3

11.1K 898 32
                                    

"Kau rupanya. Dunia ini sempit sekali" kata Mark datar.

"Wah kalian saling mengenal?! Omoo" kata Tiffany.

"A..ani kami hanya satu sekolah dan aku mengetahuinya" dusta Yeri.

"Ah tapi kalian saling tahu kan? Its okay! Aku harap kalian makin dekat" kata Tiffany.

-

Yeri membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menatap langit-langit kamar barunya. Ia tinggal bersama Mark dan masih tak menyangka sama sekali. Ia memilih mengambil pakaiannya dan menuju kamar mandi yang terletak di sebelah kamarnya. Dan ia kaget melihat Mark keluar dari kamar mandi dan hanya telanjang dada.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Mark.

"A..ani" kata Yeri. Ia memasuki kamar mandi namun Mark menarik tangannya hingga membentur dinding. Mark membisikkan sesuatu di kupingnya.

"Aktingmu bagus. Tetaplah tidak kenal denganku di sekolah. Arasseo?" Kata Mark.

Yeri menutup matanya dan mengangguk pelan. Mark menjauhinya dan Yeri mengatur nafasnya.

-

Yeri datang di pagi hari dan meletakkan setumpuk buku di mejanya yang membuat Hina dan Lami kaget. "Kau kenapa Yeri?"

"AKU AKAN BERUSAHA MENJADI PERINGKAT 50 TERBAIK" kata Yeri. Ia duduk di bangkunya dan membaca bukunya.

Lami dan Hina melongo.

Dan betul saja saat pelajaran di mulai Yeri memperhatikan pelajaran dengan serius dan pada jam istirahat ia masih membaca bukunya. Dan malam hari ia tetap berkutat pada bukunya.

1.. 2.. 3..

"AKU MENYERAH!" Kata Yeri. "Ya tuhan.. seharian ini aku belajar tapi tidak ada satupun yan masuk ke otakku! Apa aku tercipta untuk bodoh?" Tanya Yeri seolah-olah ada orang di situ.

Krek

Pintu terbuka. Masuklah Tiffany dengan membawakan segelas susu lalu ia meletakkan susu itu di meja belajar Yeri.

"Sudah siap belajar?" Tanya Tiffany.

"Aku sudahi karena tidak ada yang masuk ke dalam otakku satupun" jawab Yeri lesu.

"Jangan menyerah" kata Tiffany memberikan semangat.

"Ajhumma... lebih baik berikan susu ini kepada Mark saja karena ia pasti sedang belajar dengan tekun" kata Yeri.

"Hhh bocah itu. Bocah itu tidak pernah belajar kecuali kalau ujian saja. Itupun dia tidak serius" kata Tiffany dengan wajah bosan.

"Jin..jinjja? Ia tidak pernah belajar?" Tanya Yeri tak percaya.

Tiffany mengangguk. "Ia menganggap pelajaran sepele karena ia yakin kalau ia mendapat ujian dengan nilai yang bagus. Ia pemalas"

"Sayang sekali. Kalau aku jadi Mark aku akan rajin belajar dan hidup enak nantinya" komentar Yeri.

"Oh ya kau ingin melihat foto saat Mark dan Jeno waktu kecil? Sebentar ne aku ambilkan dulu" kata Tiffany. Ia keluar kamar Yeri dan beberapa menit kemudian masuk kembali membawa sebuah album foto dan duduk di sebelah Yeri.

Yeri membuka album foto itu dan sesekali ia tersenyum dan tertawa melihatnya. "Omo.. Jeno mirip sekali dengan Donghae ajhussi waktu kecil"

"Siapa ini, ajhumma?" Tanya Yeri sambil menunjuk foto anak berambut gondrong seperti perempuan.

"Kau tidak mengenalinya? Itu Mark" jawab Tiffany.

"Aku tak menyangka" kata Yeri. "Ah ajhumma aku ingin bertanya. Kenapa nama Mark dari nama bule sedangkan Jeno tidak?" Tanya Yeri.

playfull kiss ; yeri&markleeWhere stories live. Discover now