" MICHI " to you all

4K 187 9
                                    

Sampaikanlah pada hatimu ...
Sampaikanlah pada hatimu ...
Sampaikanlah hatiku pada hatimu....

Tatapanku tertuju pada langit senja di atas sana. Di mana awan telah berakhir, di situ aku bisa melihatnya.

Wajah tersenyummu, wajah marahmu, dan semuanya.
Biarkan aku terus berjalan di sini. Apa kau tahu?

Selalu dan tak pernah lupa aku ingat akan dirimu. Jalan takdir yang terputus dari ikatan benang merah tak kasat mata.

"Sasuke," aku menggumamkan namamu.

Aku kehilangan jalanku, aku benar-benar kehilangan kata-kata.

Kutatap lagi langit itu, meskipun begitu adanya. Tapi hanya satu hal yang tetap membekas. Yaitu, suaramu.

.

.

.

"Ohhayou, Naruto-kun!" sapa Sakura-chan dengan riang ketika memasuki kelas. Menghampiri mejanya yang berada di depan mejaku. Aku yang sedang menatap ke luar jendela pun terkaget dan dengan canggung membalasnya.

"Oha... you, Sakura-chan," balasku kemudian mengalihkan pandanganku lagi pada langit biru musim semi di pagi hari. Sakura-chan setelah meletakkan tasnya di mejanya, kemudian membalikkan badanya menghadapku.

"Ara... ara... mau sampai kapan kau memandangi langit itu terus, Naruto-kun..., dia akan tetap seperti itu. Tak akan pernah berubah," ucapnya yang menarik perhatianku. Aku menatapnya bingung. Apa yang dia katakan?

"Sasuke-kun memang begitu dan tak akan pernah berubah, Naruto-kun. Dia memilih jalan yang dia ingin dan dia tak akan mengubah pikirannya sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan," sambung Sakura-chan seperti tahu akan apa yang aku pikirkan.

Ya. Saat ini aku memang sedang memikirkan'nya'. Sahabat terbaikku. Rival terhebatku. Teman berhargaku. Seseorang yang sangat berarti bagiku. Dia, Uchiha Sasuke.

"Haha.... " Aku tertawa miris. Mengingat betapa ironisnya kenyataan yang ada. Kenyataan kalau aku kehilangan jalanku. Pijakkanku. Kehilangan'nya'. Dia yang pergi tanpa tanda-tanda akan meninggalkanku. Perasaan ini. Dan semua kenanganku bersamanya.

Aku sadari aku telah menyukainya. Menyayanginya lebih walau aku tahu hanya kata 'teman' yang menggambarkan aku di matanya.
Tapi, semua itu tak masalah bagiku. Masalahnya kini adalah kepergiannya yang entah ke mana yang membuatku mejadi seperti ini.

.

.

Seperti halnya selalu. Selama aku kembali ke sudut itu. Aku tersesat dalam kerumunan. Mencair dan menghilang.

Namun saat kuingat kembali wajah itu dalam langit senja itu, kubulatkan kembali hatiku untuk tetap kepadamu.

Kulepaskan ke dalam langit. Mengumpulkan cahaya. Kemudian itu akan menyinari jalanmu lebih lagi. Di mana pun. Di mana pun dirimu. Sehingga kau akan tahu. Aku selalu berdoa dan berharap di langit senja.

Jika kau tersesat, aku akan memandu jalanmu. Kemudian kau hanya percaya itu. Aku akan meyakinkanmu. Jadi, jangan takut. Ada aku di sini beserta beribu untaian doa yang tersemat dalam tiap harapanku.

Di bawah langit senja kali ini, Sakura-chan menemaniku melihatnya. Walau aku yakin tak ada sosok'nya' di matanya seperti yang kulihat. Namun rasa prihatinya padaku cukup membuatku senang. Ya. Karena dia juga salah satu teman terbaikku. Yang selalu mendengarkan ceritaku tentang'nya'. Menyemangatiku meskipun aku tahu kalau dia tak ingin aku terlalu terbawa karena'nya' dalam kesedihan yang berlanjut. Ya. Sakura-chan tahu akan perasaanku kepadanya. Kepada sahabat terbaikku, Sasuke.

"Naruto-kun, menurutmu apa Sasuke-kun akan kembali?" Mendengar pertanyaan seperti itu dari Sakura-chan membuatku mengucapkan beribu doa dalam hatiku. Doa dengan harapan hal tersebut akan terwujud. Tetapi aku hanya dapat mengatakan,

"Entahlah." Aku sungguh tak tahu. Tapi yang kutahu, selama masih ada harapan, badai salju di gurun sahara pun pasti dapat terwujud. Selama kau yakin akan hal itu dan tak pernah berhenti berharap.

