Sick (2)

6.5K 473 58
                                    

Hari ini Hyerin tidak masuk sekolah. Ketika bangun tidur, badannya terasa panas sekali. Mungkin perkiraannya benar, ia terserang flu. Hyerin bersin berulang kali sejak ia terbangun tadi. Bahkan tisu berserakan di sekeliling tempat tidurnya.

"Sudahlah. Akan kubuatkan minuman hangat, lalu minum obatnya," ujar Jongin yang sibuk memeras air kompresan untuk Hyerin.

"Kau harus bekerja, Jongin. Biar aku sendiri saja--"

"Mana mungkin aku tenang bekerja sedangkan kau sakit begini, hah? Aku akan merawatmu sampai sembuh, dan tidak ada penolakan!" Ujarnya seakan memerintah--dan tidak bisa diganggu gugat. Hyerin hanya mengerucutkan bibirnya sebal, masih dengan terbaring lemah--tak lupa selimut tebal yang menutupi tubuhnya hingga sebatas pundaknya.

"Baiklah."

"Aku akan membuatkanmu sarapan, mau makan apa?" Tanya Jongin melembutkan suaranya.

Deg! Perasaan itu menyerang Hyerin lagi ketika mendengar suara lembut Jongin.

"Aku ingin makan ... bubur," ucapnya manja. Rasanya kalau sakit begini benar-benar menyenangkan. Diperhatikan dan bisa menyuruh orang lain ini-itu. Benar, 'kan?

"Geureom, tunggulah disini. Secepatnya aku buatkan. Jangan kemana-mana! Tetaplah tidur!"

Jongin melesat ke dapur dengan cepat. Ia segera menyiapkan ponselnya dan mencari resep bubur di internet. Ia menyiapkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan. Tunggu dulu, apa Jongin bisa memasak bubur? Itu pertanyaan yang belum bisa terjawab dan yang sedang dipikirkan oleh Hyerin.

Hyerin terus saja bersin di kamarnya tanpa henti. Apa hanya karena ia tidak memakai syal kemarin? Salahnya sendiri karena sudah berulangkali dipaksa oleh Jongin, namun Hyerin tetap menyepelekan.

Tiba-tiba terdengar suara alat masak yang sepertinya jatuh ke lantai. Hyerin sontak terkejut karena suara dentingan yang cukup keras dan mengganggunya istirahat. Tanpa berpikir panjang lagi, ia berhambur ke dapur dengan langkah yang terhuyung-huyung.

"Kau sedang apa, Jongin? Sudahlah, biar aku saja," ucapnya ketika melihat Jongin yang kerepotan itu. Hyerin tersenyum saat melihat Jongin yang memakai celemek yang biasa digunakan Hyerin. Terlihat lucu sekali.

"Sudah kubilang, istirahat. Biar aku saja. Aku bisa," sahutnya dan langsung membopong Hyerin kembali ke kamar. Hyerin tak ada kekuatan untuk memekik kali ini. Ia hanya bisa pasrah di dalam gendongan Jongin. Wajahnya pasti memerah, ia sangat malu diperlakukan seperti ini.

"Tidur dan jangan bangun seperti tadi."

Jongin lalu meninggalkan Hyerin dan kembali ke dapur. Hyerin yang ditinggalkan hanya tersenyum menatap punggung Jongin hingga ia keluar kamar. Jantungnya berdebar kencang lagi.

'Apa seperti ini rasanya?'

Hyerin mencoba menutup matanya kembali. Rasanya ia ingin bermimpi indah dan kembali sehat setelah bangun.

.........

Cukup lama Jongin berkutat di dapur dengan seperangkat alat masak di hadapannya. Ia hampir selesai, pikirnya senang.

Ia lalu membawa bubur buatannya setelah menuang ke dalam mangkuk, lalu bergegas menuju kamarnya. Dilihatnya Hyerin yang sedang tertidur lelap. Jongin tersenyum, lalu membangunkan Hyerin dengan mengelus pipi gadisnya lembut.

"Makan dulu," ujarnya ketika Hyerin membuka mata. Perlahan Hyerin mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar pada bantalnya.

Jongin menyendokkan bubur buatannya dan menyodorkan pada Hyerin--ingin menyuapi Hyerin.

Married with Jongin (Kim Jongin EXO Fanfiction)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant