satu

164K 5.7K 62
                                    

Cia

Cia selalu terlambat pergi ke kampus ia memiliki kebiasaan yang selalu bangun kesiangan membuat kedua saudara tampannya selalu ikut membangunkan sosok cantik yang masih terlelap saat ini. Hari ini, tugas seorang pengusaha muda anak tertua dari Jendral Dirga da Rere yaitu Devan. Devan merupakan anak tertua dari empat bersaudara. Anak kedua Jendral Dirga dan Rere adalah Dewa, yang berprofesi sebagai Dokter dan juga Polisi. Anak ketiga Jendreal Dirga dan Mama Rere adalah Cia dan Cara, mereka merupakan kembar identik. Namun kejadian beberapa tahun yang lalu membuat keluarga Dirgantara kehilangan si bungsu Carra karena diculik dan belum ditemukan sampai sekarang.

Devan melangkahkan kakinya menuju kamar Cia yang bersebelahan dengan kamarnya. Ia dan Dewa sangat mengetahui kebiasaan Cia yang selalu susah untuk dibangunkan. Devan memasuki kamar Cia dan segera duduk di ranjang, ia menarik selimut yang menutupi tubuh Cia. Devan menggelengkan kepalanya melihat penampilan adik perempuanya yang sangat mengenaskan. Mulut Cia terbuka lebar dengan posisi terlentang.

"Cia bangun, kamu nggak ke kampus hari ini Dek?" Devan menarik tangan Cia. Namun Cia sama sekali tidak terbangun. Devan mengambil balsem yang ada disakunya dan segera mengoleskan balsem dikelopak mata Cia. Devan membuka paksa kelopak mata Cia hingga rasa pedih membuat Cia mengibaskan matanya yang mulai berair.

"KAK DEVAAANNNNNN!!!" teriak Cia karena pagi ini Devan berhasil membangunkan Cia dengan cara yang berbeda setiap paginya.

"Hahaha....dasar kebo...bangun dek rezeki dipatok ular" goda Devan.

"Ayam Kak!" kesal Cia.

"iya...Adek kusayang" Devan segera keluar dari kamar Cia dan menahan tawanya, sampai seorang laki-laki tampan mendekatinya dan turun bersamanya ke meja makan. Dewa menepuk bahu Devan.

"Kali ini banguninya pakek cara apa Kak?" tanya Dewa.

"Hahaha...gue olesin balsem dikelopak matanya" tawa Devan membuat Dewa ikut terbahak.

Hahaha...

Dirga mendengar tawa dari kedua anak laki-lakinya, membuatnya segera melipat koran yang sedang ia baca. Devan dan Dewa segera duduk dimeja makan sambil menahan tawanya.

"Kenapa pagi-pagi pada ketawa, ada yang lucu? Cerita dong sama Papa?" Tanya Dirga.

"Hahaha....gini Pa, Devan bangunin gadis tomboy dengan mengoleskan balsem dikelopak matanya" ucapan Devan membuat Dirga ikut tertawa.

Hahahaha....

Rere mendekati mereka dengan membawa dua cangkir kopi untuk kedua anak laki-lakinya. Ia segera duduk disamping suaminya. "Sadis banget Kak, bangunin adiknya!" ucap Rere.

"Maaf Ma, habis Kakak bingung bagaimana bangunin Cia, sekarang Kakak tanya Mama. Mama udah berapa kali pagi ini bangunin Cia?" tanya Devan.

"Lima kali Kak!" ucap Rere tersenyum kecut kepada anak sulungnya.

"itu Mama tahu, kalau kebo kayak Cia harus dibangunkan dengan cara yang unik dan kejam!" jelas Devan.

Cia turun dari tangga dan melihat semua keluarganya sedang berkumpul di meja makan. Dewa menggelengkan kepalanya melihat penampilan Cia. Jeans robek dilutut dengan kaso hitam yang digulung lengannya sampai keatas.

Cia segera duduk disamping Dewa "Pa, Kak Devan jahat sama aku, masa aku dikasih balsem! dimata Pa..." Cia menujuk matanya.

Dirga menahan tawanya "Salah sendiri Dek tidur kayak Kebo" ucap Dirga.

Cia mengkerucutkan bibirnya "Papa gitu masa tindakan anarkis Kak Devan dibiarkan meraja lela dirumah ini" Kesal Cia.

"Kalau nggak digitui kamu nggak bangun Dek" ucap Devan tersenyum manis.

  Cia (1)Onde histórias criam vida. Descubra agora