CHAPTER 4 : STOP MAKE ME CRAZY!

4.4K 428 4
                                    

terima kasih untuk yang voment. terima kasih sinyal xl yang suka hilang timbul bikin susah update.

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPOSSS

0000

Pada wanita, otak 'berhenti' bekerja saat bercinta. Sedangkan pada pria, otak 'berhenti' bekerja saat memikirkan wanita.[vivanews]

Rascal mengerutkan kening membaca salah satu rubrik majalah yang ada di tangannya. Apa-apaan! Asal tahu nih majalah. Siapa yang bilang begitu?. Rascal mengembalikan kembali majalah asal tahu itu ke tempat semula, meja kaca persegi yang ada didepannya.

Kenapa pula saat membaca rubrik itu yang terpikir olehnya adalah wanita aneh yang baru ia temui tadi pagi? Ehm tadi siang. Si wanita old fashion.

Dan kenapa pula, lagi. Adik kecil yang paling disayanginya sangat lengket dengan wanita itu?. Ia masih ingat saat Nasya hendak pulang, mereka berdua sampai harus merayu Chrissy agar berhenti menangis karna tak ingin berpisah dari Nasya.

Ia tahu adik kecilnya ini cengeng sekali, tapi setahunya Chrissy tidak gampang dekat dengan orang yang baru dikenalnya apalagi orang itu berjenis kelamin wanita. Dan semua ini karna orang itu.

Tanpa sadar ia menggeram kesal. Kenapa setiap memikirkan orang yang sangat di bencinya itu ia kesal setengah mati. Ah, karna orang itu memang pantas di benci. Orang tak bertanggung jawab dan egois.

Rascal melirik kembali jam digital di pergelangan tangan kirinya. Kesal. Sudah setengah jam ia menunggu Dave, sahabatnya yang seorang penyanyi terkenal. Sepulangnya Nasya, Rascal langsung menemui Dave karna sudah sangat lama tidak bertemu. Tentu mengantar Chrissy terlebih dahulu kerumah tantenya.

Pintu rumah terbuka diikuti dengan masuknya seorang lelaki tampan yang membawa kotak bekal di tangan kirinya dan tangan kanannya yang sedang mengarahkan hp ke telinga.

" iya... hmm.. udah dulu, Rascal dirumah" lelaki itu terdiam sebentar sambil menjauhkan sedikit hp dari telinganya, " iya ntar Dave kasih bye Bu". Dave menutup telfonnya dan mengahampiri Rascal yang memandanginya dengan tatapan bertanya.

"siapa? Ibu? Ibu ke bandung ya?" Rascal melirik kotak bekal yang diletakkan Dave diatas meja persegi tempat majalah asal tahu tadi.

"hm, dari mana lo tau? Lo kapan sampai?" tanya Dave balik, sambil membuka tutup kotak bekal.

"pembantu lo tadi ngasih tahu, sampai dimana? Indonesia? Tadi pagi, dan setengah jam lalu gue sampai dirumah lo" Rascal menghirup bau makanan yang baru keluar dari kotak bekal.

"jet lag lo? Nih dari ibu buat lo," melihat tatapan heran Rascal, Dave melanjutkan "tadinya buat gue, ibu ngantar ke studio sebelum ke bandung tapi karna tadi gue bilang lo dirumah ibu langsung nyuruh kita bagi dua".

Rascal mengangguk paham dan menerima uluran sup buntut dari Dave yang harumnya membuat ia lapar. Ia memakannya dan entah kenapa ia malah teringat dengan sup sayur buatan Nasya tadi siang.

"kenapa lo? Bukannya lo suka sup buntut buatan ibu?" Dave heran melihat Rascal yang hanya memakan sup buntut nya sesendok dan kembali meletakkan sup buntunya ke meja, padahal biasanya satu mangkuk tandas tak bersisa.

"gue udah makan tadi siang" dan sup yang gue makan siang tadi pun gak kalah enak dari ini sambungnya dalam hati.

Shit. Rascal merutuki dirinya.kenapa ia malah kembali mikirin Nasya, pakai acara memuji makanan buatan Nasya. Tapi, makanan Nasya memang enak, makanan rumah yang bikin perut dan hatinya menghangat. Makanan yang berbeda efeknya dengan makanan mahal restoran bintang lima sekali pun.

ZZZ love ZZZWhere stories live. Discover now