22 (not revised)

5.5K 459 30
                                    

Meskipun sedikit kesulitan, Baekhyun akhirnya bisa memindahkan Jimin ke sofa yang ada di dekat mereka. Baekhyun membungkukkan badannya agar dapat memandangi wajah damai Jimin dari dekat. Tubuhnya bertopang pada tangannya yang menggenggam sofa.

Senyum menawan tidak juga hilang dari wajahnya. Melihat Jimin yang bergerak resah dalam tidurnya, senyum Baekhyun mengembang.

Baekhyun mengambil selimut tipis dari kamar utama villa dan memakaikannya pada Jimin hingga sebatas dagu.

"Hmmm, panas aku tidak ingin memakai ini."gumam Jimin berbicara sambil memejamkan matanya. Kakinya bergerak menendang selimut yang ia pakai.

"Kau bisa terkena demam."ujar Baekhyun gemas kembali menarik selimut untuk Jimin.

"Tapi aku kepanasan."gumam Jimin merespon. Baekhyun mengeryit heran. Apa Jimin benar-benar tidur ? Kenapa ia masih bisa merespon semua ucapannya ?

"Jimin memang seperti itu."sebuah suara mengagetkan Baekhyun. Ibu Jimin sudah berada di belakangnya sambil membawa sebuah tas ransel.

"Aigoo, aku tidak tega membangunkannya. Dia sangat mirip dengan appanya ketika tertidur."ujar Nyonya Jo berdiri menyebelahi Baekhyun.

"Annyeonghaseo."sapa Baekhyun sambil membungkuk kecil.

"Sudah menjadi kebiasaannya berbicara saat tidur."ujar Nyonya Jo sambil memandangi putri keduanya.

"Apa dia tidak tidur ?"tanya Baekhyun.

"Dia tertidur tapi entah kenapa setiap ia mengigau ia akan berbicara terus-menerus apalagi jika ada yang menjawabnya. Bibi sangat suka ketika Jimin seperti itu bahkan hingga saat ini. Jimin selalu mengingatkan bibi pada suami bibi. Matanya, senyumnya bahkan kebiasaannya."jelas Nyonya Jo yang berubah menjadi sesi curhat.

"Memangnya suami bibi ada dimana ?"tanya Baekhyun.

"Dia sudah meninggal karena kecelakaan saat bersama Jihyun dan Jimin."jawab Nyonya Jo.

"Ah, maafkan aku."ujar Baekhyun ketika ia menyadari ia mungkin saja menyinggung perasaan ibu Jimin.

"Tak apa. Ah, ini tas Jimin. Biasanya dia kembali ke asramanya, tas ini berisi barang-barangnya."ujar Nyonya memindahtangankan tas ransel Jimin ke Baekhyun.

"Maafkan Jimin karena membuatmu repot."ujar Nyonya Jo tulus.

"Aniya."ujar Baekhyun menggeleng.

"Maaf bibi tidak bisa tinggal, karena bibi akan pergi ke Mokpo untuk perjalanan bisnisbesok pagi. Bibi pergi dulu, annyeong."ujar Nyonya Jo sebelum pergi meninggalkan Baekhyun.

***

Seorang gadis kecil berlarian kecil mengitari taman bermain dengan wajah bahagianya. Seorang pria mungil yang dikejarnya dengan wajah sumringah berlari dari kejaran si gadis cilik nan lucu itu.

"Tangkap aku jika kau bisa."ujar sang pria mungil sambil terus mengitari perosotan kecil di taman itu.

"Hei, jangan lari !!"teriak si gadis kecil yang terus mengejar pria mungil yang semakin berlari kencang.

Tiba-tiba tanpa alasan, si pria mungil itu terjatuh. Posisinya tengkurap membuat gadis cilik itu tidak lagi melihat wajah sumringah itu.

"Gwenchana ?"tanya si gadis kecil itu sambil berjongkok di samping kepala si pria mungil. Pria kecil itu tidak segera berdiri atau mengeluarkan suara. Wajahnya tertelungkup menatap tanah.

"Apa kau baik-baik saja ?"sang gadis tidak putus asa menggoyang-goyangkan bahu sang anak adam di hadapannya dengan gemas.

Sang pria mungil itu tiba-tiba berdiri dan berjalan meninggalkan gadis yang masih berjongkok itu.

My Crazy Future WifeWhere stories live. Discover now