Bad news selama beberapa hari ini dai terus saja uring-uringan dikarenakan rencananya untuk membawa Shun berlibur untuk merayakan anniversary mereka yang pertama gagal, sebab dai harus mendampingi sang ayah menghadiri konferensi pengusaha real estate se-Asia. Meski diadakan dalam kota namun acara dilangsungkan selama 3 hari dan selalu berakhir larut malam. Bahkan karena dai yang uring-uringan membuat sang ayah sampai harus meminta maaf pada Shun karena telah membuat acara kedua anak tersebut harus diundur.
Shun memang cukup sedih karena rencana mereka kembali gagal, namun ia tidak sebegitu kecewa karena tahu bahwa hal tersebut merupakan salah satu tanggung jawab dai sebagai calon penerus perusahaan yang tentu harus menjalin banyak relasi untuk kepentingan perusahaan dikemudian hari.
Di pagi hari Shun harus bekerja ekstra dari mulai membangunkan dai sampai memakaikannya pakaian dai benar-benar berubah menjadi bayi besar yang sulit diatur hingga sarapan pun Shun harus menyuapinya. Melihat hal tersebut Kedua orangtua dai cukup heran dengan tingkah anaknya, pasalnya dai sudah tidak pernah bersikap demikian sejak usianya 7 tahun, Bisa dibilang dai adalah anak dengan pemikiran lebih dewasa daripada usianya. Sedangkan Shun yang terbiasa mengasuh adik-adiknya dipanti asuhan sudah terbiasa menghadapi tingkah semacam ini bedanya bayi yang sedang di urusnya kali ini adalah bayi dewasa macam dai.
"Pacarku sudah tampan dan siap berangkat kerja" ucap Shun saat selesai merapikan dasi dai di depan pintu, meski tampak wajah dai yang enggan meninggalkan Shun di hari anniversary mereka.
"Baby~~~" dai masih saja merengek
"Astaga dai, kamu benar-benar membuat mama naik darah " mama dai sudah jengkel pada anaknya sejak dimeja makan tadi saat sarapan karena dai yang terus merajuk pada Shun, bahkan Shun hanya memakan sarapannya beberapa suap saja karena terus melayani dai.
Dai yang untuk kesekian kalinya di tegur hanya menatap wajah sang mama dengan tatapan memelas. Ayah dai yang tahu bahwa istrinya akan meledak menarik dai untuk memasuki mobil dan berangkat kerja.
"Papa pastikan ....kami akan kembali saat makan malam " ucap sang ayah sambil menarik anaknya kedalam mobil.
Dalam rangka menghibur menantunya, mama dai mengajak Shun untuk pergi keluar berbelanja dan melakukan perawatan tubuh serta menikmati makanan enak meski mereka berdua sudah sering melakukannya namun kegiatan tersebut tetap menyenangkan dilakukan bersama Shun.
"Mama akan menyusul papa ketempat pertemuan jadi kalian bisa merayakan anniversary kalian berdua malam ini" ucap sang mama dengan riang.
awalnya mama dai menyarankan agar Shun pergi menjemput dai untuk makan malam romantis di sebuah hotel namun Shun menolaknya mengingat dai yang keesokan harinya masih ada agenda konferensi Shun khawatir hal tersebut akan mengurangi Waktu istirahat dai. Sedangkan merayakan anniversary mereka bisa dilakukan kapan saja tidak perlu bertepatan dengan tanggal jadian mereka.
"Mama tidak perlu melakukan hal tersebut, papa pasti sangat lelah" sahut Shun merasa tak enak hati
"Tentu tidak, papa mama hanya makan malam saja setelah itu kami akan pulang... Tidak lelah sama sekali"
Sambil menunggu dai pulang Shun memasak makan malam untuk mereka berdua, Shun ingin membuat suasana yang nyaman dan tenang tanpa perayaan berlebihan tentang anniversary mereka malam ini. Bisa melalui satu tahun bersama dengan dai saja sudah membuat Shun senang dan bersyukur, ia masih tidak menyangka bahwa dai menjadi bagian dari hidupnya yang paling ia syukuri. Setelah menyelesaikan masakannya Shun membersihkan diri dan bersiap untuk menyambut kekasihnya.
Dai pulang dengan langkah tergesa seolah sudah lama tidak bertemu dengan Shun. Dai sedang kesal, bagaimana tidak daishun yang anniversary malah papa dan mamanya yang pergi makan malam bersama diluar, tapi setidaknya ia bisa menghabiskan waktu berdua saja dengan Shun.