Chapter 8

5.4K 408 2
                                    

Awass TYPO berterbangan, happy reading guys.

Author Pov

Kelas bahasa sudah penuh dan ramai akan obrolan dan canda tawa para mahasiswa, seperti biasa kelas ini selalu dipenuhi antusias mahasiswa. Hampir tak ada mahasiswa yang absen untuk menghadiri kelas ini. Kalian tau kenapa ? Enggak. Ok aku kasih tau, kelas bahasa ini di doseni oleh seorang dosen yang penuh dengan kharisma dan daya tarik tinggi. Pupil coklat terang, hidung mancung, tubuh atletis, kulit putih dan wajah tampan bak malaikat. Murah senyum, bijaksana dan penuh kesabaran. Salah satu dosen yang paling disegani di SIC, dia adalah Mr. Smith. Mereka seperti itu karna belum tau tabiat aslinya, tapi kalian udah tau kan. Masih ingatkan di chapter sebelumnya ? Ok sekian penjelasan nya lanjuutt !!!!

Terlihat ghina dan geng nya duduk dipojok ruangan sambil bergosip ria dan prily yang duduk di tengah deretan bangku ruangan, tempat yang menurutnya cukup nyaman karena tak dekat dengan ghina dkk yang suka mengganggunya. Tak lama kemudian 3 mahasiswa lagi masuk ruangan dan menempati bangku yang masih kosong. Ali dkk, kevin dan mila duduk berdua di pojok no2 dari belakang berseberangan dengan ghina sedangkan ali duduk di bangku kosong depan 2 sahabatnya. Ali menyunggingkan senyum saat pandangannya menangkap punggung prily yang tak jauh dari tempat duduknya. Entah kenapa ada rasa menggelitik di dadanya saat melihat prily. Perasaan apa itu Ali tak tau. "Eh Mil lo tau anak itu ?" tanya Ali menunjuk punggung Prily.

"Maksud lo prily.. kenapa emang ?" tanya Mila curiga dengan dahi berkerut.

"Iyee, gue baru tau kalau cewek itu yang nunjukin jalan rumah sakit ke gue dulu" jawab Ali.

"Whatt !!! Kenapa loe baru nyadar".

"Astaga sayang kecilkan suara mu" pekik kevin menutup telinganya karna teriakan Mila yang membahana membuat semua mata tertuju pada mereka bertiga.

"Woii.. lo pikir nih kelas rumah lo, teriak teriak kayak cewek alay!" sahut Ghina sedikit meninggi.

"Diem lo gak usah ikut nyamber" sahut Ali sinis tak suka sahabatnya dibentak orang lain. Mila pun tersenyum lebar dan menjulurkan lidah nya ke arah Ghina senang atas pembelaan Ali. Sedangkan Ghina hanya mendengus kesal tak bisa membalas karna Ali.

"Selamat pagi semua, maaf telat 10 menit karna macet" suara lembut tapi tegas membuat semua mata beralih menatap ke depan kelas dan duduk tenang di tempat masing masing, kecuali Ali yang menatapnya dingin kemudian menelangkupkan kepalanya ke meja bersiap tidur seperti biasa. Ya.. Mr. Smith datang bertanda kuliah di mulai.

"Baiklah sekarang buka buku kalian halaman 120, kita akan membahasanya hari ini" sahut Mr. Smith memulai kuliahnya.

30 menit kemudian

"Ok guys apa ada yang belum dimengerti dari pembahasan barusan ?" Tanya Mr. Smith memecah keheningan setelah penjelasannya.

"Sudah paham pak" jawab mahasiswa serempak.

"Bagus, hmm nona Prily bisakah anda baca pembahasan berikutnya ?" Tanya Mr. Smith yang terdengar seperti perintah halus.

Merasa namanya disebut Prilypun mengangguk pelan, tubuhnya bergetar hebat bagaimana pun dia tidak akan bisa lupa akan apa yang dilakukan dosennya itu kemarin sore. Mengingat hal itu membuat jantungnya memompa lebih cepat takut kejadian kemarin terulang kembali, namun dia berusaha tenang menyembunyikan ketegangannya. Dan Ali seperti tersengat listrik saat mendengar nama prily disebut dia langsung menegakkan kepalanya, duduk dengan tegap melihat arah Mr. Smith kemudian beralih menatap Prily. Dia bisa melihat tubuh Prily bergetar, Ali berpikir Prily masih takut akan dosen brengsek di depan. Di dalam hati Ali mengumpat kata kata kasar pada dosen itu karna membuat Prily seperti itu, dia berjanji akan menyakiti siapa pun yang menyakiti Prily termasuk dosennya sendiri.

Sketsa of Love (Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang