3 Kebahagian sementara

21 2 0
                                    

2 hari setelah fredy datang dan melamar aku, fredy datang kembali dan mengajak ku untuk bertemu dengan orang tuanya, aku pun telah siap-siap dan selalu memikirkan penampilan ku, apakah sudah cantik? Aku pun berbicara sendiri didepan kaca.
"Bagus gak yah aku pakai baju ini? Tapi lengannya sebahu, sopan gak ya kira-kira? Cantik gak ya aku didepan orang tuanya fredy?"
Aku pun selalu berbicara seperti itu terus menerus, sampai datang fredy dan menjawab semua yang ku tanyakan pada sang kaca.
"Udah cantik kok sayang, kamu tetap cantik pakai baju apa pun"
Aku pun terkejut dengan jawaban fredy yang tiba-tiba saja datang.
"Kamu sejak kapan kesini? Kok gak bilang-bilang sih mau datang, kan aku belum siap-siap ni"
"Aku sengaja gak kasih kamu tau aku mau datang, haha aku cuma ingin buat kejutan untuk kamu"
"Oh begitu iyalah, eh menurut kamu ini gimna penampilan aku?"
"Bagus kok cantik sayang, haha cepatan dong, mama aku udah gak sabar nih ketemu menantunya"
"Kamu ni apa-apaan haha, iya sebentar lagi, jadi kita langsung berangkat ni ke Bogor?"
"Iya sayang, aku udah persiapkan perjalanan kita, jadi aman"
"Oke deh bos, sabar ya hehe"

Aku pun bergegas merapikan penampilan aku, aku pun mempersiapkannya dengan sempurna, karena aku tau Jakarta-Bogor lumayan jauh jadi aku tak ingin penampilan aku berantakan. Aku pun keluar dan langsung nyamperin fredy.
"Aku udah siap nih, yok kita pergi"
Tapi saat aku mengajak fredy untuk pergi aku tak mendengar jawaban dari fredy, ternyata dia tidak ada. Aku pun mencari fredy di sekitar rumah ku, ya ternyata dia ada di taman depan rumah ku, aku pun langsung menyamperin dia, tetapi ada hal yang janggal, aku melihat dia sedang berbicara dengan niar, tak ada pikiran negatif terlintas dipikirkan ku saat itu, jadi aku langsung saja kesana. Tetapi, saat di pertengahan jalan aku melihat niar menangis dan meneteskan air mata. Aku pun mulai penasaran, apa yang sedang mereka bicarakan. Aku pun diam-diam berjalan dan bersembunyi dibalik pohon besar yang ada diperkarangan rumah ku. Dan aku pun mulai mendengar percakapan mereka.
"Kamu tega fredy, kamu tega!"
"Tega bagaimana?dasar cewek gila"
"Apa?kamu bilang aku cewek gila?. Yang gila itu kamu, kita kan udah menjalanin cinta ini selama 2 bulan. Dan sekarang aku mengandung anak mu, anak kita"
"Hey lebih bagus kamu diam, jangan banyak bicara, sebentar lagi aku bakalan tunangan dengan tasya, jadi jangan lagi hubungin aku!"
"Tapi kamu harus tanggung jawab fredy"
Fredy diam dan tak menjawab dan pergi, saat Ferdy membalikkan badannya, dia melihat ku menangis dan dia menyamperin aku, dan diikuti oleh niar, aku pun mulai angkat biara.
"Apa? Jadi selama ini kalian pacaran dibelakang ku? Mengapa kalian berdua tega dengan aku? Mengapa niar? Kamu itu kan sahabat aku, mengapa kamu tega giniin aku, dan kamu fredy, apa kurangnya aku sampai kamu cari cewek lain? Apa salah aku ke kamu?" Aku pun gak mampu untuk melanjutkan pertanyaan ku, aku hanya menangis mengapa kebahagiaan yang akan ku rasakan hilang oleh orang-orang yang aku sayangi?.
"Sorry Tas, aku memang salah, tapi aku gak bisa membohongkan perasaan aku, aku mencintai fredy dan sekarang aku mengandung anaknya fredy". Jawab niar.
"Terserah kalian, aku selesai dengan kamu fredy, dan kamu niar terserah kamu juga, sekarang aku akan melepaskan fredy". Jawab ku.
"Tapi tas, aku sayang dengan kamu". Jawab fredy.
Aku pun diam dan berlari menuju rumah ku dengan hati yang sangat hancur.

You trun everything into a beautyful presentWhere stories live. Discover now