Rendervouz With My Boy - bag 1

559 31 0
                                    

"Tanktop, hotpants, suncream, jaket panjang, topi, sunglasses...ummm... apa lagi ya," aku mengetuk-ngetukan telunjukku didagu, sambil mengingat benda apa saja yang belum aku masukan kedalam koper besarku ini. Seingatku semuanya sudah beres dan kumasukkan kedalam sana, tapi setelah kuingat lagi... "Umh iya obat-obatan juga belum aku siapkan." kemudian aku bergegas mengambil obat-obatan yang ada didalam lemariku lalu kumasukan kedalam koper. Dan kurasa persiapanku untuk terbang ke Indonesia sudah 100%.

Tak lama kemudian pintu kamarku diketuk seseorang.

'Tok..tok..tok..'

"Keiko...?"

"Masuk saja Okaasan," jawabku sangat hafal itu suara Ibu.

Tidak menunggu kedua kali Ibu langsung masuk kedalam kamarku, setelah bunyi pintu dibuka, "Keiko-chan..." panggilnya lembut dan aku menoleh. Ibu tersenyum, tidak biasanya Ibu bersikap manis begitu padaku, biasanya juga selalu marah-marah. "Apa persiapanmu untuk malam ini sudah selesai?" tanyanya.

Aku mengangguk yakin, "aku hanya tinggal menyiapkan beberapa obat."

Lalu Ibu mendekatiku dan berdiri didepanku, "Baguslah, kau nanti disana jaga diri ya. Kau kan tidak kenal siapa-siapa, Okaasan sangat menghawatirkanmu. Jangan telat makan, jangan terlalu percaya pada orang asing, jangan pulang larut malam. Keamanan disana kabarnya sangat menghawatirkan, kau juga tidak boleh memakai pakaian yang terbuka. Kaasan tidak mau kau digelandang orang-orang dengan jenggot tebal seperti yang diberitakan itu." Ibu bicara panjang lebar, ia mengatakannya dengan lembut dan dengan mimik wajah yang khawatir, aku tidak menyangka Ibu akan menghawatirkanku sampai seperti itu.

Aku menghela nafas panjang mengingat semua yang kumasukan kedalam koperku tadi adalah pakaian-pakaian yang katanya dilarang disana. Tapi mau bagaimana lagi, kata dosenku disana udaranya selalu panas bahkan pada malam haripun juga masih sangat panas. Tapi kalau berpakaian seperti itu dilarang, aku bisa mengakalinya dengan memakai jaketku. Kurasa tidak akan jadi masalah besar. Untuk urusan menjagaku, aku bisa mengandalkan Fahmi-kun. "Kaasan tenang saja, aku janji aku akan menjaga diriku dengan baik disana," jawabku mencoba menenangkan Ibu. Lagipula aku tidak mungkin mengatakan bahwa ada Fahmi-kun yang akan menjagaku disana.

Ibu mengusap rambutku pelan dengan raut wajah sendunya yang seperti mau menangis menatapku, "janji ya kau tidak akan kenapa-napa. Seumur-umur Ibu tidak pernah akan berpisah sejauh ini denganmu, Keiko...hiks..."

"Kaasan..." Aku yang tidak tega melihat Ibu mulai menangis lalu memeluknya erat, aku jadi merasa sedih juga harus meninggalkan keluarga yang sudah 20 tahun selalu bersamaku. "Okaasan, aku hanya pergi selama dua minggu, aku janji akan pulang dengan tidak kurang satu apapun, aku janji." Ucapku menenangkan Ibu, padahal air mataku juga mengalir deras dibalik punggung Ibu.

"Onee-chan," kemudian suara kecil itu membuatku melepaskan pelukan Ibu. Kulihat Kaitaro sedang berdiri mengintip dibalik pintu yang hanya dibuka sedikit, wajahnya juga terlihat sedang menahan tangis. Tapi kutau anak itu tidak akan menangis didepan kami. Ah apakah kepergianku benar-benar berat untuk mereka, ini kan hanya sebentar?

"Kai-chan?" aku mengulurkan kedua tanganku sambil tersenyum untuk memberinya pelukan, sebelumnya aku telah menghapus air mataku. Kemudian dia menghambur kepelukanku, "kau mau oleh-oleh apa nantinya?" aku mengusap lembut rambutnya, mencoba membuatnya melupakan kesedihannya.

"Tidak ada..." jawabnya pelan. Tidak biasanya Kaitaro tidak meminta apa-apa saat aku pergi keluar kota, "kudengar Indonesia itu jauh. Saat aku mengeceknya dipeta dunia, kurasa Negara itu memang sangat jauh. Onee-chan, aku tidak ingin kau pergi lama-lama disana."

"Hmm... Kai-chan," akupun merendahkan tubuhku agar sama tinggi dengan Kaitaro, bahkan dia jadi lebih tinggi dariku. Aku tersenyum padanya, padahal Kai sedang mengerucutkan bibirnya. "Oneesan hanya akan pergi dua minggu," kataku sambil membuat tanda peace dengan kedua tanganku.

Mengejar ShinkansenWhere stories live. Discover now