Part 9 ~ { Rencana Jasmine }

29.7K 1.1K 10
                                    

Radika memandang gedung besar di depannya.

Sebentar lagi keinginanya untuk menjadi model dapat terpenuhi, dengan langkah pasti dia berjalan memasuki loby kantor itu.

" permisi mba ada yang bisa saya bantu " sapa resepsionis yang ada di loby kantor itu, radika pun mendekati resepsionis tadi.

" saya mau bertemu dengan bapak Lutfi Arsya Pratama " resepsionis itu pun tersenyum ramah.

" apa anda telah membuat janji dengan beliau " ucap resepsionis itu dengan nada ramahnya.

" belum tetapi kau bisa menelponnya dan mengatakan kalau radika sudah ada di loby, aku yakin dia mengijinkanku untuk masuk ". balas radika.

Resepsionis tadi pun segera menelpon bosnya itu, dan dia terkejut saat mendapat perintah untuk mengantarkan radika ke ruangannya itu.

" mari mba saya antarkan ke ruangan pak lutfi, anda telah di tunggu oleh beliau " radika dan resepsionis itu pun berjalan menuju lift.

Saat sudah berada di lantai teratas gedung ini, sang resepsionis pun mengantar radika sampai di meja sekretaris lutfi.

" maaf mba pa lutfi sedang ada tamu bisa mba menunggu sebentar di sana " radika pun mengangguk dan menunggu di sofa di samping meja sekretaris itu.

tak lama kemudian terdengar bunyi pintu yang terbuka, disusul suara high heels yang mengema di ruangan itu.

radika pun mengangkat wajahnya, dia pun terkejut melihat seseorang yang keluar dari ruangan itu dan langsung menutup wajahnya dengan majalah yang tadi sempat di bacanya.

setelah orang itu menjauh di pun segera memasuki ruangan itu. Dia masih berfikir tentang kenyataan yang di lihatnya tadi.

" untuk apa jasmine ada disini, apa ada yang direncanakannya." batinnya.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Lutfi memandang jendela besar di belakangnya, sekarang dia sedang menunggu kedatangan radika ke kantornya.

tok tok tok

" masuk " dia lalu memutar kursinya ke arah depan pintu yang sekarang sudah terlihat sosok Aira - sekretarisnya -.

" Permisi pak di luar ada yang mau bertemu bapak " ucapnya sopan.

" suruh dia masuk " Aira pun mengangguk dia lalu melangkah keluar dari ruangan itu.

ceklek

Lutfi pun tersenyum dia fikir radika yang datang, namun senyumnya langsung menghilang saat melihat seseorang yang memasuki ruangannya.

" jasmine " jasmine pun tersenyum dia lalu melangkah menuju sofa yang berada di pojok ruangan setelah menutup pintunya.

" apa kabar lutfi, gue kira loe gak bakal balik lagi ke indonesia setelah apa yang loe lakuin ke azura 5 tahun yang lalu " tubuh lutfi menegang, jasmine yang melihat perubahan pada wajah lutfi pun tersenyum puas.

" well gimana kabar Felicia, umurnya udah 4 tahun kan?, wah gak kera -- " ucapannya terhenti saat mendengar lutfi mengebrak meja kerjanya.

" apa mau loe " jasmine pun tersenyum manis, namun bagi lutfi senyum itu adalah tanda bahaya baginya.

" well gue cuman mau loe buat radika sibuk. " kening nya berkerut.

" sibuk? " batinnya.

Jasmine yang menyadari kebingungan lutfi pun berdiri, dia lalu berjalan menghampiri lutfi.

"gue tau dari dulu bahkan sampai sekarang dicky itu mencintai radika bukan azura benar bukan? " ucapnya dan sekarang jasmine sudah berada tepat di depan lutfi mereka hanya di pisahkan oleh meja kerja lutfi.

" ya gue tau, jadi maksud loe gue harus buat mereka jarang ketemu begitu " jasmine pun menjentikan jarinya.

" tepat sekali, dan disaat waktu mereka berkurang gue bakalan coba buat masuk di antara mereka, gue yakin dalam waktu cepat mereka bakalan putus " lutfi memandang jasmine dengan kening berkerut.

" jadi dia belum tau kalau radika sama dicky udah nikah " batinnya.

" loe tau dari siapa kalo mereka pacaran " lutfi tidak bisa menahan rasa penasarannya, untung lah jasmine tidak curiga.

" gue tau dari peter, pokoknya loe harus bantui gue kalo gak -- " jasmine sengaja mengantung ucapannya, matanya pun menyisir seluruh ruangan lutfi sampai dia menemukan sebuah bingkai foto yang berada di sebuah meja yang ada di pojok ruangan tidak jauh dari meja lutfi.

dia lalu berjalan menuju bingkai foto yang berukuran sedang itu, dia lalu mengambilnya.

" wow gadis kecil ini cantik sekali, tapi kenapa mata dan bibirnya mirip sekali dengan azura ya " tubuh lutfi mendadak menegang.

" skak mat " batin jasmine

" oke gue ikutin kata - kata loe, gue akan buat radika sibuk tapi gue gak janji kalo suatu saat radika pasti ada waktu luang dan itu bukan tanggung jawab gue " jasmine lalu menaruh kembail bingkai foto itu.

" deal " ucapnya lantang.

" aku bakalan lakuin apapun buat ngejagain Felicia, kamu tenang saja ya sayang. Istirahat lah dengan tenang bersama Falencia " Lutfi Arsya Pratama.

*tbc
----------☆☆☆----------
fyuh akhirnya part ini jadi juga, maaf ya semuanya kalo cerita ini slow update.

Jujur author sempat bingung mau nulis apa an buat kelanjutan cerita ini, dan ide author tiba - tiba muncul pas author nonton film 'Satu Jam Saja'.

Author sempat di marahin sahabat author karena part nya pendek - pendek.

Jadi part ini author buat jadi 682 Kata, udah panjang kan. Maaf ya kalau cerita ini slow update.

Oke see you next part ✋

Pernikahan Titipan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang