IV. Hantu Puteri

8K 929 48
                                    

Kamar Jimin.
Adalah cara Seokjin menyebut ruangan yang sebenarnya merupakan mimpi dari otak Jimin. Secara medis, tubuh Jimin bisa dinyatakan koma, namun yang terjadi adalah bahwa Jimin berada diantara 'tidur aktif' dan 'tidur pasif'; dimana tubuh Jimin masih menunjukan respon (tidur aktif), dapat bermimpi (tidur aktif), tapi tetap nyenyak tanpa bergerak (tidur pasif). Dan seperti namanya, Kamar Jimin berhubungan langsung dengan otak Jiminㅡsang inang, yang menyebabkan banyak hal bermunculan dalam mimpi, seperti: reaksi perasaan.

"SLEEP WELL"
Bagian IV

Rasanya baru saja Namjoon memberi catatan pemeriksaan Yoongi pada Hoseok-dengan hasil baik-ketika kemudian Yoongi ditemukan dalam keadaan memburuk. Ibu Yoongi hampir menjerit ketakutan dan untungnya beberapa perawat berinisiatif membawa wanita itu keluar dari kamar. Belum sampai limabelas menit sejak pemeriksaan terakhir yang dilakukan Namjoon, saat ini Yoongi seolah menghadapi masa kritis: denyut jantungnya tidak memburu tapi frekuensi geraknya jelas meningkat, hal yang biasa terjadi ketika satu individu merasa gelisah atau tertekan. Hoseok menarik nafas tegang, "Bung, kau bermimpi buruk?"

[ Hantu Puteri ]

Sudah satu jam Jimin meringkuk dalam bak mandi dengan kran yang terus mengucurkan air. Sambil mengadu dahi pada dengkul, tubuhnya bergoyang pelan ke kanan dan kiriㅡmenangis. Cara Yoongi menatap sosok bernama Seulgi itu membuat Jimin kesakitan, bahkan sensasi dingin dari genangan air seolah bisa merobek kulitnya. Semakin hanyut ia dalam rasa sakit, semakin cepat pula air itu mengalir. Bagaimana ia bisa melihat Yoongi saat mereka tidak bersama? Untuk apa dipertanyakan jika jawabannya sangat jelas: semua terjadi didalam mimpi seorang Park Jimin, pikiran Jimin, Kamar Jimin.
Jimin yang tertidur pasti merasakan kecewa luar biasa, yang memancing keadaan tak sadarnya untuk melayangkan keputusan 'lebih baik mati'. Benar, Jimin terlalu sedih hingga bisa berniat untuk mengakhiri semuanya-ia akan menenggelamkan diriㅡsementara Yoongi yang marah masih meracau dalam Kamar Jimin, berkata ia memang sudah gila karena kehidupannya mendadak terasa sangat tidak masuk akal.

Hari kelima ini pastilah akan menjadi rangkaian peristiwa bagi Namjoon dan Hoseok. Meski tidak berada dalam satu kamar, pasien mereka jelas banyak tingkah. Kekalutan serupa 'apa yang terjadi?' 'Apa yang harus kulakukan' adalah hal yang paling menghantui. Mungkin mereka dokter, tapi terkadang, menghadapi sesuatu yang belum pernah dialami membuat manusia bahkan hilang akal. Oh, tapi sepertinya, Dewi Keberuntungan sedang senang, ia membiarkan Bang Sihyuk berkeliling, keluar dari kantornya, meninggalkan berkas-berkas yang bertumpuk. Bang Sihyuk, Kepala Rumah Sakit.
Dengan gaya santai ia menapaki koridor-koridor hingga akhirnya berhenti ketika menemukan dua dokter belia di RS-nya, sedang mondar-mandi dari kamar satu ke kamar lain, kalang-kabut. Itu lucu. Tuan Bang memanggil satu perawat yang juga ada di TKP, lalu bertanya apa yang terjadi. Tentu saja perawat itu menjelaskan keadaan aneh dari Yoongi dan Jimin, tanpa satu hal pun terlupa dan Tuan Bang mengangguk paham.
"Sibuk sekali ya?" Ia menyapa Hoseok yang kala itu tengah berdiri dengan punggung melekat pada dinding disisi pintu kamar. Sepertinya ia terlalu lelah oleh perasaan kalut. "Oh, selamat siang, Tuan Bang," Ia segera membungkuk menyalami. Sungguh sebuah keajaiban jika melihat Bang Sihyuk beranjak dari kantornya. Mula-mula, Hoseok menyembunyikan kepanikan serta berusaha merahasiakan kondisi pasien komanya, tapi hanya dengan pertanyaan yang diiringi senyum lebar, Tuan Bang membuat Hoseok kalah; akhirnya ia memberi sederet kronologiㅡjujur saja, Hoseok termasuk tipe yang banyak bicaraㅡyang berujung pada kunjungan Sang Kepala RS ke kamar Yoongi. Pria itu segera melakukan pemeriksaan, hal yang segera menjawab rasa penasarannya adalah jenis tidur sang pasien. "Diagnosanya pasti koma. Benar?"
Hoseok mengangguk segan, mulai psimis kalau ia pasti telah melakukan kesalahan. Ya ampun, siapa yang tidak tahu tentang kehebatan analisa seorang Bang Sihyuk? Bertepatan setelah Yoongi diperiksa, Namjoon merangsek masuk tanpa permisi, berakibat permintaan maaf karena siapa sangka Kepala RS akan mengunjungi pasien? "Kau kemari pasti ada perlunya. Silahkan bicara." Tuan Bang melirik Namjoon. Sama seperti Hoseok, ia mencoba merahasiakan keadaan pasiennya walau tahu akan mustahil jika berhadapan dengan Tuan Bang.
"Maaf Pak, sebenarnya, ada satu pasien lagi yang mengalami hal ini." Hoseok menyela, adu pandang dengan kawannya yang masih berdiri diambang pintu. Tuan Bang mengangguk dengan alis dinaikkan. "Jadi, kali ini, dua orang?"
Kali ini.
Kali ini?

YoonMin: Sleep WellWhere stories live. Discover now