EXTRA PART

507K 32.8K 4.7K
                                    


Author

Ada saat dimana seseorang merasa emosinya sudah sampai pada puncaknya, hingga dirinya sendiri tidak dapat mengontrolnya

Yang lebih parah jika seseorang itu tidak tau harus meluapkan-nya dengan siapa, dan dimana.

Dan selanjutnya apa yang terjadi?

Seseorang itu hanya bisa menangis sendirian dengan suara yang memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya

Meratapi kehidupan-nya yang menyedihkan.

6 tahun sudah David merasa bahwa dia hanya hidup sendirian di dunia ini.

6 tahun sudah dia hidup sendiri tanpa siapapun, 6 tahun sudah dia merasa sebuah pisau menancap di dalam hatinya, tidak tau harus bagaimana caranya untuk mencabut pisau tersebut lalu mengobatinya

6 tahun sudah David merindukan wanita-nya yang sudah menghilang dari sisinya.

David memejamkan matanya, dia merasa hilang setiap kali memikirkan Fera.

Air mata David membasahi berkas-berkas yang ada diatas meja ruangan kerjanya

Ingatan David jatuh saat mengingat dirinya 6 tahun yang lalu, terbangun sambil menyebutkan nama Fera

Dan saat mata David menatap kesekeliling, di dalam ruangan tersebut hanya menyisakan diri-nya dan beberapa orang yang menjenguk-nya

David juga melihat beberapa sahabatnya yang sudah menangis.

Saat itu David berteriak, meneriakan nama Fera hingga tangis mereka semakin pecah

Lalu dokter datang dan memberi obat bius karena David yang berusaha keluar dan berniat mencari Fera

David sangat ingat setiap kejadian tersebut dengan detail, sehingga otak-nya terus memaksa David mengingatnya, membuat emosi David seketika bangkit dan akhirnya David hanya bisa menangis

David lemah, David merasa dirinya lemah.

David bahkan masih mengingat ketika dirinya sadar, David sudah berada di dalam pesawat pribadi keluarganya yang terbang menuju Jerman.

Mulai detik itu, David berubah 180 derajat.

Saat itu David sudah seperti sebuah robot atau mirip dengan sebuah patung, tidak mau berbicara dengan siapapun.

Bahkan sampai sekarang.

Berbicara hanya untuk membahas soal bisnis, bahkan jika orang tuanya bertanya, David hanya diam.

David marah.

David marah kepada orang tuanya yang membawanya pergi ke Jerman tanpa memastikan keadaan Fera.

David marah dengan semua orang yang pernah bersangkutan dengan Fera.

David tidak tau harus menyalahkan siapa.

Waktu? Bahkan waktu memberinya kesan yang berharga dengan Fera.

Perasaan? Bahkan perasaan-nya terbalas.

Keadaan? Apa David harus menyalahkan perut Fera yang saat itu sedang lapar?

David bingung harus menyalahkan siapa.

David memijit pelipisnya yang terasa penat, semua hal yang bersangkutan dengan Fera membuat kinerja otaknya bekerja lebih cepat

Menerka-nerka apa yang sudah terjadi dengan Fera

Lidahnya kelu, selalu seperti itu jika ingin berbicara dengan kedua orang tuanya

Rio dan Vanesha mengerti apa yang dirasakan oleh David.

Heart Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang