Chapter 43

1.7K 95 4
                                    

hari ini kevin sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit , tapi dengan catatan setiap seminggu sekali kevin harus check up sampai keadaannya benar-benar pulih seperti semula.
seperti biasa mila yang sudah standby di rumah sakit kini sedang membereskan barang-barang kevin. kebetulan kedua orangtua kevin masih berada di luar negeri karena sedang ada urusan oleh karena itu sementara waktu kevin tinggal di rumah mila.

"sudah beres !! akhirnya kamu boleh pulang juga ya sayang, ayo sini aku bantu dorong kursi roda kamu. kebetulan pa deddy udah jemput kita di luar." ucap mila sambil membantu kevin duduk di kursi roda.

"iya sayang, akhirnya aku udah boleh pulang juga. juga keluar dari ruangan ini, aku udah bosen banget ada disini." ucap kevin

"iya aku juga bosen ada disini, yaudah yu kita pulang" ucap mila sambil mendorong kursi roda kevin ke depan pintu keluar rumah sakit.

sementara itu poland sedang berada di rumah mila bersama dengan mama jane. mama jane sengaja membuatkan makanan untuk menyambut kepulangan kevin dari rumah sakit dan tentu saja poland ikut serta membantu mama jane menyiapkan ini semua.

semenjak kejadian malam itu, poland tidak melihat lagi batang hidung ricky. ini sudah hari kedua poland tidak lagi mendengar kabar tentang ricky. ada rasa khawatir yang muncul di hati poland, ia takut sahabatnya itu kenapa-kenapa. mama jane yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku poland yang aneh mulai bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan poland.

"poland, kamu kenapa nak? ko tante perhatikan kamu dari tadi melamun ?" tanya mama jane sambil memotong-motong wortel

"ehm engga ko tante, aku ga apa-apa. oh iya kevin sama mila katanya udah on the way ke sini tan, yaudah aku beresin kamar untuk kevin dulu ya tan" ucap poland mengalihkan pembicaraan lalu pergi menuju kamar yang akan ditempati oleh kevin untuk sementara waktu .

"anak muda jaman sekarang, kalau lagi galau pasti deh bawaannya ngelamun. ada-ada saja" ucap mama jane sambil tersenyum lalu kembali melanjutkan aktivitasnya

poland sudah berada di lantai 2 tepatnya di kamar yang akan ditempati oleh kevin, poland merapikan kamar dan menyapu kamar tersebut agar terlihat bersih dan nyaman. poland sengaja menyibukan dirinya agar tidak memikirkan ricky, tapi entah pikiran dan hatinya seolah-olah menarik dirinya untuk terus memikirkan ricky.

"perasaan gue ga enak banget, apa gue telepon ricky ? tapi , ga mungkin ricky mau angkat telepon gue. secara gue udah nyakitin hati dia banget." ucap poland sambil termenung.

beberapa saat kemudian terdengar suara kevin dan mila yang sudah sampai di rumah, poland pun langsung berlari ke bawah untuk menghampiri mila dan juga kevin. terlihat mila yang sedang membantu pa deddy mengangkat koper kevin sementara itu mama jane membantu kevin duduk di sofa ruang tengah.

"hahh akhirnya sampe di rumah juga, hmm bau baunya mama lagi masak makanan kesukaan mila nih. bener ga?" tanya mila sambil mengendus-endus aroma makanan yang mama jane masak.

"iya nih wangi banget masakan tante jane, pasti rasanya nikmat banget" ucap kevin sambil ikut-ikutan mila mengendus-endus aroma makanan

"ampun deh kalian ini, iya mama masak makanan kesukaan kamu mil. yaudah mama lanjutin masaknya dulu ya, kevin kamu istirahat dulu nak. kebetulan poland baru aja selesai beresin kamar kamu" ucap mama jane

"iya tante terima kasih, kevin disini dulu aja. udah bosen banget istirahat sama tiduran" ucap kevin sambil terkekeh

"haii mil , hai vin akhirnya kalian pulang juga. gue bosen tau sendirian di rumah ga ada temen curcol" ucap poland yang baru saja selesai membereskan kamar untuk kevin

"duh sahabat kesayangan aku, sini duduk deket aku" ucap mila dengan nada imut andalannya

"dih ga usah so imut gitu kali, jiji gue. oh iya vin kamar lu udah gue siapin tuh, lu istirahat gih sana" ucap poland kepada kevin

"terima kasih poland sudah mau repot-repot nyiapin kamar untuk saya. nanti saja, saya masih ingin duduk disini. saya bosan dengan suasana kamar" ucap kevin kepada poland

"hmm yaudah deh kalo gitu. oh iya mil, si ricky kemana ya? kok gue udah ga denger kabar berita nya?" tanya poland kepada mila

"oh ricky, iya sih gue juga ga contact sama dia, terakhir gue line dia tapi cuma dia read doang. setau gue sih hari ini dia balik ke bandung, lagian kan dia juga udah kerja gitu deh. kenapa lu kepoin ricky ? mulai ada rasa ya?" tanya mila jahil

"ih apaan sih ? engga ada rasa juga kali, dia kan sahabat gue ya masa gue ga boleh tau kabarnya ? hmm yaudah deh gue ke kamar dulu ya mil, mau tiduran bentar" ucap poland lalu pergi meninggalkan kevin dan mila berdua di ruang tamu.

"mil, gimana soal masalah poland dan fandy ? kapan kita mau beresin masalah mereka?" tanya kevin kepada mila

"hm entahlah vin, aku sih pengennya secepatnya tapi kamu tau kan ricky aja sekarang lagi kecewa banget sama poland. mana mungkin kita minta ricky buat bantuin kita" ucap mila sambil bersandar di dada bidang kevin

"iya juga sih, tapi aku pengen banget masalah ini tuh kelar. lagi pula aku kasian liat poland kaya gini terus."

"aku juga vin, tapi mau gimana lagi ? yaudah deh sekarang aku anter kamu ke kamar ya, kita nonton tv di kamar sambil kamu bisa baringan" ucap mila dan kevin pun mengangguk setuju


------------------------------------------------------

"om, aku minta om kelarin semua masalah fandy dan juga poland secepatnya. aku kali ini ga bisa bantu om, karena aku sibuk dengan pekerjaan baru aku. aku harap om bisa mengerti dengan keputusanku ini" ucap ricky pada om george yang kini sudah berada di cafe tempat ia bekerja

"om mengerti dan om sangat mengerti kamu ky, om bakalan menuntaskan semuanya. tapi om butuh keterangan dari kamu, karena kamu satu-satunya saksi yang melihat kejadian itu" ucap om george

"tapi om saya tidak bisa memberikan keterangan secara langsung"

"kenapa ? bukankah kamu ingin masalah ini cepat selesai bukan ?" tanya om george kebingungan

"iya om tapi saya sedang terlibat masalah pribadi dengan poland, dan untuk saat ini saya tidak ingin bertemu dengannya. saya mohon om selesaikan kasus ini segera" ucap ricky sambil memohon

"baiklah om akan selesaikan ini semua, kalau begitu om akan menyuru anak buah om untuk mengintai di sekitaran rumah fandy."

"baiklah om, terima kasih sekali om atas bantuannya" ucap ricky

sementara itu bertepatan dengan kepulangan ricky, syenna pun ternyata pulang ke bandung karena ia terus terbayang-bayang dengan ucapan ricky. syenna memang tidak percaya dengan ucapan ricky yang mengatakan bahwa fandy telah memperkosa poland tapi memori pada saat poland datang ke rumah fandy untuk meminta pertanggung jawaban fandy kini terputar di otak syenna.

"apa iya fandy setega itu perkosa poland ? tapi gue yakin fandy ga sebejad itu" ucap syenna sambil menginjakkan gas mobilnya untuk menuju rumah fandy.

1 jam sudah syenna menempuh perjalanan untuk sampai di rumah fandy, sebelum syenna keluar melangkahkan kakinya. syenna melihat pemandangan tidak mengenakan, ia melihat fandy sedang bersama wanita lain dan terlihat fandy yang merangkul mesra wanita itu sambil berjalan masuk ke halaman rumahnya.

"fandy ?? brengsek ! ternyata dia mau maenin gue ! cewe siapa lagi tuh ya bakal dia kibulin ? dasar laki-laki brengsek" ucap syenna sambil memarkirkan mobilnya lalu berlari ke arah fandy

"fandy !" teriak syenna tepat di depan pagar rumah fandy

"eh lu, ngapain lagi lu kesini ?" ucap fandy dengan senyum sinisnya

"ga nyangka ya gue ! lu tega mainin perasaan gue, dan ternyata omongan ricky tentang lu tuh bener ya ! lu tuh cowo brengsek dan ga lebih dari sampah, enak banget ya lu udah perkosa cewe laen terus ga tanggung jawab, udah gitu lu dengan seenaknya jadiin gue pacar lu buat dapetin badan gue doang. iya kan ?" teriak syenna

"heh sialan ya lu" ucap fandy sambil berjalan menghampiri syenna

"sayang dia siapa ? apa bener kamu udah perkosa cewe lain ? terus dia ini ? dia cewe kamu ??" tanya diana perempuan yang menjadi kekasih fandy saat ini

"kenapa lu ? mau ngehajar gue ? hajar sini, gue ga takut !" teriak syenna sambil berjalan menghampiri fandy

"heh dasar cewe murahan ! lu jangan pernah ganggu kehidupan gue lagi, mau gue perkosa poland , mau gue cuma manfaatin lu doang itu urusan gue ! yang penting sekarang gue udah dapet cewe yang bener-bener gue cintain" teriak fandy tepat di depan wajah syenna

"cuih ! najis banget ucapan lu hah ! dasar cowo hina, modal kelamin doang ya hidup lo ? liat aja gue bakal laporin semua kejahatan lu, dan gue harap lu bakal masuk penjara karena kasus pemerkosaan!" teriak syenna dan fandy pun langsung menampar syenna dengan keras sampai syenna tersungkur ke tanah

"astaga ! kamu jahat banget ya jadi cowo ! gila lu cowo saiko !" teriak diana sambil membantu syenna untuk berdiri

"lu ga apa-apa kan ? sini biar gue bantu" ucap diana sambil menarik lengan syenna untuk berdiri

tak lama kemudian anak buah om george yang sedari tadi sudah merekam dan memantau aktivitas di sekitaran rumah fandy pun keluar untuk membantu perdebatan yang terjadi diantara fandy dengan syenna.

"jangan bergerak !" ucap anak-anak buah om george sambil mengeluarkan pistol dari tangannya dan dengan panik fandy pun langsung mengangkat tangannya sementara syenna dan juga diana mereka berdua terkejut karena tiba-tiba saja ada banyak orang berkumpul sambil memegang pistol

"saudara fandy lebih baik anda ikut kami ! karena anda bisa terjerat pasal pemerkosaan dan kekerasan terhadap wanita" ucap salah seorang anak buah om george lalu anak buah yang lainnya kini langsung menyergap dan memborgol kedua tangan fandy. sementara syenna dan diana disuru untuk ikut dan menjelaskan kronologi kejadian.

sementara itu ricky yang sedang sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba dikagetkan oleh pesan singkat dari om george. pesan singkat itu beriskan bahwa kini fandy , syenna dan juga diana sudah berada di kantor om george. om george tentu saja akan menggiring fandy ke kantor polisi, tapi om george pun butuh keterangan dari ricky pada saat di kantor polisi.

dengan cepat ricky pun langsung meluncur ke kantor om george untuk membantu om george menyelesaikan kasus ini. ricky bersyukur karena akhirnya fandy dapat di tangkap dan itu tandanya masalah ini akan segera selesai. tidak lebih dari 1 jam ricky pun sudah sampai di kantor om george, ricky langsung masuk dengan keadaan hati yang berapi-api.

"ricky, silahkan kamu duduk" perintah om george

"baik om !" ucap ricky yang sudah tidak sabar sebenarnya ingin menghajar fandy sampai babak belur

"baik om akan segera menggiring fandy ke kantor polisi, tapi tentu saja om butuh keterangan dari kamu , syenna dan juga diana. apa kalian siap untuk memberikan keterangan di kantor polisi?" tanya om george kepada mereka bertiga

"tapi om, apa om bisa menjamin kalau lelaki brengsek ini akan masuk kedalam penjara?" tanya syenna

"ya tentu saja om bisa pastikan, dan om harap keterangan kalian harus jelas, jujur dan tidak bertele-tele agar dapat membantu pihak polisi menangani kasus ini. baik kalau begitu mari kita segera menuju kantor polisi" ucap om george dan kedua anak buah om george tentu ikut menyeret fandy untuk menuju penjara.


--------------------------------------------------------------------

"sayang, aku bosen nih nonton tv" ucap mila yang kini sedang bersandar di bahu kevin sambil menonton acara tv

"aku juga, gimana kalau kita main manja-manjaan?" tanya kevin sambil tersenyum jahil pada mila

"idih modus banget ya kamu" ucap mila sambil menggelitiki perut kevin

"mil mil udah kali geli hahahahah" ucap kevin sambil tertawa karena kegelian

"ampun gaa ? makanya ga usah modus modus dehh" ucap mila sambil terus mengelitiki perut kevin

"iya sayang ampun ! kamu ini, pacarnya baru sembuh sakit bukannya di sayang-sayang malah di jailin" ucap kevin sambil menekuk wajahnya

"ga usah gitu, sok sok nekuk-nekuk muka, ga ganteng engga. malah kaya kembalian angkot !" ucap mila dan kevin pun kini berbalik menggelitiki mila

"nih rasain nih emang enak di kelitikin hah?" ucap kevin gemas

"ampunn ampun sayang ampunn" teriak mila sambil tertawa tapi kevin terus saja mengelitiki mila

drtttttttt..... drtttttttt..... drtttttttt.........

"sayang stop dulu, tuh hp aku bunyi ada telepon masuk. bentar aku mau angkat dulu" ucap mila dan kevin pun berhenti mengelitiki mila

"oke sekarang kamu menang, yaudah sana angkat teleponnya dulu" ucap kevin dan dengan cepat mila pun mengangkat teleponnya yang sudah berdering dari tadi.

"hallo mil , gue sekarang di kantor polisi. bentar lagi kasus fandy dan poland akan selesai" ucap ricky

"serius lu ky ?"

"iya gue serius, dan gue harap besok atau lusa poland bisa memberi keterangan perihal pemerkosaannya. yaudah gue sekarang mau ngasih keterangan lagi, lu jangan lupa kasih tau poland ya" ucap ricky dan langsung memutuskan teleponnya dengan mila

TO BE CONTINUED


MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang