Namikaze Family

19.1K 553 23
                                    

Hello^^ ada yg mau baca ending fanfic ini? Sbnrnya chap kali ini terinspirasi dari foto yg gue ambil di we heart it *cekmulmed* gpp kan?
Happy Reading (•ω•)

[edited]

>>>

10 years later..
Trriiinggg-teet-.

Alarm pagi telah berbunyi dan seseorang yang terbangun, selesai mematikannya. Jam dialarm tersebut sudah menunjukkan pukul 6 tepat.

Kemudian, dengan wajah nampak kusut seorang pria malah menarik selimutnya kembali. Dia sudah bangun, bukan?

Tiba-tiba sebuah senyuman pagi nampak dari wajah lelaki blondie dalam selimut polos itu. Tapi, senyumnya nampak aneh. Oh, dia sedang merencanakan sesuatu. Apa yang direncanakan direktur Namikaze Corp ini?

Mungkin dia hanya berencana melanjutkan tidurnya. Bukankah ini hari yang sibuk untuk seorang direktur muda sepertinya?

"Ohayou, Naruto-kun."

Seorang wanita muda nampak muncul diambang pintu. Mata rembulannya mengamati sang suami yang masih terlelap. Setelah itu, Hinata berniat membangunkan Naruto.

Hinata menghampirinya,  "Apa kau mematikan alarm dan kembali tidur?" namun, tak ada respon dari seseorang didalam selimut.

"Jika kau terus tidur, kau bisa terlambat kan?" sambung sang istri.

Lalu tangan putihnya menyingkap selimut agar dapat melihat wajah suaminya.

Sepertinya dia pura-pura terlelap.

Tak lama setelah itu, manik sapphire-nya membuka, "Hime, jika kau menciumku, aku akan bangun-ttebayo."

Blush!

Hinata nampak berpikir,
"Ha-hanya dipipi, ok?" bagus, dia langsung masuk dalam rencana nakal Naruto.

Mendengar jawaban dari wanitanya, Naruto pun langsung menutup dirinya kembali dalam hangatnya selimut. Begitu pun dengan Hinata, dia berusaha mengguncang-guncangkan tubuh kekar sang suami agar cepat terbangun.

"Baiklah! Cepat!"

Hinata setuju dan langsung menyibakkan selimut yang menutupi Naruto. Wajahnya yang merona semakin dekat dan bermaksud mencium pipi pria Namikaze itu.

Bibir Naruto malah membentuk seringaian. Lalu tanpa aba-aba wajah tan-nya mendekat kearah wajah Hinata.

Dan kedua tangan kekarnya memaksa Hinata terus mendekat. Hinata yang terkejut hanya bisa membelalakan lavendernya.

Dengan wajah layaknya tomat. "Tunggu, Naru--emmpphh!"

*

-Diruang makan-

Bocah perempuan yang cantik tengah duduk manis dibangkunya. Sambil menyantap roti panggang buatan sang ibunya.

Himawari-nama anak manis itu- terus menelan sarapannya seraya memperhatikan sang kakak yang sedari tadi berdiri diambang pintu.

Himawari Namikaze adalah anak bungsu dari pasangan Naruto Namikaze dan Hinata Namikaze. Sikap tenang dan baik hatinya hampir mirip dengan sang ibu. Namun, sang anak tak pemalu. Kedua mata biru seperti sang ayah dan rambut indigo bagai milik sang ibu.

"Aku akan membangunkanmu dengan cepat-dattebasa!"

Oh iya, itu adalah Boruto Namikaze. Anak sulung Naruto Namikaze dan Hinata Namikaze. Mempunyai sifat persis sama dengan Naruto. Wajah mereka pun mirip. Tapi sama dengan sang adik, Boruto hanya punya dua tanda tipis dikedua pipinya. Manik sapphire dan rambut pirang seperti sang ayah.

Boruto mempunyai rencana untuk membangunkan ayahnya. Dia pun berlari kekamar orang tuanya dan meninggalkan Himawari sendirian diruang makan.

"Sampai jumpa lagi." sahut Himawari dengan polosnya. Lalu sibuk dengan roti panggangnya yang tak kunjung habis.

Untuk apa Boruto repot-repot kekamar orang tuanya? Tebak sendiri.

Itulah kebiasaan keluarga Namikaze yang harmonis disetiap paginya.

"NARUTO-KUN! BORUTO!"

Fin.

Finally, cerita amburadul ini selesai.. Maaf ya kalo endingnya kurang greget. Gue kalo bikin ending emg kaga kreatif bgt. Harap dimaklumi ya readersku yg unyu (╥_╥).

Thx for you all.. Udh bersedia nungguin, ngasih vomment dan kasih semangat buat gue. MAKASIH BGT:".

Met ultah juga buat Hinata Hyuga #telat-_-

Ff ini kan udh tamat, gimana kalo baca ff baru gue? Hehehehe XD yg judulnya My Love Story itu..

THANK YOU SO MUCH! <3 ;).
LOVE,
-Fatma.

MindWhere stories live. Discover now