34 - Pandora

60 11 0
                                    

Kotak baru setelah absen enam bulan. Tiga kotak cokelat muda berpita dongker yang dikirim entah siapa ke apartemen studio Park Chanyeol. Ketiga lelaki itu terpaku sejenak menatap kotak misterius di meja. Mereka sempat berpikir misi tantangan akan berakhir karena tak ada kelanjutannya, meskipun Sehun pernah memberitahukan informasi yang ia dapat dari Park David.

"Tidak ada pembedanya," celetuk Jongin seraya menunjuk ketiga kotak itu.

"Mungkin isinya sama," sahut Sehun.

Chanyeol meraih satu kotak dan membukanya terburu-buru. Isinya selarik kertas bertulis tangan. "Game kkeut!" ucapnya.

"Huh?" Jongin dan Sehun serentak menoleh.

"Permainan sudah berakhir." Chanyeol menunjukkan surat yang ia baca.

Jongin dan Sehun membuka dua kotak dengan penasaran. Setelah membacanya, mereka menjumpai surat dengan isi yang sama. Game kkeut. Permainan berakhir. Mereka saling bertukar pandang.

"Apa-apaan ini?" dengkus Chanyeol, melempar kotak dan suratnya ke meja. Tiba-tiba, ia merasa dipermainkan.

"Kita baru menyelesaikan berapa misi?" tanya Jongin.

"Tujuh puluh."

"Masih kurang dua puluh sembilan," ucap Jongin dengan suara bingung. Ia mengusap dagu, tetapi tidak bisa memikirkan apa pun. "Ah, aku pusing!"

"Ya, sudah. Berarti kita sudah tidak perlu bertanya-tanya soal kotak misterius, kan? Kita pasti tidak akan mendapatkan misi baru lagi." Sehun terlihat paling senang dan tenang di antara kedua kakaknya.

Dahi Chanyeol berkerut sebentar. Ia hendak mempertanyakan sikap Sehun, tetapi teringat bahwa dirinyalah yang dulunya sangat cuek terhadap misi aneh itu, kini malah menjadi yang paling ingin tahu. "Aku hanya penasaran," ujarnya.

"Kita semua penasaran, Hyung. Tapi, kita pun sudah berusaha mencari tahu, kan?"

"Lebih tepatnya, hanya kau yang mencari tahu, Hun. Kami tidak melakukan apa-apa," elak Jongin seraya menggeleng. Ia menghela napas pelan seolah ingin membuat keputusan. "Aku setuju dengan Sehun. Misi sudah berakhir. Artinya, kita sudah tidak perlu memusingkannya lagi."

Sehun mengangguk satu suara. "Kita tidak mengalami kerugian atau kehilangan sesuatu. Mari kita anggap kalau pemilik permainan ini hanya ingin kita menjadi orang baik," katanya.

Si kakak tertua menghela napas panjang. Di antara mereka bertiga, ia yang paling ambisius sehingga merasa belum puas apabila ada pertanyaan masih menggantung di kepala. Ia merasa harus tahu siapa pemilik skenario yang bersembunyi rapat selama berbulan-bulan.

Tiga lelaki itu tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mengabaikan makanan ringan dan minuman bersoda di meja. Mereka mengingat-ingat apa saja misi yang telah mereka lakukan. Tanpa harus mengungkapnya, ada sesuatu yang baru mereka sadari. Bahwa misi dari kotak misterius itulah yang menjadi alasan mereka duduk bersama saat ini.

Getar dan bunyi notifikasi di meja membuyarkan lamunan mereka. Pesan baru ke tiga ponsel dikirim di waktu yang sama. Dari nomor tak dikenal. Mereka saling melirik sebelum membuka pesan.

Unknown Number

[Pandora. 20.00]

"Pandora?" Jongin mengernyit usai membaca pesan itu.

"Kita akan ke Pandora?" pekik si bungsu dengan kedua mata membelalak.

"Berarti, tebakan kita benar. Walaupun belum tahu siapa orang itu, dia benar salah satu dari Sky Family," ujar Chanyeol.

Sehun mengangguk-angguk. Ia berharap tebakannya benar. "Oh, jam berapa ini?" Ia menoleh ke dinding dekat akuarium. "Bukankah kita harus bersiap?"

"Orang gila mana yang menyuruhku bersiap dalam waktu dua jam?" cibir Jongin. Sebagai seorang model internasional, ia merasa harus tampil bagus dan dua jam terlalu cepat untuk menyiapkan pakaian. Terlebih lagi, ia hanya meninggalkan beberapa potong kaus dan celana pendek di apartemen Chanyeol.

Misterious Box (EXO-SKY) | TAMATDonde viven las historias. Descúbrelo ahora