ga nam (last chapter)

8.9K 1.3K 784
                                    

"Vi, laper ga? Mau mampir makan dulu ga?" tanya Qiye.

Viola menggelengkan kepala--nya singkat, "Ga laper, Qi. Makan di rumah aja ntar, mama nungguin--lho." balas Viola.

"Tapi, gue laper. Mampir bentar ya?" tanya Qiye, lagi.

Viola menganggukan kepala-nya, "Iya, yaudah ayo." balas Viola.

"Beneran ga-mau pesen apa--apa? Minum?" tanya Qiye.

"Iya, minum aja." balas Viola, dan Qiye hanya membalas--nya dengan anggukan singkat.

"Qi, cincin--yang tadi beneran ga kemahalan?" tanya Viola, memecah keheningan.

Qiye mendecak, "Vi, itu cincin udah yang paling murah. Duit segitu mah kecil sama gue," balas Qiye, lalu tertawa.

"Qi, gue ga--yakin lo berhasil. Perasaan itu ga--bisa di paksa tau, semakin lo maksa semakin lo ga--bisa," ucap Viola, lalu menundukkan kepala--nya.

Qiye tertawa, "Kata siapa? Buktinya sekarang udah berhasil kok." balas Qiye.

"Ye, boong mulu lu, Qi." balas Viola, lalu tertawa.

"Seriu--"

"Qiye?" panggil seseorang, memotong pembicaraan--nya dengan Viola.

Qiye membalikan wajah--nya, dan melihat seorang perempuan. Qiye terdiam tanpa mengatakan sepatah kata--pun. 

"Qiye? Lo Qiye kan? Gue ga--salah, kan?" tanya perempuan itu.

Qiye menganggukan kepala--nya, dan beranjak berdiri, "L--Luni?" tanya Qiye.

Lunisa tidak menjawab, namun ia langsung memeluk Qiye, "Qi, gue kangen banget sama lo." ucap--nya.

Qiye menelan ludahnya, "G-Gue juga," balasnya, lalu melihat ke-arah Viola dan Viola hanya tersenyum.

Qiye melepas pelukan--nya, "Lo kemana aja, Lun? Kenapa lo baru balik sekarang?"

Lunisa tersenyum, "Nanti gue ceritain semuanya ke lo, btw itu siapa? Adek lo ya? Hai, kenalin gue Lunisa." ucap Lunisa, lalu menyodorkan tangan-nya untuk berjabat tangan dengan Viola.

"Hai, gue Viola." balas Viola, membalas jabatan tangan Lunisa.

Qiye menghembuskan napasnya pelan, "Lun,"

"Ya?" balas Lunisa.

Qiye melirik ke--arah Viola dan melihat Viola yang memberi kode dengan menggeleng--gelengkan kepalanya, "Dia calon istri gue," ucap Qiye.

Lunisa menatap Qiye tidak percaya, "Qi? Lo cuma bercanda kan?" tanya Lunisa.

Qiye menggelengkan kepalanya, "Ga, seminggu lagi acara per----,"

"Qi, gue duluan ya. Ada keperluan mendadak." ucap Lunisa, memotong ucapan Qiye lalu lari begitu saja meninggalkan Qiye dan Viola.

"Qi, kejar," suruh Viola.

"T-Tapi," 

"Qi, kejar. Kejar sekarang, Qi." ucap Viola, lagi.

Qiye menggelengkan kepalanya, "Ta--Tapi, lo gimana?"

"Perjuangin orang yang lo sayang, jangan sampe lo kehilangan dia. Kejar Qi, sebelum semuanya terlambat." balas Viola.

"Vi, makasih, gue sayang sama lo," ucap Qiye, lalu segera berlari mengejar Lunisa.

Viola tersenyum, "Gue lebih, Qi. Melebihi apapun," ucap Viola, pelan.

"Lun--Lun--Lunisa--tunggu!" panggil Qiye.

Lunisa menghentikan langkahnya, "Apa lagi? Lo ngapain ngejar gue?"

"Lo aneh. Lo dulu bilang, saat lo udah balik mau liat gue udah ga jomblo lagi, udah punya tunangan lah, udah punya ini itu. Sekarang, apa? Lo mau tau? Selama enam tahun terakhir ini gue nungguin lo. Dan akhirnya gue menyerah, karena ada orang yang bikin gue sadar dengan suatu hal. Maafin gue, tapi gue ga--bisa. Sama yang kaya yang lo omongin dulu, setelah enam tahun mendatang perasaan gue bisa berubah, ga sama kaya dulu. Gue bukan--nya capek nunggu lo, gue cuma tersadar ada orang yang dari dulu berusaha mati--matian buat gue, namun gue ga pernah ngehargain dia sama sekali."

Lunisa hanya terdiam.

"Kalo lo bersedia dateng ke--acara gue dan Viola, ini undangan--nya. Gue ga maksa, kalo lo ga mau dateng gapapa," ucap Qiye lagi, dan memberikan undangan yang baru ia ambil dari tas--nya.

"Gue duluan, Lun." ucap Qiye lagi, lalu meninggalkan Lunisa.

Lunisa terdiam, dia berjalan ke--arah tempat duduk di pinggir jalan dan membiarkan dirinya menenggelamkan wajahnya dan larut dalam tangisan.

Lelaki itu memegang pundak Lunisa, "Gue masih disini, Lun. Gue masih disini nunggu lo. Sesuai dengan janji gue enam tahun yang lalu, gue masih disini. Nunggu lo."

-THE END-




##

fakuy..

abis nih?...

ehehehehe....

btw, kemaren ada yang ikut cramsisco ga? :o

kemaren gue ketemu orang rusuh parah, ngedorong2 sambil teriak2 terus nyindir2 gue sm temen2 gue. kalo "misalkan" dia baca ini gue mau nyapa dong ehehh 

hai jing:-)

line clone ➕louisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang