28.Secil?

7.5K 874 43
                                    

.
.
.

"Buka bajumu" dingin seorang pria paruh baya yang menatap putra sulungnya datar, itu Louis sembari duduk di kursi kebesarannya menghisap nikotin di temani Miland yang duduk di sofa ruang kerja sang ayah dengan di temani segelas wine.

Wiliam yang baru saja datang setelah menidurkan putra bungsunya langsung menurut membuka bajunya lalu duduk membelakangi sang Ayah begitupun sang adik yang sedari tadi hanya diam.

Louis beranjak dari kursi kebesarannya membuka gesper yang melilit pinggang nya mendekat ke arah sang putra dan berkata "siap dengan hukuman mu boy?"

"Aku siap pa lakukan dengan cepat aku takut baby terbangun dan mencari ku"

Louis dan Miland saling pandang lalu terkekeh ringan"kau yakin sekali kak setelah ini bisa bertemu dengan baby" ucap Miland menggerakkan gelas wine nya memutar menatap sang Kakak remeh.

"Apa maksud ucapan mu?!"

"Kau akan menemui baby dalam keadaan sakit Wiliam? Apakah kau pikir hukuman yang ku berikan akan membuat mu langsung sembuh keesokan harinya?Don't expect it son, karena setelah hukuman ini kau tidak akan bertemu baby untuk beberapa minggu kedepan anggap saja untuk hukuman kedua mu" ucap panjang lebar Loius.

"Tap-"

"Jangan banyak membantah aku sudah menuruti perkataan mu untuk tak menghukum istrimu dan memilih kau yang akan menanggung semuanya kan? jadi terima atau perlu ku ajak Laura juga untuk berada di ruangan ini?" Dingin Louis.

"Tidak pa! Sudah ku katakan ini bukan salah Laura ini semua salah ku!" Tekan Wiliam emosi.

"Baiklah jika begitu jadi jangan kembali membantah" dingin Louis lalu.

Ctak

Shittt

"Hitung jangan berhenti sebelum aku berhenti menghukum mu" setelah mengatakan itu Loius terus mencambuk putra sulungnya.

Sebenarnya ia tak tega melakukan ini pada putra kandung nya sendiri, tapi saat mendengar dan membayangkan bagaimana menderita nya cucu bungsunya membuat hati nya menjadi bergejolak antara sakit dan marah terhadap sang putra yang begitu gampang mengambil keputusan dan percaya terhadap orang asing.

Louis akui ia memang seorang yang tak segan membunuh seseorang bahkan seorang wanita sekalipun jika dia memiliki salah termasuk keluarga nya sendiri, karena bagi nya seorang Tomlinson harus bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya jika memang ia terbukti bersalah, biarlah mati asalkan terhormat begitulah moto seorang Louis Tomlinson.

Ctak!

Ctak

Ctak

Wiliam diam tertunduk memejamkan matanya menahan ringisan dan rasa sakit pada punggung lebar nya yang dirasa benar benar perih dan seakan mati rasa, ia ingin sekali berteriak bahkan menangis namun,

saat mengingat kembali bagaimana penderitaan putra bungsunya membuat Wiliam terasa malu jika ia berteriak bahkan menangis hanya karena rasa sakit yang ia rasakan sekarang ini, putranya, prince kecil nya sampai tak mampu berbicara, operasi yang tentunya pasti menyakitkan di tambah tak ada satupun keluarga yang menyemangati, ruang lingkup putranya terbatas, kurang nya kasih sayang bukankah dari semua penderitaan dan rasa sakit itu apa yang ia rasakan ini belum ada apa nya.

Ctak

"T-tiga ratus-"

Bruk

Wiliam sudah tak kuat menahan sakit yang mendera tubuhnya akhirnya tubuhnya pun ambruk dengan pandangan yang kian memudar dan gelap lah yang kian mendominasi penglihatan nya.

Baby Edzario✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang