lima

70.8K 4K 19
                                    

Cia berada dikamar hotel, setelah acara resepsi selesai Varo langsung mengajaknya ke kamar yang berada di lantai paling atas selaligus paling mewah khusus pemilik hotel tinggal.
Cia membaringlan tubuhnya dirajang dengan taburan kelopak bunga mawar. Derap kaki mendekati Cia. Memutar kepalanya Cia menatap Varo yang ternyata sudah berjarak satu cm, hidung mereka hampir menyentuh. Terpaku dengan keadaan saling menatap kedalam mata. Cia terpesona dengan mata coklat muda yang menawan, Cia menelan ludahnya. terkejut dengan apa yang terjadi Varo segera menarik wajahnya yang menunduk

"Kamu tidak mandi?"tatapan datar Varo menyadarkan tatapan Cia padanya

"Ee....iya..kak..Ccccia mau mandi tapi gaunya susah dibuka" jawab Cia terbata

Varo menyuruh Cia berdiri dengan lirikkan matanya. Cia berdiri mbelakanginya, Varo menarik reseleting pada gaun ketat Cia. Karena terlalu pas badan Cia sehingga terbuka sampai ke bawa Cia membuat gaun itu tiba-tiba jatuh karena Cia tidak menahan bagian atas. Wajah merah Cia menahan malu...sambil belari ke toilet dengan hanya memakai pakaian dalam. Karena terlalu malu Cia salah pintu ia berlari ke ruang tengah berhenti terpaku karena merasa bingung.
Mati gue salah jalan ni....pintu kamar mandi jelaslah dikamar kenapa gue keluar...mau masuk aku malu Varo di kamar. Cia menggigit bibirnya gugup.

Tiba-tiba lemparan handuk ke tubuh Cia. Karena bengong Cia masih menatap handuk

"Apa kamu mau menggodaku hemmm" suara varo yang berat membuyarkan lamunan Cia

Varo menghela nafasnya sambil mengambil handuk d bawah kaki Cia dan membalut tubuh cia sambil memeluk membisikan ke telinga Cia
"Aku tau kamu tidak sabar...untuk melakukanya tapi sayangnya aku sedang tidak tertarik dengan tubuhmu istriku" melepaskan Cia berjalan menuju kamar yang telah disulap menjadi ruang kerja sekaligus perpustakaan.

Ahhh..malu-maluin aja gue.....kak devan...kak dewa mama...papa... malu...

Pov Cia

Kurentangkan tanganku sambil menguap huhaahaha masi ngantuk gue...apa nih...tangan ...wah...kak Varo kok bisa sih...

Aku...udah nggk suci tapi, baju masi lengkap..
Aku menatap wajahnya yang ganteng pakek banget2. Huahhhhh kenapa pengen cium tu bibir. Tiba-tiba matanya terbuka...ia menatapku dan...e....e..e...kok balik badan sih gue kan  pengen di cium. Nggk..nggk ko gue jadi mesum si.

Aku berdiri meninggalkanya yang masi bobok ganteng di ranjang kami.
Mandi ah....

Setelah mandi akum melihat sekeliling ruangan ini. Ini isi mansion yang berada di atas hotel. Sekaya apa sih laki gue, wah bisa nih...minta uang untuk mendanai film horor adopsi novel gue hahahahaha
Dukun gaib..penangkap hantu... hajar pak.

Aku memakai jins bolong dilutut dan memakai kaos tanpa lengan bertuliskan rocker
Ee...ternyata dia udah bangun aku mengintip dikamar. Ting tong.....siapa sih pagi-pagi

"Primisi nyonya, saya skretaris bapak...saya cuma mau menyampaikan kalau bapak harus segera berangkat ke Jerman"

Waw pasti mengajakku bulan madu....

"Sebentar ya" wanita itu mengangguk

Aku mendekatinya. Dudul di ruang kerja menghadap jendela memandangi pemandangan kota jakarta.

"Kak... ada sekretaris kakak di depan"
Ia membalikan kursinya menghadapiku

"Aku akan ke Jerman satu minggu, nanti pak parman akan mengantarmu ke rumah kita" menatapku datar

Ternyata dia tidak mengajakku.

"Aku pulang ke rumah papa saja ya" jawabku

"Tidak...kamu tetap pulang ke rumah yang telah aku siapkan"

"Nggk mau" aku berteriak tuli ni laki

"Tidak ad penolakan..kamu itu tanggung jawabku sekarang!" Jawabnya dengan penekanan

"Emang gue hamil butuh tanggung jawab lo" kataku kasar sambil mdnghentakan kakiku. Dasar songong

"Jadi mau aku buntingin nih..."tersenyum miring

"Enak aja"mukaku merah...aduh kenapa ya malu...aku kayak membayangkannya sih

"Kan prosesny memang enak" tersenyum mulai mendekatiku..

Lari Cia...jangan mau didekati laki-laki mesum. Suara hatiku sadar ini bahaya. Tiba-tiba ia menarik tengkukku dan melumat bibirku. Awalnya menjijikan tapi lama kelamaan aku menikmatinya...suaraku tertahan dan bibirku mulai mengikutinya. Ia memurukan tanganya dari tengkukku dan mengusap dadaku yang masi memakai kaos...gila...panas rasanya. Suaraku mulai tidak jelas

"Ah..ah..kak..geli" mataku sayu aduh...

"Kita lanjutin setelah aku pulang" jawabnya.

Ia meninggalkanku sendirian di hotel

Dasar gila...nggk bertanggung jawab mesum...
Hanphoneku berbunyi segera ku angkat

"Hallo"

"Jangan lupa draf skripsimu kirim ke emailku segera"

Tututtu

Suami gila.......

  Cia (1)Where stories live. Discover now