.

James sangat frustasi sekarang. Ya bagaimana tidak isi otaknya adalah p*yudara besar Angelica.

"Uros" panggil James pada ajudannya.

"Ada yg bisa saya bantu yang mulia " ucap Uros.

"Cari tau mengenai putri bungsu Duke Galdine" ucap James.

"Baik yang mulia" balas Uros dengan sopan.

"Kau boleh pergi" ucap datar James.

Dia merasa bimbang karena saat bertemu Freya yang ia rasakan biasa saja. Sedangkan saat bertemu gadis itu jantungnya berdetak tak menentu dan juga tubuhnya bereaksi tidak karuan. Ada apa ini pikir James.

Kediaman Baron Jhon

Disini Freya sedang melihat wajah cantiknya di cermin lalu mengingat Grand Duke James yang sangat gagah dan tampan. Freya tidak tau kenapa tapi jantungnya berdetak kencang saat bertemu Grand Duke pertama kali.

"Nak bagaimana hubungan kamu dengan grand Duke" ucap ibunda Freya.

"Kami dekat ibu dan Grand Duke juga baik" ucap lembut Freya.

"Sepertinya Grand Duke mulai menyukaimu nak" goda ayah Jhon para putrinya.

Freya terseyum malu malu mendengar ucapan dari ayahnya. Apa benar grand Duke mulai menyukainya. Kalau iya Freya sangat bahagia.

Grand Duke James Benjamin adalah orang yg di takuti di Kerajaan ini bahkan Raja saja tunduk padanya . Freya membayangkan jika dirinya di persunting oleh Grand Duke pasti akan sangat bahagia pikirnya.

"Kamu tersenyum malu malu begitu nak " goda Ibu Freya tersenyum.

"Ihh Ibu jangan begitu aku malu" ucap Freya memeluk ibunya.

Baron Jhon tidak peduli siapapun yg menjadi jodoh anaknya. Dia tidak menargetkan harus bangsawan kelas atas tapi kalau itu terjadi ya dia bersyukur. Yang terpenting adalah anaknya mencintainya dan mereka saling mencintai itu sudah cukup.

Kediaman Galdine

Duke Galdine memberi tau pada Maria untuk berbicara kepada Angelica agar mau pindah ke kediaman utama Galdine.

"Mohon maaf Tuan Duke sepertinya Nona Angelica tidak mau pindah ke kediaman utama. Nona bilang kediaman utama bukan tempatnya. Tempatnya adalah di paviliun. " ucap Maria membuat hati Duke Galdine sakit.

"Apa kau tidak bisa membujuknya " ucap Duke Galdine.

"Tidak bisa Tuan Duke saya sudah berusaha saat itu tapi tetap tidak bisa" ucap Maria sambil menundukkan kepalanya.

"Baiklah aku akan bicara sendiri padanya" ucap datar Duke Galdine.

Duke Galdine menuju paviliun untuk bertemu dengan Angelica. Angelica sudah yakin Duke akan menuju ke paviliunnya  setelah penolakan itu.

Angelica sudah siap siap bersandiwara sekarang.

"Hiks ibu aku merindukan kamu. Semua orang di sini hanya menyayangi kak Jessie. Tidak ada yg melihat ke arahku padahal aku juga seorang putri bungsu di kediaman ini hiks.
Aku ingin ikut dengan ibu saja.
Hanya ibu yang menyayangi aku dengan tulus hiks.
Aku ingin bersamamu saja hanya ingin bersamamu Ibu hiks" tangis Angelica pilu sambil membawa lukisan ibunya yang dia dekap dan duduk dibawah lantai.

Duke Galdine mendengar dan melihat semua itu ia langsung bersandar pada pintu kamar Angelica dan memegang dadanya karena sangat sakit melihat putrinya ingin ikut dengan istrinya.

"Aku sudah sangat keterlaluan pada putriku sendiri" gumamnya.

"Maafkan aku istriku karena telah menyakiti anak kita yang kamu jaga selama ini. Maafkan aku " tangisan Duke Galdine

Setelah lama berlalu Angelica merasakan Duke Galdine sudah pegi.
Ia mengusap air matanya lalu berseringai.

"Hiduplah dalam penyesalan yang dalam Duke bodoh" ucap pelan Angelica.


ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Bersambung...

Semua unsur yg ada di cerita ini hanya karangan penulis, tidak berhubungan dengan kejadian manapun.
Terinspirasi dari berbagai macam komik manhwa dan cerita transmigrasi kerajaan lainnya.

Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .

Kamsahamnida😊

𝐴𝑛𝑔𝑒𝑙𝑖𝑐𝑎 ᵂᶦᵗʰᵒᵘᵗ ʀօʟɛ (SELESAI) (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang