BAGIAN 18: NASTY KITTY

472 28 2
                                    

Mr. Brahm's Mansion, Woodlands Elf Teritory, Mayapada, Lembang, West Java, Indonesia

Kunjungannya kali ini tak memerlukan undangan dari Mr. Brahm, Cher hanya perlu membuka jendela mobil dan melambai pada penjaga, lalu gerbangnya terbuka lebar. Hansel tahu betul ketika penjaga itu mengijinkan mobil Hansel untuk masuk, saat itulah ia melapor pada Fridt yang berada di dalam rumah.

Oleh karena itu tak mengherankan jika seluruh keluarga di rumah itu muncul di teras saat Hansel menghentikan mobilnya di depan teras-dan ternyata ada Venera di sana. Venera yang pertama langsung menghambur menghampiri saat Cher keluar dari mobil usai mengucapkan terima kasih pada Hansel.

Hansel sudah bersiap-siap melajukan mobilnya lagi saat melihat Herschel berlari menuruni tangga teras, lalu mengetuk kaca mobil Hansel.

"Apa?" tanya Hansel setelah menurunkan kaca mobilnya.

"Keluar sebentar, aku mau bicara," jawab Herschel.

Hansel melihat Cher dan yang lainnya sudah masuk ke dalam rumah kala itu, menyisakan Fridt yang tampak bimbang tapi akhirnya mengikuti masuk ke dalam rumah. Hansel memutuskan untuk membuka atap mobilnya saja daripada keluar dari mobilnya.

Herschel bersandar pada mobil itu setelah atapnya terbuka sempurna. "Insecure?" komentar Herschel, tapi toh ia tetap bicara, "Kamu ngapain di Bosscha?"

"Kelas Fisika pindah ke sana sebulan ini," jawab Hansel tak sabar.

"Lalu adikku ngapain ke sana?" tanya Herschel lagi.

Mata Hansel terbelalak, ia terperangah, punggungnya menegak beberapa saat, lalu ia bersandar kembali pada kursinya sambil tertawa heran. "Mana kutahu. Kan kamu kakaknya," jawab Hansel dengan geli, "Memangnya dia nggak bilang apa-apa?"

Herschel mendengus tak sabar, dan di luar dugaan ia menggeleng. "Dia bilang menemani Vena, apa itu benar?" tanya Herschel.

Air muka Hansel melunak. "Kamu nggak percaya dengan adikmu sendiri?" ujar Hansel, "Hersch, aku ketemu dia saat mau pulang, kebingungan karena tak ada mobil selain mobilku di parkiran. Dia bilang dia berangkat bersama Vena, mereka terpisah sejak Vena bertemu Andrias-guru Fisikaku. Hanya itu yang kutahu."

Herschel mengangguk mengerti. "Dia bersikap aneh akhir-akhir ini," gumam Herschel, "Sejak aku bilang mau mengenyahkan semua yang ada hubungannya denganmu."

Hansel tertawa renyah mendengarnya.

"Jangan lupa janjimu," ujar Herschel mengingatkan seraya menegakkan tubuhnya lagi, "Tapi terima kasih sudah mengantarnya."

Hansel menekan sebuah tombol untuk menutup atapnya kembali, lalu bersiap melajukan mobilnya lagi. Kali ini meninggalkan Mayapada, menuju apartemennya di Bandung. Pikirannya dipenuhi berbagai persepsi. Apa yang begitu disembunyikannya, bahkan dari kakaknya sendiri? Batinnya.

*

Brahm's Institute, Woodlands Elf Teritory, Mayapada, Lembang, West Java, Indonesia

Sudah lewat dari setengah jam Hansel duduk di ruang makan bersama dengan kepala tergolek di meja di sisi piring berisi mac and cheese. Sendok di tangan kanannya sudah terlepas dari genggamannya dan tergolek di pinggir piring.

Sejak Bayu dan Ivan meninggalkan Hansel untuk berkumpul dengan yang lainnya-kira-kira lima belas menit yang lalu, Hansel ketiduran saat tengah menyendok makan siangnya. Ya, ya, dia memang kurang tidur akibat mengantar Cher pulang tengah malam, sementara tak ada waktu tidur sejak tadi pagi.

Suara handphone-lah yang akhirnya mengusik Hansel, ia terbatuk-mungkin karena tenggorokannya kering akibat mulutnya menganga. Ia membuka matanya perlahan, menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya perlahan, melihat sekitar seraya mengerjapkan kedua matanya-ada Cher dan Steffi yang duduk di meja sebelah. Duh! Ia membatin sambil memegang lehernya, terasa agak sakit.

Alpha Centauri and the Woodlands Chantress (Bahasa Indonesia)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora