TIGA BELAS

80.8K 4.1K 22
                                    

(Alena Pov.)

Gue menghembuskan asap hitam yang keluar dari bibir mungil gue.

"Jadi lo sama Arham bakalan tinggal di rumah gue kan?" Tanya gue menatap Rasya.

Rasya mengangguk santai sambil mengambil sepuntung rokok lagi.

"Gue dan Arham udah izin sama bonyok lo." Ucap Rasya santai yang gue angguki.

"Eh udah mau bel, lo minum buruan." ucap gue sambil meminum aqua botol.

Gue minum aqua buat ngilangin bau rokok yang ada di mulut gue, bisa berabe entar kalau anak-anak tau si gadis culun ngerokok? Bisa jatuh reputasi gue sebagai gadis lugu dan polos.

Rasya cekikan menatap gue sambil meminum aquanya.

***My Nerd Is CEO***

Kini gue tengah di sofa bersama dengan Rasya yang sedang jungkir balik di balik kaca ruang olahraga gue.

Hehe Gakdeng, dia lagi yoga katanya supaya perutnya tetap rata.

"ARHAM GANTENG KAMBEK!!ALENA, RASYA LO DIMANA?!" Pekik seseorang yang baru masuk.

Gue berlari lalu langsung nyemplung ke kolam renang setelah membuka kimono putih gue.

Tadi itu gue di sofa emang udah make bikini sama celana hot pants renang ketat warna hitam tapi gue pakai kimono ya. Gue langsung menyelam saat melihat arham celingukan mencari gue di sekitar kolam dan taman.

Oh ya jadi kolam renang gue itu berdekatan dengan taman bunga milik nyokap gue tapi taman bunga nya di dalam Rumah kaca .

Gue lalu naik ke permukaan kolam setelah arham berlalu.

Dengan cepat gue mengatur nafas guez

"ALENA WHERE ARE YOU???" Pekik nya lagi.

Aishh sudah lah bisa pengap kuping gue kalau dia teriak-teriak mulu.

"Gue di sini" Balas gue kemudian duduk di kursi.

Gue meminum jus jeruk yang di bikinkan bi Jumi serta mengeringkan rambut gue dengan handuk kecil, tak lupa pula gue memakai kimono gue kembali.

"Omg Alenaaa! Gue kangen hueee." Ucap nya histeris lalu memeluk gue yang sedang minum.

Gue menghela nafas kasar mendengar ucapan lebay toak ini.

"Eh lo dari mana aja sih? Gue udah nyariin lo seisi rumah ini bahkan gue udah Nyari lo di kolong meja." Ucap nya menatap gue kesal.

Gue menggeram sambil menjitak kepalanya.

"Eh setan, lo pikir gue apaan di kolong meja." Ucap gue kesal.

Dia nyengir kuda ke arah gue sambil menangkup kedua pipi gue dengan kedua tangan besar nya.

"Efasin eoo." Cerocos gue gak jelas sambil mencoba melepaskan tangan nya.

Dia seperti tidak peduli dengan ocehan gue dan terus saja memonyongkan bibir gue.

Lalu setelah mendengar ringisan gue dia langsung melepaskan tangannya sambil tertawa.

[1] My Nerd is CEOWhere stories live. Discover now