"Mmm... tapi kau harus kuat, Naruto-kun. Aku yakin doa-doamu pasti akan tersampaikan." Begitulah seorang Haruno Sakura. Selalu mendukungku. "Meskipun masih samar-samar kau hidup, dan hatimu juga belum dewasa, tapi itu tak apa. Karena lihatlah di sana. Ada orang yang penting bagimu," sambung Sakura-chan yang diakhiri menunjuk ke arah langit senja. Aku pun menatap kembali langit itu. Tersenyum bahagia penuh harap. Tanganku kuarahkan ke langit tersebut.

"Dari rambutmu, ke suaramu, ke mulutmu. Aku meraih ujung jarimu." Kugenggam tanganku pada udara kosong. Membayangkan genggaman tangan'nya'. "Sekarang aku bisa," ucapku diikuti meluruhnya air mata dan senyum pedihku. Pedih karena masih harapan yang kugenggam. Tapi tak apa, aku akan selalu menggenggam erat harapan itu. Aku bisa bertahan di jalan ini.

"Kau kuat, Naruto-kun," ucap Sakura-chan yang menepuk-nepuk bahu kananku untuk menenangkan.

"Arigatou na..." balasku pada Sakura-chan yang kemudian menyeka sisa air mataku dengan tangan lembutnya.

"Mou nakanai yo." Sakura-chan menyuruhku untuk tidak menangis lagi.

"Hai. Doumo ne," balasku sambil mengusap kepalanya. Sakura-chan adalah teman terbaikku. Di saat seperti inilah dia selalu memberiku cahaya untuk memantapkan langkahku di jalan yang kutempuh.

Jalan panjang yang yang akan menghantarkanku kepadanya. Sepanjang apa pun. Sejauh apa pun. Seterjal apa pun. Segelap apa pun. Sesulit apa pun jalan itu, kitto aruite! Pasti akan kutempuh. Dengan usaha ini. Dengan doa ini. Dengan harapan ini. Kitto todokeru! Aku pasti dapat mencapainya.

"Naruto... suatu saat jika kau teringat padaku lihatlah langit itu... aku pasti akan selalu mengawasimu, teman terbaikku. Dari sana. Jika kau tidak percaya kau lempar saja batu ke sana, dan pasti kau langsung dapat jitakkan dariku karena telah mengenai wajah kerenku,"

Suara lelucon Sasuke di senja kala itu yang selalu teringat olehku, dan entah mengapa selalu menjadi kebiasaanku untuk melakukan yang dia katakan.

.

.

"Naruto-kun... aku juga pasti akan selalu mendoakanmu. Mendoakanmu agar setiap kata yang kau percaya dan yakini akan terkabul. Berdoa agar jalan yang kau lalui dapat kau tempuh. Berdoa agar jalan itu akan membawamu pada kebahagiaan. Kebahagiaan yang nyata bersama Sasuke-kun. Aku akan selalu berdoa dalam diamku. Berdoa agar ada JALAN UNTUK KALIAN dapat bertemu di satu titik. Semoga jalan yang kauambil baik untukmu, meski sulit untukku. Aku akan selalu membantumu untuk menempuh jalan itu, Naruto-kun. Meski bukan jalan untukku, melainkan jalan untuk kalian. Aku menyayangimu, Naruto-kun," ucap Sakura yang sedang menatap langit senja dari jendela kamarnya setelah ia pulang dari sekolah.

---------------------------------------------------

Hay Tomodachin. Balik lagi sama saya dalam cerita naruto yang lagi-lagi saya nistain jadi bergenre boyxboy. Maap masakishi sensei TvT bhaks

Kali ini sasunaru hadir dalam ff yang saya olah ceritanya dari ending naruto shippuden yang judulnya michi~to you all dari bang Aluto. Ini lagu naruto paling saya suka dari yg lain2. Pas endingnya naruto lagi kayak anak sekolahan gitu lagi. Jadi keren gimana gitu. Lagunya ngenakin, liriknya dalem plus alunan biolanya ituloh yg bikin terhanyut dalam melodi. Aciailah :v

Dah ah. Maaf dan makasih ya tomodachin. Tetep terus follow saya ya... :)

サスナル Monogatari [Sasunaru]Where stories live. Discover now