[Private] Final Chapter (Part 1)

11.3K 922 203
                                    

AUTHOR POV

4 years later.

Sehun melonggarkan ikatan dasinya yang terasa amat ketat mengikat lehernya. Didepannya, seorang sekretaris wanita menunduk dalam sambil memasang wajah kecut. Ia tahu presiden muda yang sekarang mengeluh halus itu kecewa dengan pekerjaannya, namun ia pikir kesalahan bukan ada pada dirinya, namun pada bos-nya itu.

Pasalnya, Sehun sudah memecat dua pegawai hari ini dengan alasan mereka terlambat kembali ke kantor ketika jam istirahat selesai. Meskipun temperatur Sehun tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, namun hari ini semua pegawai tampak kecewa dengan keputusan asal bos-nya itu. Semua orang tahu bahwa temperatur Sehun adalah sebuah masalah besar, namun kakaknya, Park Chanyeol tidak bahkan repot-repot memarahi adiknya ketika ia membuat keputusan kejam.

"Pekerjaan macam apa ini? Kau sudah bosan mencari uang?" Sehun melempar kasar berkas tebal ke mejanya. "Jika kau tidak bisa memberikan remidial itu besok, berikan aku kartu tanda pegawaimu sebagai gantinya. Keluar."

Pegawai wanita itu menyusut untuk mengambil berkas di meja dengan cepat, dan berbalik keluar sebelum menyeka air matanya. Sehun mengerang, ia sangat tidak puas akan pekerjaan semua pegawainya hari ini, meski ini bukanlah pertama kalinya ia merasa seperti ini.

Sehun hanya merasa semakin sensitif setiap harinya sejak hari itu. Bahkan ketika ia diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit mental yang mengurungnya selama empat bulan, ia merasa tak ada yang berubah dengan dirinya. Jadi ia memutuskan untuk membiarkan semua perasaannya mengalir. Marah ketika ia merasa marah, kesal ketika ia mersa kesal dengan cara melampiaskan semua pada orang-orang di sekitarnya.

Mungkin terkecuali kakaknya. Orang itu adalah satu-satunya yang bisa membuat Sehun menahan amarah maupun kekesalannya. Jika ia di hadapkan dengan Chanyeol, keduanya hanya bisa bertatapan meskipun saling sekedar menyapa urusan kantor. Sehun merasa sedih hanya karena melihat raut wajah kakaknya, yang ia ketahui memiliki masalah yang hampir sama dengannya. Tak jarang ia memikirkan kemana perginya Baekhyun, yang tidak muncul meskipun Chanyeol sudah mencarinya kemana pun. Jika ia belum bertemu Luhan waktu itu, mungkin saja ia akan melangkahkan kakinya sendiri menyusuri kota untuk mencari Baekhyun.

Namun saat itu, yang ia bisa lakukan hanyalah diam di sebuah ruangan dengan rantai kecil mengikat kakinya ke batang ranjang, memakan segala sesuatu yang dibawakan perawat dan memikirkan Luhan setiap menitnya. Ia tidak banyak membuat kenangan bersama Luhan, seharusnya ia tidak terlalu merasa terbebani akan itu. Namun yang ia lakukan hanya memikirkan namja itu setiap saat, bahkan sampai rantai-rantai itu terlepas dari kakinya dan memaksanya untuk bangkit.

Pahit. Sehun tersiksa akan perasaannya sendiri. Ketika Luhan pergi, ia baru menyadari bahwa seluruh harta berharganya hanya Luhan. Tak jarang senyuman namja kecil itu datang ke mimpinya hingga sekarang, tak jarang ia datang ke villa Jeju untuk berkeliling mengenang Luhan. Ia menikmati sedikit demi sedikit perasaan sakitnya dan tidak memiliki kemauan untuk melupakannya.

Sehun tertarik dari lamunan panjangnya ketika seorang bawahannya masuk ke ruangannya. Sehun hendak menegurnya karena ia masuk tanpa mengetuk pintu, namun ternyata di depan pintunya terdapat banyak orang yang menatapnya cemas.

"T-Tuan tidak menjawab meskipun saya mengetuk pintu berkali-kali." Jawab pegawai itu ketika Sehun bertanya. Sehun pun mengangguk pelan, menyadari kesalahannya. Ia menyuruh pegawai itu masuk, dan bawahannya menuruti. "Ini berkas pegawai baru yang anda minta, Tuan."

Sehun meneliti berkas di tangannya dengan teliti, berharap tak ada kesalahan yang dapat ia temui sehingga tensi-nya tidak mendidih kembali. Ia dengan pelan membaca profil orang-orang yang melamar sebagai pegawai kontrak, melihat latar belakangnya satu persatu dengan teliti dan menentukan pilihan dimana kira-kira mereka harus di tempatkan jika di terima.

[ChanBaek] TroublemakerWhere stories live. Discover now