Chapter 45

2.5K 192 11
                                    

**
Tidak ada malam pertama yang sudah dalam hati masing-masing mereka perkirakan. Setelah sampai ke rumah masa depan, Soojung yang hendak ke kamarnya dipanggil oleh suami sahnya tersebut.

"Kau masih akan tidur disana?"

Soojung dengan mata yang sudah sangat mengantuk, berbalik dan menghadap ke arah Youngdo. Menatapnya heran.

"Mulai malam ini kau tidur bersamaku Nyonya Choi,"

Kalimat yang sebenarnya biasa, tapi sangat luar biasa di telinga Soojung. Matanya yang sedari tadi mengantuk tiba-tiba langsung membulat dan memandang Youngdo dengan pandangan terkejut.

Youngdo tertawa melihat reaksi Soojung. Ia berjalan menghampiri Soojung yang secara refleks mundur beberapa langkah. Youngdo tidak bisa menghentikan tawanya, "Astaga kita baru saja menikah Soo, apakah kau lupa?"

Soojung mengedipkan matanya beberapa kali. Seperti baru tersadar bahwa mereka baru saja menyelesaikan hari yang sangat panjang, hari spesial untuk mereka berdua. Hari pernikahan.

Tanpa Soojung sadari Youngdo sudah berada di hadapannya dan mengangkat tangan kanannya. Diperlihatkan cincin manis yang ada di jari Soojung. "Ingat sekarang?" Tanya Youngdo lembut.

Soojung menatap cincin itu... Ia memang sudah menikah. Kemudian matanya menatap ke arah Youngdo, ia tersenyum. "Maaf..."

Youngdo mengusap pipi kiri Soojung dan menyelipkan rambut depannya di belakang telinga, "Lalu apakah kau masih akan tidur dikamarmu itu? Bibi Han sudah memindahkan semua barangmu ke kamarku,"

Soojung menatap Youngdo lagi dengan pandangan heran dan kaget.

"Apakah reaksimu selalu seperti itu Soo?" Youngdo menjadi gemas. Ia tangkup wajah Soojung dengan kedua tangannya. Dibawanya wajah itu mendekat ke arahnya. Dipandangi wajah yang sudah sah menjadi miliknya. Wajah yang sudah beberapa bulan ini selalu ada di pikirannya, yang sudah berhasil membatalkan niatnya untuk menolak perjodohan ini. Perempuan yang sudah mengocak-acik hatinya. "Aku tidak akan melakukan apapun Soo. Jika itu yang kau takutkan.." Youngdo berbisik di telinga Soojung. Membuat gadis itu bergidik.

"Aku akan menunggu sampai kau siap. Tenang saja.." Youngdo kembali menatap wajah Soojung. Bisa terlihat jelas wajah merona karena malu di hadapannya. Youngdo tahu gadis itu belum siap. Ia bisa merasakannya, karena itu ia pun tidak mau memaksa. Akan ditunggunya sampai Soojung benar-benar bisa membuka hatinya dengan tulus dan membiarkan Youngdo menyentuhnya.

Soojung tiba-tiba memeluk tubuh hangat Youngdo. Berterima kasih dalam pelukan itu, karena tanpa ia harus banyak bicara Youngdo sudah mengerti dirinya dengan sangat baik. "Terima kasih.." bisik Soojung pelan, "..dan maaf."

Youngdo mengusap punggung Soojung keatas dan ke bawah, menenangkan gadis yang sekarang sudah menjadi istrinya. "Tidak perlu minta maaf Soo," katanya.

Mereka berpelukan lama sampai akhirnya Youngdo berkata lagi, "Hanya biarkan aku memelukmu nanti ne? Aku sudah menanti begitu lama untuk tidur sambil merengkuhmu seperti ini.."

Soojung tersenyum dalam dekapannya, dan mengangguk kecil.

**
Jam 6 pagi alarm di kamar berbunyi, tapi tidak ada satu pun dari pasangan itu yang membuka matanya. Sampai ketika alarm berbunyi untuk kesekian kalinya, Soojung membuka matanya perlahan.

Soojung menolehkan kepalanya ke arah meja dan melihat jam yang ada disana. Jam 6:35. Soojung mengucek matanya, ia harus segera siap-siap. Begitu ia hendak bangun, baru ia merasakan tangan Youngdo yang memeluknya erat berada melingkari perutnya. Soojung merebahkan tubuhnya lagi dan menghadapkan tubuhnya ke arah Youngdo. Pria yang masih tertidur disampingnya.

What Should I Do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang