22⟩ Be Mine?

1.6K 138 2
                                    

Flashback On

Malam ini, Luke berniat untuk bertemu dengan tsaniya di rumahnya. Ia ingin menceritakan semua sakit hatinya pada gadis itu. Dan setelah mengambil jaket serta kunci mobil, ia segera melaju pergi meninggalkan kediamannya.

Lagu Take Me Home dari Us The Duo berhasil membuat lelaki ini semakin larut dalam kepedihan hatinya. Membuatnya harus berkali-kali menahan airmatanya agar tidak terjatuh.

"Kenapa ini sangat sakit?" Lirihnya miris.

fyi, kemarin ia sempat melihat Linneas dan Niall yang baru saja keluar dari supermarket. Bersama dengan Calum dan juga Lily.

Hatinya langsung tambah hancur ketika menyadari bahwa senyum bahagia Gadis itu bukan berasal dari dirinya. Melainkan Lelaki yang berada disana sekarang bersamanya.

Untung saja sudah ia sudah selesai membeli beberapa keperluannya, Jadi ia bisa langsung kembali kerumah.

30 menit setelah melewati sepinya jalan malam, akhirnya ia sudah sampai di tempat kediaman keluarga Hood. Ia pun keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati pintu rumah.

Ting.. Tong..

Orang yang berada di dalam Rumah itu pun segera membukakan pintunya.

"Luke?" kata orang itu bingung, "sedang apa kau disini?"

"Boleh aku masuk?" Ucap Luke tanpa menjawab pertanyaan Gadis itu barusan. Gadis itu pun membuka pintunya lebih lebar untuk Luke.

"Mengapa kau kesini?"

"Aku ingin bicara padamu, san.."

"Bicara apa?"

"Kau pasti bisa menebak apa yang akan aku ucapkan nanti.." Gadis ini menarik nafas beratnya lalu duduk di depan Luke.

Ia sudah senang ketika mendengar Luke ingin bicara serius dengannya, Tapi semua pupus ketika mendengar penjelasan akhir Luke.

"Aku hanya ingin bertanya, Apa yang harus aku lakukan lagi? Ia sangat bahagia bersama oranglain, aku tidak tega membuatnya terluka.."

"Then, forget her." Kata tsaniya dingin tanpa menatap Luke sedikitpun.

"What?" Luke yang syok itu pun langsung spontan memasang wajah herannya. "Kau bilang apa?"

"Lupakan dia. Jika tak ingin terluka."

"Bukan kah kau selalu bilang, kalau kita harus berjuang demi orang yang kita sayang?"

"Tapi apa ia melihat perjuanganmu?" Ucap tsaniya sedikit gemetar.

"T-tsan.."

"Kau sudah merasakan bagaimana berjuang tanpa ada penghargaan kan?" Kata tsaniya lagi, Luke terdiam. "Pernah berfikir jika aku juga merasakannya, Mr.Hemmings?!"

"Maksudmu..?"

"I fight for you, I'm sticking with this pain for you too. Can you just see that all? While I struggled for a man who was fighting for another girl, do you know how hurts is that?"

Luke terdiam. Seakan-akan, ucapan tsaniya barusan adalah benang dan jarum yang langsung menyatu untuk menjahit bibirnya.

Sementara tsaniya, Gadis itu sudah membiarkan airmatanya mengalir deras di pipinya sekarang. tidak perduli dengan Luke yang masih terpaku di tempatnya itu.

"Aku lelah. Selamat tinggal." Pamit tsaniya pelan sembari sesegukan. ia menatap Luke sekilas lalu pergi ke kamarnya.

Disatu sisi, Luke masih bertanya-tanya, Apa yang sebenarnya terjadi sekarang, mengapa semua ini terjadi, dan bagaimana.

My First Love, Niall! ✔Where stories live. Discover now