CHAPTER 8 : THAT WHAT YOU GET 01

3.9K 394 8
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPOS

0000


Akan ada saat dimana hidupmu mencapai titik puncak dari yang namanya sial. Tapi percayalah, apa yang telah terjadi pada hidupmu itu sudah ditentukan oleh yang diatas. Bisa juga dibilang, sudah takdir.

Rascal Ruess mengepalkan tangan kirinya kuat hingga urat-urat tangannya terlihat menegang.

"kerjaan lo apaan hah? Kenapa sampai bisa kayak gini?!!" Rascal melempar tabloid gosip tepat dibadan managernya yang kini menundukkan wajahnya takut.

"maaf bos, gue gak ngira sama sekali kalau mereka ngikutin bos." Mereka yang dimaksud managernya tadi ialah wartawan.

"udah berapa kali gue bilang jangan panggil gue bos! Lo mau orang-orang pada ngira gue diktator hah?"

Lo kan emang diktator! Manager Rascal, Rio menggerutu dalam hati.

"sekarang lo atur jadwal gue buat konferensi pers secepatnya! SHIT!!! Niat gue disini supaya bisa menjauh dari paparazi gila disana, taunya disini lebih gila lagi" Rascal sambil kembali duduk di sofa apartmentnya dengan gusar.

Rio bergegas pergi dan mengatur konferensi pers takut dibakar Rascal pagi-pagi buta begini. ahh dia harus mampir sebentar ke rumah makan langganannya untuk sarapan pagi karna energinya benar benar dikuras dengan artisnya sendiri.

Rascal mengambil kembali tabloid gosip yang tadi dilemparnya. Kembali melihat cover tabloid yang menampilkan dirinya yang masuk ke dalam mobil dan diikuti seorang wanita. Wanita old fashion yang menimbulkan masalah dalam hidupnya.

ia benci konferensi pers. apa yang akan ia katakan? mengatakan sejujurnya dan semua orang tahu siapa orang tuanya? tidak.

Ia Kembali membaca judul yang pastinya membuat tabloid ini terjual habis.

Rascal Ruess Menemani Kekasih Fitting Baju Pengantin, Akan Menikah Kah?

Dikoyaknya cover tabloid dengan wajah datar.

Bel apartment nya kembali berbunyi menandakan ada tamu yang datang. Dengan malas Rascal membuka pintu dan kembali melihat wajah managernya yang kini memegang buku agenda kerjanya.

"gue lupa, pagi ini lo harus ke A.L.I.V.E , tanda tangan kontrak." Rio berbicara perlahan sambil menunjuk tanggal yang dibulati tinta merah.

Rascal menatap Rio horor. Dia lupa sial.

"dan itu artinya lo bakal ketemu wanita itu juga" ingat Rio yang langsung ciut mendapat tatapan membunuh dari Rascal.

"gak lo ingetin gue juga tau!"

Rascal masuk kedalam kamarnya, bersiap.

Ia mengusap wajahnya kasar setelah pintu kamarnya tertutup dengan keras. Bagaimana ia berani bertemu Nasya?, apalagi yang akan di katakannya pada wanita itu?. Biarkan saja? mana bisa!

Rascal tahu betul beda wartawan gosip Indonesia dengan paparazi di Amerika sana. Paparazi bahkan memiliki hati untuk memblur wajah orang selain artis yang berada didalam satu frame dengan Rascal.

Wartawan Indonesia? Bahkan dengan senang hatinya memberi tahukan tempat wanita itu kerja.

Arghh. Rascal menjambak rambutnya kesal.

Hebat. Rascal Ruess benar-benar hebat merusak privasi orang.

***

Rascal menatap wanita yang balas menatapnya yang berdiri didepannya lama sekali. Tak menghiraukan orang-orang disekeliling mereka yang memandang penasaran.

ZZZ love ZZZTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang