tiga

69.3K 3.8K 16
                                    

Cia pov

Mampus gue si Alvaro dosen gue tunangan gue seganteng ini what? Mulutku tanpa sadar menganga. Tuhan aku bersyukur melihat karyamu yang begitu indah. Tapi...sombong angkuh apa lagi tatapanya terhadapku... widih...amit-amit emang gue apaan tu dilihat dari bawah sampai atas. Saat di meja makanpun ia masi menatapku...kak Dewa takut. Aku menyikut lengan kak Dewa yang ada sampingku tapi...kak dewa malah senyum-senyum nggk jelas. Kesel....mana palu aku getok aja nih kepala kakakku yang satu ini.
Seandainya boleh milih aku mau ke kamar sekarang juga...baca novel atau nonton movie naruto... kesel

" mi...Cia sakit perut nih....permisi semua" yes ngacir ni...goodby mr batu es...wkwkwkwk
Aku berlari masuk kekamar secepat kilat hahaha
Ku dudukkan pantatku di ranjangku dan mulai aksiku " pret....." kentutku akhirnya mbahana.

" hmhmhm" kutolehkan kepalaku di depan pintu kamar ternyata si batu es berdiri melipat tangannya sambil menatapku

" eee...siapa ya" aku pura-pura nggk kenal ceritanya. Walapun sebenarnya iya kan baru kenal tadi sore uh...

"Aku cuma mau bilang nanti kita tinggal di apartemen aku" sambil mengedarkan pandanganya ke seluruh kamarku. Iya menghela nafas

" aku nggak mau tinggal di kamar dukun ini"

"Siapa juga yang mau sekamar sama lo..." jawabku kesal.

"Mau tidak mau suka tidak suka kamu harus ikuti semua peraturan yang aku mau" ia menatapku tajam

" emang siapa kamu ngatur2 aku " teriakku

"Seminggu lagi kamu itu istri saya!" ucapnya penuh ketegasan. Ia menatapku datar

"Dasar cowok nggk laku-laku uh...mau-maunya nikah sama aku hahaha" aku tertawa mengejek

"Itu kamu tau sejelek apa kamu dimataku. Karena aku kasihan kamu nggk laku-laku makanya aku setuju jadi suami kamu" jawabnya sambil berlalu.
Emang sinting ni cowok nyebelin bamgek sok cakep iwiw...pengen gue tonjok tu muka biar nggk cakep. Cakep? Ia sih....raffa....kayanya kalah deh. Tuhan jangan sampai gue terpesona dan tertipu dengan wajahnya.

Alvaro meninggalkan Cia menurun tangga menuju ruang keluarga.mendekati Dewa dan Devan yang masing-masing sibuk dengan ipadnya. Devan dan Dewa menghentikan kegiatanya karena mendengar helaan nafas Alvaro

"Gmana al adek gue cantikkan walaupun rada-rada aneh bin ajaib hehehe" devan terkikik

"Dukun wanita...yang menawan" jawab alvaro datar

"Gue harap lo bisa jagain dia...dia itu mutiara keluarga gue ALvaro! Ingat gue nggk bakal hancurin hidup loe kalau loe buat dia menderita...kalau loe nggk sanggup lebih baik batalkan pernikahan ini!" Jelas Dewa penuh penekan.

"Kalian tenang saja kakak ipar gue akan berusaha buat dia bahagia" jawab alvaro dengan menghela napas seperti ada keraguan.

" gue percaya sama lo walaupun terlihat dimatamu kau belum mencintainya, tapi gue harap lo bisa mencintainya tulus" sambil menepuk bahu...devan berjalan menuju kamarnya.
"Jangan buat gue menghancurkan wajah tampanmu sobat" Dewa tersenyum penuh ancaman

  Cia (1)Where stories live. Discover now