Kimi to Boku

5.3K 289 10
                                    

Di bawah air terjun kecil.

Kau dan aku.

Kita berdua berpegangan tangan.

Pergi menuju lahirnya cahaya sekarang.

Saat desa ini tenggelam dalam cahaya matahari terbenam.

Pantulan cahaya sedih dan bayangan.

Benang keajaiban menghubungkan dan menjerat kita.

Mulai sekarang dari tempat ini.

Kita mengatasi satu dua malam.

Sementara diterangi oleh lampu sorot bulan.

Di batas awan yang berpijar.

Apakah kau membungkus hatiku?

Kau dan aku bersumpah mulai hari ini.

Melewati hari-hari bersinar cerah di mana pun.

Musim semi yang mengawali warna dan ujung semesta.

Di tengah jalan yang sangat curam.

Akhir perjalanan panas dan menyakitkan.

Seorang harus tahu tanpa cahaya dunia.

Bukti bahwa dengan kedua tanganmu, kau tak bisa menghilang.

Jadilah yang pertama dan mulai lagi dari sini ....

~

~

~

Di senja itu, di bawah air terjun kecil dekat perbatasan desa.

Ya... pertemuanku--lagi, dengannya kali ini sama seperti saat perpisahan kami saat itu, disaksikan oleh aliran sungai yang jatuh bebas dari atas ke hulu.

Namun, kali ini air terjun kecil lah yang menjadi saksi besar antara aku dan dia.

Saksi bisu yang menyaksikan momen paling berharga dalam hidupku. Di mana aku dan dia bersatu di bawah batas langit senja.

Dia yang berdiri tepat di depan air terjun kecil itu dengan biasan cahaya langit sore pada aliran air yang turun ke bawah. Aku dapat melihatnya begitu kira-kira kagayaku-- sangat silau berkilauan bagaikan diamond yang diterpa cahaya matahari sore.

Aku menyunggingkan senyum puas saat menghampirinya

"Sasuke," panggilku pelan. Ia menengok ke arahku yang berada sekitar lima langkah darinya, dengan senyum khasnya, senyuman dingin yang keren.

"Naruto. Kau datang...." ucap Sasuke diikuti senyum lega. Ia pun mendekatiku. Tepat dua langkah di depanku.

"Tentu," jawabku pasti. Aku pun langsung melepas kerinduanku kepadanya. Kerinduan yang tersegel dalam hatiku selama bertahun-tahun, yang selalu berontak dalam diriku tetapi tak dapat kuatasi. Dan kini dapat kulepaskan dengan pelukan erat. Pelukan yang menumpahkan semua kerinduanku kepada sahabat yang sangat kucintai ini.

"Sasuke...." Aku mengucap namanya. Memastikan kalau ini apa adanya, bukan hanya sekedar fatamorgana dari dalam hatiku yang menampakkan sosok sahabat yang kucintai ini, atau hanya sekedar jurus bayangan yang menduplikatnya.

"Ya, Naruto." Ia membalas pelukanku dan mengeratkannya. Menarik kepalaku ke dalam dadanya dan mengusapnya lembut seakan mengatakan 'aku ada di sini'

"Aitakuttebayo... koishiikuttebayo..., aku sangat merindukanmu," ucapku lemah. Menundukkan kepalaku di dekapannya. Terus mendekapnya tak ingin ia pergi. Tak ingin rasa rindu yang selalu memberontak itu datang lagi.

サスナル Monogatari [Sasunaru]Where stories live. Discover now