Instruksi

29.9K 4.4K 241
                                    

Jeritan Alma membuatku tersentak sadar. Aku langsung berlari ke arah pagar tralis masuk menuju koridor utama dimana ia berdiri.

"Luce?! apakah itu?!"

"AYO ALMA CEPAT BANTU AKU!!"
Potongku sambil berusaha menarik pagar teralis untuk menutup jalan masuk utama.

Alma masih dengan wajah syok melompat kesisi samping pagar dan ikut menarik.

Tapi ternyata pagar besi teralis itu terlalu berat.

Sial!

"Tak bisa!"
Pekikku penuh kesal. Aku kemudian menengok-nengok kebelakang untuk mencari seseorang yang dapat membantu.

Tak lama kemudian muncul dua kawanku yang berjalan dan berbincang serius di koridor depan ruang guru.

Mereka tidak masuk ruang Auditorium bersama yang lain.

"GERY!! GERALD!! TOLONG!!"
Pekikku bersamaan dengan Alma.

Mereka saling berpandangan heran, kemudian bergegas berlari ke arah kami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka saling berpandangan heran, kemudian bergegas berlari ke arah kami.

"BANTU AKU DAN ALMA MENARIK PAGAR INI!!"
Ajakku.

"Apa? ada keributan ap-"

Pertanyaan Gery terputus sendirinya ketika ia melihat langsung kumpulan manusia meraung buas mulai berusaha mendobrak pagar terluar.

Gery dan Gerald pun langsung membantu kami menarik cepat pagar, tepat ketika membanting tertutup, Alma langsung mengalungkan gembok rantainya ke tralis dan menguncinya.

Kemudian kami melangkah mundur, termangu tidak sanggup berkata-kata.

Alma menangis, Gery menunduk mengkepal kepalkan tangan, dan Gerald hanya memandangku terlihat tidak percaya dengan apa yang telah ia sendiri lihat.

"APA YANG TERJADI?"
Gery dengan histeris memaksa bertanya kepadaku seakan aku bisa menjelaskan apa yang kami semua baru lihat.
"APA-APAAN ITU BARUSAN!!" Lanjutnya dengan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Gerald pun disampingnya terlihat habis akal. Ia menjambaki rambutnya seakan berusaha membangunkan diri dari mimpi buruk.

Setelah syok berat serta disertai penyangkalan sejenak, aku kembali angkat suara.

"Se...lanjutnya bagai...mana?"
Tanyaku dengan suara bergetar.

"Jadi yang tadi disebut guru benar? wabah? Wabah kanibal zombie? Zombie?!"

Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan Gery.

"Entah apa yang terjadi,"
Mulai Gerald.
"Tapi jelas kita harus memberitahukan mereka semua dulu."

Mereka, artinya seluruh siswa yang berada di dalam auditorium.

"Beritahukan mereka semua secara pelan - pelan agar mereka tidak panik. Kamu dan Alma. Sedangkan Aku dan Gery akan ke lantai dua untuk melihat keadaan diluar."

RED CITY : ISOLATIONWhere stories live. Discover now