Prolog

91.5K 2.9K 15
                                    

Gadis itu terus berlari di sepanjang lorong rumah sakit itu, dia bahkan tidak memperdulikan lagi penampilannya yang sudah berantakan.

Mata coklat itu terus melihat sekeliling berharap segera menemukan ruangan yang di carinya. Gadis itu pun langsung menghampiri seorang laki - laki muda yang sedang duduk di depan sebuah ruangan dengan menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

" Dicky di mana azura, dia tidak papa kan " laki - laki itu pun mengangkat kepalanya untuk melihat gadis yang memanggilnya tadi.

" Azura .... "
" Azura kenapa tolong katakan padaku hiks " gadis itu lalu menarik tangan laki - laki itu sambil menangis.

" Radika " gadis yang dipanggil itu pun langsung berlari menghampiri wanita paruh baya yang sedang menangis di depan pintu.

" Tante azura gak papa kan tante dia baik - baik aja kan tante hiks hiks " wanita paruh baya itu pun segera memeluk gadis yang ada di depannya ini.

" Sabar ya sayang kuat kan hati mu, azura ingin menemuimu cepat temui dia di dalam "
Gadis itu pun langsung berlari masuk ke dalam ruangan itu.

Di dalam ruangan banyak orang yang mengelilingi ranjang pasien yang ada di tengah ruangan itu.

" Ra - di - ka " gadis itu langsung berlari ke samping ranjang dan langsung memegang tangan seseorang yang berbaring di sana.

" Azura ini aku radika aku mohon bertahan ya " gadis yang di panggil azura pun hanya tersenyum dia lalu mencabut oksigen yang di pakainya menggunakan tangan yang satunya.

" Ayah kakak semuanya boleh aku ber bicara dengan ka dicky dan radika saja " ucapnya lirih, semua orang pun mengangguk dan segera meninggalkan ruangan itu.

Tak lama kemudian masuk lah Dicky ke dalam ruangan itu, dia lalu berjalan ke samping ranjang dan berhadapan dengan radika.

" ka mau kah k au ber janji satu hal pada ku se be lum ak u pergi " dicky pun mengangguk dan berusaha tersenyum meskipun cairan bening terus keluar dari mata coklat pekat miliknya.
" ya " ucapan itu membuat azura tersenyum.

Dia lalu memegang tangan radika dan dicky lalu menyatukan tangan mereka.

" ka berjanjilah padaku, kaka akan me nikah dengan ra di ka" Mendengar permintaan itu membuat radika langsung mengelengkan kepalanya.

" Ya aku berjanji "

Tiittttttttt

Tangan itu pun langsung terkulai lemas dan mata itu pun tertutup saat mendengar kalimat itu.

" aku tau kenyataannya, maaf aku ada di antara kalian. Semoga kalian akan selalu bahagia. " - Azura Summer

*tbc
----------☆☆☆----------

Hai author bawa cerita baru nih .... semoga kalian suka ya.

Buat prolognya cuman 370 kata.

Sampai jumpa di next part

Pernikahan Titipan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang