I Love You, Naruto

1.8K 102 42
                                    

Aku membuka pintu apartemenku. Seketika lampu otomatis di ruang tamu menyala. Setelah melepaskan sepatu kulit hitamku, aku membawa langkahku menuju kamarku.

Ah ... pasti dia sudah menungguku di sana.

**

Aku membuka kunci pintu kamar. Dia kekasihku memang suka dikunci dari luar. Dia tidak mau ada yang menemukannya ada di dalam kamarku.

Lagi, ketika pintu kubuka, lampu otomatis kamar menyala. Ah ... itu dia. Kekasihku--- Uzumaki Naruto, ia sedang duduk di atas kasur dengan tuksedo putihnya. Ah, tampan sekali kekasihku ini.

Ia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku pun membalas senyumannya. Rasanya tak pernah bosan melihat senyuman itu meski hanya itu yang ia berikan kepadaku setiap hari.

Perlahan, aku menghampirinya. Aku mengecup bibirnya sekilas sebelum beranjak ke lemari pakaianku---mengganti kemeja kerjaku dengan tuksedo hitam yang telah kusiapkan untuk malam ini. Ya, malam ini aku dan Naruto akan dinner romantis di hari ulang tahunnya.

Setelah mengganti pakaianku tanpa membersihkan diri terlebih dahulu, aku kembali menghampiri kekasihku---toh, Naruto juga tidak akan keberatan dengan itu. Lihat, 'kan? Dia saja tersenyum melihatku. Aku ini memang tampan dari sananya!

Haha ... abaikan kepercayaan diriku.

Dengan mata yang terpaku kepadanya, aku berjalan mendekati Naruto. Oh, kekasihku itu ingin aku gendong, rupanya. Sebab, ketika aku mengajaknya keluar kamar, dia tidak mau berjalan. Maka dari itu, aku pun membopongnya dengan gaya pengantin baru. Betapa romantisnya kami, 'kan?!

Setelah sampai di ruang makan, aku mendudukkan Naruto di sebuah kursi. Setelah itu, aku mengeluarkan bahan-bahan untuk dinner yang aku simpan di dalam lemari es. Aku telah menyiapkan semuanya dengan sempurna, omong-omong.

Aku meletakkan semuanya di atas meja makan. Sekarang di atas meja itu ada sebuah kue tart putih dengan topping buah jeruk, bir, makanan ringan dan soft drink, serta makanan kesukaan kami---ramen instan. Aku menghabiskan makananku dengan hikmat sambil memerhatikan Naruto yang hanya menatap makanannya dalam diam. Ah, apakah dia tidak suka menunya? Lain kali aku akan searching menu yang cocok untuk dinner romantis.

Setelah kami menyelesaikan makan malam romantis seadanya ala kami, aku dan Naruto kembali ke kamar. Karena masih ada kejutan yang akan aku berikan untuk Naruto. Kejutan ualng tahunnya.

Aku dan Natuto duduk bersebelahan, menyandar pada kepala kasur. Kutengokkan kepalaku untuk menatap wajah kekasihku dari samping. Dia hanya menunduk. Ahhh ... apakah dia malu? Cute sekali kekasihku~

Perlahan aku mengambil sesuatu yang telah aku simpan di dalam saku tuksedoku. Benda kotak berwarna merah kini ada di tanganku. Ya, ini adalah cincin pernikahan.

Aku menunjukkan cincin tersebut kepada Naruto. Dia terlihat begitu senang melihatnya. Segera saja aku mengikatnya dengan cincin itu.

"Uzumaki Naruto, jadilah pendamping hidupku. Teruslah bersamaku hingga aku menutup mataku."

Kupasangkan cincin putih pada jari manis tangan kanan Naruto. Ia tampak terharu. Dan aku pun membantunya memasangkan cincin pada jariku.

Setelah itu, kami saling berpandangan. Aku pun mendekatkan wajahku ke wajahnya hingga bibir kami bertemu. Aku melumat lembut bibirnya yang terasa dingin. Haha ... sebegitu gugupnya kah, dia?

Dalam keheningan malam, pagutan bibir kami terus menyatu. Aku membawa tangannya untuk melingkar di leherku. Tetapi ia malah menjatuhkannya. Sebegitu lemasnya kah, dia?

Dalam pagutan intens kami, perlahan aku membuka kedua mataku yang sebelumnya tertutup. Setelahnya dapat kulihat Naruto yang memejamkan matanya menikmati ciumanku. Betapa indah parasnya dengan rambut keemasan yang menutup sebagian wajah tampannya---ah, sepertinya aku harus mencukurnya nanti.

Sekian lama aku menciumnya, aku kehabisan napas dan akhirnya menarik diri. Dengan napas yang terengah aku membuka mata. Naruto tampak tenang saja di tempatnya. Bahkan, ia tidak juga membuka matanya hingga beberapa menit setelahnya.





Ah, aku lupa.

Dia kan memang selalu memejamkan matanya, ya.

Napasnya juga sudah tidak lagi ada sejak sebulan yang lalu.

Juga ....

Jiwanya pun sudah tak ada pada raganya lagi.

Saat ini hanya ada raganya yang kuawetkan setelah ia memgembuskan napas terakhirnya sebulan yang lalu karena sakit.

Ya, aku mengawetkan jasad kekasihku dan menyimpannya untukku seorang dalam kamarku ini.

Aku ingin memenuhi janjiku untuk mempersuntingnya saat hari ulang tahunnya tiba. Dan itu adalah hari ini. Tanggal 10 Oktober. Oleh karena itu, Naruto pun harus menepati janjinya untuk selalu bersamaku hingga aku menutup mata.

Mengikuti dirinya.

Hahaha ..., kita akan selalu bersama, Naruto. Tak akan kubiarkan kau meninggalkanku sendiri. Baik jiwamu, maupun ragamu. Karena ...

Aku mencintaimu, Naruto.

Aku pun memeluk tubuh dingin Naruto-ku seraya tersenyum kepada sosok menyerupai Naruto yang sedang berdiri di samping jasad awet Naruto. Sosok Naruto dengan wajah pucat dengan lingkar mata hitam dan pupil mata putih. Serta darah yang keluar dari mata, hidung, juga mulutnya.


End.
----

Wakakak... ini buat rayain ultah Naruto. Iya, saya emang soswit, jadi ngucapinnya yg paling belakangan :3

Happi basudei, Uzumaki Naruto! Semoga semakin hebat!

Ya, berhubung masih di bulan kelahiran Naruto (serius ini saya nulis masih di bulan Oktober walau selesai di awal November)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya, berhubung masih di bulan kelahiran Naruto (serius ini saya nulis masih di bulan Oktober walau selesai di awal November). Dan sekalian pake aura2 halloween gitu, bhaks. Ini juga bukan songfict btw. Yang penting saya mau donasiin karya saya untuk besdey Naru :3

#Naruktober
#BirthdayNaruto
#SasunaruHalloween

Rabu, 31 Oktober 2018 (lewat 42 menit).

サスナル Monogatari [Sasunaru]Where stories live. Discover now