2. Another One

113K 6.5K 447
                                    

DILARANG KERAS!!! COPAS, REMAKE, PLAGIAT, MENGAKUI DLL YANG INTINYA MENGOTAK-ATIK CERITA INI. KARYA INI DILINDUNGI OLEH UU RI MENGENAI HAK CIPTA. BAGI YANG MELANGGAR, BISA DIKENAKAN HUKUM PIDANA 7 TAHUN DAN/ATAU DENDA PALING BANYAK 500 JUTA RUPIAH.

---


RION

"Muka lo asem banget, Bro?" ejek cowo yang begitu muncul, sudah tertawa begitu puas hanya karena melihatku saja. "Pengen gue gulain rasanya!"

"Ha ha!" Aku tertawa sinis sambil mengacungkan jari tengah padanya, yang membuatnya semakin tertawa kencang. "Perasaan gue, kita janjian jam 6, kenapa lo munculnya jam 8, Bim?" cibirku sambil meneguk cairan di gelas kelima sejak aku berada di club ini.

"Tadi ada korban kecelakaan beruntun di bawa ke rumah sakit gue. Padahal gue udah mau ke sini, tapi karena kurang orang jadinya gue turun tangan dulu. Maklumlah, Bro!"

"Selamat kan yang lo tolong?" tanyaku sambil tersenyum miring.

"Selamatlah! Lo meragukan kehebatan Dokter Bima?" Dia pun tertawa dengan suara besarnya yang membuat orang-orang di sekitar kami melihati bingung. "Terus, lo sendirian aja dari tadi?" tanyanya sambil melihat ke kanan kiri.

"Lo nyariin Baby? Sayang sekali lo kurang beruntung," jawabku mendengus geli. "Gue udah ajakin tapi dia lagi sibuk di kantor. Maklumlah, kerjaan baru."

Bima menghela napasnya kemudian memanyunkan bibirnya seperti anak kecil. "Padahal gue kangen sama dia," keluhnya kecewa.

"Terakhir kali kapan lo gangguin dia?" tanyaku sambil tertawa mengejek.

"Sial lo. Gue nggak ganggu. Buktinya dia nggak pernah ngeluh tiap gue samperin ke kantor atau gue telepon atau gue chat."

"Karena dia kasihan sama lo, Bim!" ucapku tertawa kencang. "Baby kan orangnya nggak tegaan. Sama lo juga kayanya gitu."

"Ketawa aja lo, Bro! Gue yakin, Baby sebenarnya suka sama gue," katanya pernuh percaya diri. "Gue nggak pernah salah sama feeling gue."

"Ya, ya. Lo selalu ngomong gitu dari beberapa tahun yang lalu. Tapi sampai sekarang, kalian nggak jadian juga kan?" Aku kembali tertawa melihat wajah menyedihkan Bima.

Tapi memang kenyataannya begitu. Sebesar apapun usaha Bima mengejar Baby, semuanya tidak membuahkan hasil. Baby tetap bergeming dengan pendiriannya untuk tidak memiliki pacar saat ini atau bahkan sampai beberapa tahun kedepan.

Bima sendiri tahu, Baby mengalami sakit hati parah saat SMA. Dikhianati pacar dan sahabat yang sangat dipercaya dan disayanginya. Karena itu dia jadi trauma dengan yang namanya lelaki dan pacaran.

Tapi aku pun tahu, Baby bukannya tidak suka pada Bima. Meskipun berusaha ditutupi, aku bisa melihat Baby menaruh hati juga pada Bima. Hanya saja dia masih terlalu takut untuk menjalin hubungan lagi. Karena itu status dia dan Bima hingga sekarang masih tidak jelas. Namun, bukan berarti mereka tidak ada hubungan sama sekali.

Kalau diibaratkan, mereka itu Teman Tapi Mau.

"Ya, lo sabar aja, Bim. Lama-lama juga luluh!" ucapku sambil menepuk bahu Bima, memberikannya semangat.

Bima kembali tersenyum lebar padaku setelah menunduk melihat hapenya. "Nih, lo liat tanda cinta dari kesayangan gue!"

Bima menyodorkan hapenya dan memperlihatkanku chat dia dan Baby yang membuatku tertawa kecil pada isinya, terutama ucapan terakhir Baby yang menunjukkan dengan jelas perasaannya pada Bima, dengan gayanya yang cool itu.

[5] Love Me Right [SUDAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now