BROWN AND WHITE ✔

Seven

Seven
.
.
.
.
.
"Vito adalah......pamanku. Dia adik kandung ibuku."

Brandon tersentak kaget. Ia tak percaya dengan apa yang didengarnya dari mulut Jason. Dengan cepat ia berjalan mendekati tempat tidur dimana Jason merebahkan diri.

"Tapi aku tak pernah mendengar kau menceritakan tentang Vito!" seru Brandon. Ia tak habis pikir kenapa kekasihnya tak pernah menceritakan tentang pamannya ini.

"Itu karena Vito menghilang setelah orang tuaku meninggal." jelas Jason.

Ia bangun dan duduk bersandar di puncak tempat tidur. Brandon-pun ikut duduk disebelah Jason. Tangannya meremas tangan Jason yang saling mengait.

"Maafkan aku. Aku tak tau kalau--"

"Kau tidak salah, Bi. Aku sendiri sudah lupa padanya. Pada saat itu, aku masih muda dan shock dengan apa yang terjadi pada kedua orang tuaku." potong Jason. Ia menundukkan kepalanya, mencoba menghapus ingatan mengerikan tersebut.

Brandon mencium pucuk kepala Jason dan merangkul tubuh Jason. Jason melepaskan kaitan tangannya dan membalas pelukan Brandon. Wajahnya dibenamkan didada bidang kekasihnya. Aroma tubuh Brandon membuatnya tenang.

"Dan dia jugalah yang membuatku dan Angelina menjadi seorang vampire." Brandon melepaskan pelukannya tiba-tiba. Kedua tangannya memegang bahu Jason dan matanya menyorotkan kekagetan luar biasa.

"Orang tuamu bukan--" tanyanya ragu.

Jason menggeleng. "Orang tuaku bukan sepasang vampire. Mereka manusia normal. Seorang vampire tidak mungkin bisa punya anak karena darah mereka tidak mencukupi untuk mengembangkan janin di tubuh mereka." jelas Jason. Brandon masih menatapnya penuh keheranan.

"Saat itu aku menderita sebuah penyakit mematikan. Tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah pada nasib yang menimpaku. Saat itu umurku baru menginjak 23 tahun. Angelina juga mengalami wabah yang sama. Umurnya 28 tahun. Kami berdua sepasang yatim piatu dan menderita epidemi mematikan. Tak ada yang menolong kami." Jason menghela nafas berat. Ia berusaha menguasai emosinya ketika menceritakan tentang awal dirinya dan Angelina menjadi seorang vampire.

"Lalu tanpa kami duga, Vito muncul. Kami tak pernah bertemu dengannya sejak orang tua kami meninggal 5 tahun sebelumnya. Ia membawa kami dan merawat kami tanpa takut tertular. Aku sempat curiga dengan keadaan tubuh kebalnya namun kuhiraukan karena tubuh kami yang semakin melemah. Hingga pada suatu hari, aku melihat Angelina sembuh total. Aku terkejut melihatnya. Aku menyangka bahwa Vito sudah menemukan obatnya mengingat dia seorang ahli kimia. Namun semua itu terbantahkan saat Angelina mengungkapkan 'rahasia' kesembuhannya."

Jason merebahkan kepalanya yang mendadak terasa berat didada Brandon. Brandon kembali memeluk Jason dan membawa tubuh mereka berbaring. Lengan kirinya dijadikan bantal oleh Jason dan tangan lainnya memeluk pinggang Jason. Jason tersenyum bahagia berada dipelukan hangat Brandon. Darah panas serigala Brandon membuat Jason terasa hidup seperti manusia.

"Dengan menangis, Angelina menceritakan semuanya. Ternyata Vito telah menjadi seorang vampire sejak kedua orang tuaku meninggal. Ia merasa bersalah atas meninggalnya kedua orangtuaku. Padahal kejadian itu bukan salahnya. Vito berusaha memperingatkan kedua orangtuaku untuk tak pergi kepesta temannya saat hujan salju. Namun kedua orangtuaku tak mengindahkan peringatannya dengan alasan pesta tersebut diadakan oleh sahabat terbaik mereka. Dan yang ditakutkan Vito terjadi. Orangtuaku meninggal karena badai salju yang menyerang tiba-tiba. Saat ditemukan, mereka berada dibawah gundukan salju tebal dengan pakaian pesta tanpa pelindung apapun. Aku dan Angelina begitu terpukul namun Vito lebih terpukul lagi. Ia merasa gagal melarang mereka untuk pergi. Tak lama setelah pemakaman kedua orangtuaku, Vito menghilang. Meninggalkan warisan yang harus dikelola kami sendiri. Untunglah datanglah Mike dan dialah yang membantu kami melewati masa-masa sulit. Hingga akhirnya Mike dan Angelina menikah 3 tahun kemudian." Jason menghentikan ceritanya untuk menghilangkan rasa sesak didadanya.