X - tra 6 : Eternity

9.4K 428 30
                                    

X - tra 6 : Eternity
.
.
.
Note :

Part ini sequel dari part Seventeen dan juga the last part.
.
.
.
.
.
"Sebenarnya Jason...hamil."

"APA??" seru Jason dan Brandon bersamaan. Mata dan mulut mereka melebar.

"Tapi Jason seorang vampire!" tegas Damian. Ia tak kalah terkejutnya dengan Brandon dan Jason. Hanya Jesse yang terlihat tenang.

"Ya. Dan seorang vampire pria tidak bisa hamil." balas Vito.

Simon hanya diam dan membiarkan Vito yang menjawab semua pertanyaan. Ia malah menenangkan Beth yang terlihat sangat shock.

"Tapi Jason punya dinding plasenta untuk menopang janinnya. Jason tetap 100% pria yang tidak punya rahim." ungkap Vito. Semuanya tampak tak mengerti dengan penjelasan Vito.

"Bisa kau jelaskan lebih detail, uncle?" pinta Jason. Ia benar-benar dibuat bingung dengan keadaan dirinya.

Vito menghembuskan nafas. Ia menatap Jason lama. "Kau bisa hamil karena mating yang kalian lakukan saat red lunar eclipse. Awalnya aku tak yakin dengan analisaku tapi melihat keadaan tubuhmu yang merasakan heat saat koma membuatku meyakini hipotesaku. Tubuhmu ternyata merespon pengaruh sinar gerhana tersebut. Tubuhmu mendadak mempunyai kantung pengeraman atau brood pouch yang fungsinya sebagai tempat pengeraman telur. Yang membuatku takjub adalah brood pouch itu berisi sel telur yang siap dibuahi. Sperma Brandon yang berbaur dengan milikmu lalu bertemu dengan sel telur tersebut dan membentuk sebuah titik kecil dalam tubuhmu sehingga berkembang menjadi embrio. Embrio itu hasil dari pembuahan diluar rahim atau kehamilan eptonik atau juga external fertilitation. Mirip dengan reproduksi hewan kuda laut." papar Vito.

Semuanya masih terdiam mendengarkan. "Embrio yang dihasilkan berkembang dalam plasenta yang juga berfungsi sebagai pertukaran oksigen. Jika kuda laut membutuhkan waktu 10-14 untuk mengerami telurnya maka Jason membutuhkan waktu lebih lama. Bahkan lebih lama dari manusia normal. Sekitar 12 bulan."

"Jadi aku benar-benar...hamil? Anak kami?" tanya Jason tak yakin. Vito mengangguk.

"Tapi kehamilanmu ini sangat rentan dan beresiko tinggi, Jase."

"Maksudmu?" tanya Brandon.

"Karena Jason seorang vampire maka sel darah merahnya sangat kurang untuk menopang janin ditubuhnya. Ia harus terus diberi transfusi darah merah setiap enam jam sekali. Selain itu, ia tidak boleh bergerak bebas atau terkena guncangan yang bisa membuat janinnya takkan bertahan. Jadi kesimpulannya Jason harus totally bedrest." jelas Vito tegas.

"Dan aku harus terjebak disini?" pekik Jason.

"Ya! Dan kali ini kau harus menuruti perkataanku jika kau ingin bayimu lahir!" tegas Vito. Matanya menatap tajam Jason.

Jason bungkam sambil mengerucutkan bibirnya. Brandon yang sejak tadi berdiri disamping brangkasnya, mengelus pipinya lembut. "Kita turuti apa yang dikatakan uncle Vito, Jay."

"Tapi aku akan bosan seharian dikamar, Bi!" rajuknya. Bibirnya masih mencebik kesal. Brandon mencium sekilas bibir Jason yang sukses membuat mata Jason melotot.

"Kau bisa membantuku mengerjakan pekerjaanku, Jay. Kau kan seorang desain interior jadi bidangmu itu sangat membantu dalam mengerjakan rancangan arsitekku." bujuk Brandon. Jason masih merengut namun sudah tidak ada kekesalan dimatanya.

BROWN AND WHITE ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora